Tak ada yang lebih menyenangkan selain berbelanja, itulah yang ada di benak Jisoo. Seperti sore ini, Jisoo tengah berbelanja di kawasan Myeongdong. Tak diragukan lagi jika Myeongdong menjadi pilihan Jisoo berbelanja karena memang disana terkenal akan shopping streetnya. Jisoo memasuki Moonshot, sebuah toko kosmetik, untuk membeli lipstik yang baru saja di release oleh brand tersebut. Sehun mengikuti Jisoo kemanapun wanita itu melangkah.
“Apa aku terlihat cantik?” tanya Jisoo kepada Sehun setelah mencoba lipstik berwarna pink dibibirnya. Jisoo memberikan ponselnya kepada Sehun dan menyuruh pria itu untuk mengambil fotonya. Jisoo berpose seolah dirinya sedang melakukan pemotretan untuk iklan lipstik. Berpose seakan akan mencium seseorang dengan bibirnya yang sedikit membuka dengan cara yang sensual.
“I wanna kiss you and make you moan my name” bisik Sehun saat menyerahkan ponsel Jisoo. Tangannya dengan nakal meremas pantat Jisoo hingga membuat Jisoo menahan dirinya agar tak mendesah. Jisoo berjinjit melumat bibir Sehun cepat, cepat namun dapat membangkitkan hormon lelaki Sehun. Jisoo tertawa saat melihat mata Sehun menggelap. Dia meninggalkan Sehun menuju kasir dengan membawa lipstik pilihannya. Sehun menahan dirinya agar tetap tenang dan sabar menghadapi godaan sensual yang selalu diberikan oleh Jisoo. Mereka meninggalkan toko tersebut setelah Sehun membayar lipstik pilihan Jisoo.
“Kau tak ingin masuk kesana?” ucap Sehun dengan menunjuk sebuah toko lingerie. Sebuah senyuman evil tercetak dibibir Sehun.
“Pervert”
Sehun tertawa mendengar gumaman Jisoo. Menurutnya Jisoo adalah wanita yang menggoda namun memiliki sisi polos. “Aku lebih suka menemanimu berbelanja disana Mi Amor. Kau bisa mencoba lingerie yang paling seksi didalam kamar ganti dan aku tanpa ragu akan menyusulmu kesana. Kita bisa bercinta didalam kamar ganti”. Jisoo membelalakan matanya saat mendengar ucapan vulgar Sehun. Dia tak bisa membayangkan akan bercinta ditempat umum. Dia berpikir Sehun cukup gila sampai memiliki ide seperti itu.
“Pipimu memerah. Apa kau membayangkan kita sedang bercinta dikamar ganti?”
Jisoo menangkup pipinya yang terasa hangat dan menatap tajam Sehun. “Byeontae!!” Jisoo memukul tubuh Sehun menggunakan slingbag miliknya beberapa kali hingga membuat Sehun membuat tanda damai. Jisoo mengerucutkan bibirnya kesal dan tak menghiraukan Sehun. Dia masih kesal akan sikap Sehun.
“Kau marah?”
Sehun menusuk pipi Jisoo menggunakan jarinya beberapa kali hingga membuat Jisoo semakin bertambah kesal. Dia akan marah saat Sehun tiba-tiba memeluknya dengan lembut. “Mianhae”. Hanya kata singkat namun perasaan kesalnya seakan memudar. Sehun tersenyum melihat raut wajah Jisoo sudah tak sejutek sebelumnya. Sehun menautkan jari-jarinya dengan jari-jari lentik Jisoo. Mereka menyusuri jalanan Myeongdong dengan bergandengan tangan.
“Sehunie”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sehun terdiam. Tubuhnya terasa kaku saat mendengar suara seorang wanita memanggilnya. Dia hafal siapa pemilik suara itu. hanya ada satu orang yang memanggil namanya seperti itu. Sehun melepaskan segera tautan jarinya dengan jari Jisoo saat melihat seorang wanita berdiri tak jauh dari tempatnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Suzy-ah” gumam Sehun pelan. Tubuhnya tak dapat berjalan maju ataupun mundur. Seakan semua ototnya terlalu tegang hingga menjadi kaku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disisi lain, Jisoo merasakan perasaan yang aneh saat Sehun melepas tautannya hanya karena melihat seorang wanita cantik didepannya yang Jisoo sendiri tak mengetahui siapa wanita itu. Namun dari cara Sehun menatap wanita itu, Jisoo dapat mengambil kesimpulan bahwa wanita bernama Suzy adalah wanita yang selama ini Sehun cari, wanita yang dicintai oleh Sehun. Jisoo melangkah mundur sedikit demi sedikit saat wanita itu berjalan semakin mendekat kearah Sehun.
Cairan bening meluncur dipipi mulus Jisoo saat melihat wanita itu memeluk tubuh Sehun. Sebuah pelukan yang menunjukkan rasa rindu seseorang. Jisoo tertawa getir saat menyadari perbuatannya. “Kenapa aku harus menangis? Bukankah memang sudah seharusnya seperti itu?” Jisoo mencoba bersikap tegar meskipun rasa sakit didalam hatinya masih bersarang. Meskipun sakit, Jisoo masih menatap lurus apa yang menjadi perhatiannya semenjak beberapa menit ini. Jisoo merasa tiba-tiba disekitarnya menjadi gelap.
**************************** Masa lalu sehun telah kembali uri jichu uljima 😭 Sampai Sehun nyakitin jisoo bakal gue musnahin tuh albino!!! (Nah loh?? Kan gue authornya yaks 😅)
