“Sebenarnya aku..” Sehun mengambil jedah hingga membuat Jisoo mendongak manatap kearah Sehun.
“Sebenarnya aku pernah hampir menikah. Namun dia pergi. Bahkan sampai sekarang aku tak mengetahui kabarnya” ada kepedihan dimanik mata Sehun. Jisoo mengusap lembut rahang Sehun.
“Apa kau pernah mencoba mencarinya? Atau mencari informasi tentangnya?” tanya Jisoo dengan lembut.
“Ya.. namun keluarganya dan teman-temannya seolah tutup mulut” suara Sehun melemah. Seakan rasa kehilangan yang dia rasakan begitu besar.
“Percayalah Tuhan mempunyai rencana lain yang lebih indah untukmu”.
Sehun mengecup lembut bibir Jisoo. Kecupan yang begitu lembut hingga Jisoo merasakan sesuatu yang aneh di perutnya. Seakan seekor kupu-kupu menggelitik perutnya. Momen romantis mereka terinterupsi oleh suara langkah kaki yang berasal dari belakang mereka.
“Maaf jika saya mengganggu anda tuan muda” seorang wanita paruh baya menundukkan wajahnya menunjukkan wajah menyesalnya.
“Tidak apa-apa bibi Song” Sehun tersenyum ramah kepada asisten rumah tangga pribadinya. Bibi Song ditugaskan oleh kedua orang tuanya untuk mengurus pekerjaan rumah di apartemen Sehun.
“Perkenalkan ini adalah bibi Song. Dia adalah orang kepercayaan orang tuaku untuk mengurus rumah. Dan bibi Song, ini adalah Kim Jisoo wanitaku”
Rasa hangat menjalar dipipi Jisoo saat Sehun mengatakan kalau dia adalah wanitanya. Ada rasa bahagia saat mendengarnya. Sehun yang menyadari rona wajah dipipi Jisoo sontak saja menggoda wanita disampingnya.
“kau sungguh menyebalkan” desis Jisoo yang kesal karena Sehun terus menggodanya. Sebuah pesan masuk di ponsel milik Jisoo.
“Dari siapa?” selidik Sehun.
“Pesan dari agensiku. Mereka mengirim jadwal pemotretanku” jawab Jisoo dengan menunjukkan pesan yang baru saja dia terima dari nomor tak dia kenal. Sehun tak mengatakan apapun namun matanya meminta penjelasan dari Jisoo. Dengan sabar Jisoo menceritakan dari awal dia mendapat tawaran sampai akhirnya dia bergabung dengan agensinya saat ini.
“Bukankah sebagai seorang model harus memiliki selera fashion yang bagus oppa?” Jisoo mencoba merayu Sehun dengan menunjukkan aegyonya. Sehun yang baru pertama melihat aegyo Jisoo langsung dibuat gemas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Ne arraso. Oppa akan transfer sekarang”.
Jisoo bersorak senang mendengarnya. Jisoo berjinjit untuk mencium bibir Sehun. Sehun menahan tubuh Jisoo saat wanita itu akan menjauh. Sehun kembali mencium bibir Jisoo. Ciuman yang menuntut. Jisoo mendesah disela ciumannya membuat Sehun menerobos masuk kedalam mulut Jisoo. Menyesap rasa Jisoo yang membuat candu untuknya.
Sehun menidurkan tubuh Jisoo diatas sofa. Dia menindih tubuh Jisoo dan kembali melumat bibir Jisoo. Tangannya kini menelusup kebalik kaos yang dipakai Jisoo. “Sse..hunn..ahh” desah Jisoo yang semakin membuat Sehun tenggelam dalam hasratnya.
“Ne Mi Amor?” Sehun masih mencumbu Jisoo yang kini bergerak turun ke leher jenjang Jisoo. Jisoo mendorong tubuh Sehun hingga dia dapat melepaskan diri dari tubuh Sehun. Jisoo memberi kode dengan dagunya ke arah dapur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Ahh sial” desis Sehun saat melihat bibi Song berusaha menyembunyikan senyumannya. Dia merasa kesal karena setiap dia berada dipuncak selalu saja ada gangguan.
Tanpa mereka sadari binar kebahagiaan tercetak di wajah keriput bibi Song saat melihat tuan mudanya bisa menemukan wanita yang dapat membuatnya bersikap layaknya manusia. Belum pernah dia melihat tuan mudanya membawa wanita ke apartemennya. Dan belum juga dia melihat tuan mudanya begitu bersemangat seperti saat ini. Karena selama ini dia selalu melihat sisi dingin Sehun terlebih setelah ditinggal oleh wanita yang begitu dia cintai.
**************************** Still interest with this story? don't you think it's too plain? Big thanks for everyone who still read this story ❤
