April 2013
Selepas Ujian.Obrolan ini semakin hangat. Tentang rindu yang kami beranikan untuk selalu kami katakan. Tidak malu, jaim, ataupun sungkan. Ketika kita dengan pedenya mengatakan "aku rindu" dan itu bukan menjadi masalah lagi. Rindu itu tak lagi kami tutupi, apalagi kami simpan. Kita tak lagi rindu sendiri.
Bara:
Aku rindu.
Kalo tetap rindu?
Jangan rindu.
Rindu ga?
Aku makin rindu.
Nikmatkan saling nahan rindu.
Kelewat rindu.
Aku ga lagi rindu.
Kalo rindu tahan dulu.Beberapa kutipan pesan dari Bara yang tampaknya ini perubahan cukup besar untuk kami. Dan akupun tak lagi sungkan, tak lagi memendam rindu lagi, setiap kali dia berkata "aku rindu" , aku selalu mengatakan "aku lebih rindu". Bahkan ketika kita sempat membahas tanggal 24/12 lalu, dia berbeda dia seperti bangga, dia senang, dan itu seperti istimewa baginya. Dia lebih sering membuatku flashback, dia sering teringat awalan chatting kita ntah apapun yang dia ingat, "ah kok bikin flashback sih" kataku. Semuanya penuh gurauan, hingga kami dibikin ngakak ngeli membaca satu persatu pesan yang saling dikirimkan.
Bara;
"Seingatku kita daftar sekolah SMA Melati trus sedikit berbincang disana" aku lupa kalau sempat berbincang Bara, jelaskan kala itu kita papasan dan saling menaruh senyum.
"Membongkar ingatan tuh berat dah ketumpuk yang baru hehe"
"Hihi maap ya jadi ngingetin😁"
"Ketemu juga jarang padahal😂 hebat deh kita pokoknya"Dia yang rindu dengan suaraku, dengan hasrat ingin menelfonku "aku pengen telfon" dan mengiyakan. Berjam jam ngobrol sampai tenggorokan kering, dari hal yang sangat mutu sampai gak mutu gak penting di obrolin.
Sampai akhirnya kita merencanakan sebuah pertemuan.....
Pertemuan pertama di tahun 2013.
10 April.
Sewaktu aku pulang sekolah dari Kota ke kampung dengan bus, *ting* Bara mengirimkan pesannya untukku "aku nanti lewat jalan depan rumahmu jam 2" mataku terbelalak seketika. Jam yang menunjukkan pukul 13. 22 dan aku masih setengah jalan, kenapa? Wuihh angkotnya super lemot, waktu itu kesal sendiri, aku yang ingin memanfaatkan waktu untuk bertemu Bara lagi.Tapi sayang, sepertinya gak bisa bertemu, angkot yang nanti masih ngetime di halte 1 dan pasti lama nian jadi sampai rumah yang perjalanannya 20menitan lagi terhambat. Badan gemeteran, hati yang terus didesak "ayo cepat" begitu terus, dan aku mulai pupus.
Tapi keajaiban Tuhan, angkot itu melaju dengan cepatnya, hingga waktu sampai rumah lebih cepat dari perkiraan. Wuahhhhh, bisa kalian bayangkan, yang awalnya kesal karena angkot lemotnya super sekali bikin hampir pupus, Tuhan mendengarkan hati umatnya hehehehe.
"aku otw mau lewat ya"
13.45 aku sudah sampai rumah, bergegas untuk ganti baju dan cuci muka, menguncir rambutku, mengeluarkan makaroni mewek yang ada didalam tasku. Dan duduk di teras sembari melihat handphone. Mamaku yang memperlihatkan tingkahku yang aneh pun mungkin hanya membatin, aku yang biasanya pulang sekolah malas malasan ganti baju dan kali ini aku tidak.Sewaktu ia lewat ke depan jalan depan rumah tanpa mampir, kemudian kita mengobrol tanpa ia turun dari motornya. Obrolan yang bisa membuat kita cekikikan memperlihatkan kita jauh lebih akrab dari sebelumnya. Sewaktu aku menyuruhnya mencoba makaroniku, dan ia hanya mengambil beberapa saja, "aku jarang banget ngemil" dan obrolan yang hanya berlangsung 5 menitan ditambah dia harus pergi setelah ini.
" pinjem tangannya, tak foto ya" kataku
Kemudian tangan kanannya berada diatas tanganku, dan menggengam. *cekrek*
"udah" kataku. "ga lagi?" katanya. "udah nanti keburu telat sanaa" kemudian dia mengeluarkan dompet dari sakunya, dan menyodorkan satu foto dari dalamnya. Satu cetak foto Bara berukuran 3x4r, foto ujiannya yang kemudian ia beri untukku. "Nih buat kamu" aku tidak menyangka dan ketawa, "disimpen ya" lanjutnya lagi. Lalu kami berjabat tangan tapi dengan gerakan baru yang ia ajarkan, yang membuatku plolor untuk pertama kali mengikutinya. "aku jalan ya, makasihh" katanya sambil memutar motornya "iyaa makasih yaa, tiati nil"..........
Hari ini, aku melihatmu lagi.
Setelah beberapa bulan yang lalu, dan kini aku melihat banyak perubahan darimu.
Kita yang jauh lebih akrab dari sebelumnya, semakin dekat, dan semakin mengenal masing-masing.
Waktu yang sangat sangat singkat tak sampai sepuluh menit ini, benar benar berharga untukku.
Tangan yang sempat menyatu dan rasanya keduanya tidak ingin terpisah. Tapi karena alasan lain, akhirnya kita berpisah lagi.
Aku gak ngerti mau ngomong ka gimana. Intinya terimakasih, dan sampai jumpa di pertemuan selanjutnya!

KAMU SEDANG MEMBACA
ZONA TEMAN
Roman pour Adolescents"Kita dekat tapi berbatas.........." Hai girlyyyy, kalian pernah atau sedang dalam masa masa friendzone atau zona teman? Baca postingan aku sampai akhir yuk