Aku berada di posisi mengkhilaskanmu. Aku berjalan di ketentuan Rabbi ku. Aku Pasrah dengan ketetapanmu ya Allah. Aku mengikuti perintah rabbi ku.
Aku melepaskanmu karna allah. Aku tau tak semudah itu melepaskanmu. Kau yang pernah menjadi penyemangatku. Kau membuatku berhenti mengenang kehidupan kelamku. Kau yang membuka mataku dalam kesesatan. Kau menjadi pendorong dari perjalanan hijrahku.
Sampai ditengah hijrahku. Saat aku harus mengikhlaskanmu. Aku bahkan sempat ragu. Untuk melanjutkan kisah haram ini, atau aku harus melupakanmu. Aku hanya berpegang teguh pada salah satu ketetapan rabbi ku. Dalam urusan Jodoh Allahku tak pernah lupa dan salah. Aku percaya jika yang ditakdirkan untukku adalah hal terbaik untukku. Dengan itu aku melepasmu mengkhilaskanmu.
Maaf jika hadirku hanya sementara. Maaf jika hadirku hanya membuatmu sedikit hancur. Maaf jika kepergianku membuatmu kacau.
Aku percaya jika suatu hari nanti kau memang ditakdirkan untukku kau akan kembali kepadaku. Aku menungu kau dengan kesiapanmu menemui ayahku dengan maksud untuk mengahalalkanmu. Menunggu kau melantunan Ar Rahman sebelum menghalalkanku. Terimakasih untukmu
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Kata Pisah (Dalam Proses Revisi)
Romancesebuah perjalanan mengikhlaskan seseorang yang dicintai tanpa sengaja ~Cinta ini dalam diam, patah hati dalam kesendirian, maka aku juga akan mengikhlaskannya pelan pelan.
