UNCHANGED

4.9K 576 36
                                    

      Jisoo sedang berada di Seoul Psychiatric Hospital (SPH), sebuah rumah sakit yang khusus menangani orang-orang yang mempunyai gangguan kejiwaan. Dia menyapa beberapa suster yang berada di lobi dengan ramah. Dia memang telah mengenal hampir semua orang-orang yang bekerja disana.

“Jisoo-ah kau datang lebih awal hari ini?” sapa wanita paruh baya yang merupakan seorang petugas kebersihan saat melihat Jisoo berjalan dikoridor lantai dasar.

Ne bibi Nam. Aku tak bisa tidur beberapa hari ini” ucap Jisoo dengan manja. Dia memang sangat dekat dengan bibi Nam karena dia menyukai sifat keibuan yang dimiliki wanita paruh baya tersebut.

   Jisoo menaruh tasnya di loker pekerja dan memakai apron yang telah disediakan. Dia bersama ketiga rekannya yang jauh lebih tua darinya mulai menyibukkan diri dengan membuat menu makan siang untuk para pegawai dan pasien di rumah sakit tersebut. Jisoo memang mengambil pekerjaan paruh waktu disebuah rumah sakit jiwa sebagai juru masak. Bukan tanpa alasan Jisoo bertahan menjadi juru masak paruh waktu disana selama hampir 7 tahun. Selain bayaran yang diberikan cukup besar dia juga mendapatkan tunjangan khusus.

“Bibi Kim apa boleh aku berjalan-jalan sebentar?” tanya Jisoo ragu-ragu kepada kepala dapur saat dirinya telah menyelesaikan masakannya.

Aigoo..Jisoo-ah kau seperti anak yang baru bekerja disini kemarin. Kau bebas berjalan-jalan bukankah ini memang waktunya untukmu menelusuri koridor?” bibi Kim tertawa ringan melihat sikap manis Jisoo yang seperti anak anjing.

   Jisoo sedang menelusuri koridor dilantai 3 yang merupakan lantai teratas bangunan tersebut. Senyum manis terukir di bibir cherry Jisoo saat menelusuri koridor. Dia menyapa beberapa pasien yang memang sering dia kunjungi. Dibalik sikap Jisoo yang terlihat liar diluar, sebenarnya dia hanyalah seorang wanita yang berhati baik, emosional dan mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Hanya saja keadaan yang memaksanya untuk melakukan beberapa hal yang sebenarnya bertentangan dengan apa yang ada didalam hatinya.

“Kau menangis lagi?” seorang pria muda tampan berdiri disebelah Jisoo. Mengamati wajah Jisoo yang basah karena air mata. Jisoo menyeka air matanya menggunakan telapak tangannya. Dia mengalihkan pandangannya dari jendela kaca yang berada diujung koridor.

“Mianhae. Aku hanya terbawa oleh suasana disini” Jisoo berusaha tersenyum meskipun bibirnya masih bergetar mencoba menahan air mata yang akan tumpah.

   Pria muda yang menggunakan jas dokter berwarna putih dengan name tag ‘Lee Taeyong’ mengusap lembut rambut Jisoo. Jisoo hanya diam dengan mata yang kembali menatap kosong jalanan dibawah sana dari tempatnya berdiri. Taeyong berniat memberikan waktu sendiri untuk Jisoo. Dia berjalan mundur dan berbalik melangkahkan kakinya untuk kembali ke ruangannya.

“Dokter Lee” panggil Jisoo. Taeyong mengurungkan langkahnya dan menatap Jisoo yang kini menatap dirinya.

 Taeyong mengurungkan langkahnya dan menatap Jisoo yang kini menatap dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Apa kau benar-benar tidak bisa?” tanya Jisoo dengan tatapan penuh harap. Taeyong mengambil nafas panjang dan menghembuskan nafasnya lembut melalui mulut.

“Akan kuusahakan” jawab Taeyong sebelum pergi meninggalkan Jisoo yang masih menatap kearahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Akan kuusahakan” jawab Taeyong sebelum pergi meninggalkan Jisoo yang masih menatap kearahnya.

   Jisoo berjalan gontai menuju toilet untuk mencuci mukanya yang dia yakin sangat berantakan. Dia membasuh mukanya dengan air dingin. Sensasi menyegarkan dia rasakan saat air dingin meresap melalui pori-pori wajahnya. Dia membenarkan sedikit rambutnya sebelum dia kembali ke dapur.

****************************
I know it's too short
This part immediately pop up in my mind
Ga sesuai ekspektasi ya?
Mian

XOXO,
NERDYWEIRD0

꽃길 Flower RoadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang