Ting Tong!
Gak ada orang.
Ting Tong!
Dibilangin gak ada orang.
Ting Tong! Ting Tong! Ting Tong! Ting Tong!
Buset! Siapa sih?! Ngegas banget jadi tamu?!
Kepala gue lagi pusing banget. Buat bangun aja susah, apa lagi mau jalan buat bukain pintu?
Gue mau bodo amat sama tamu gak tau diri di depan. Mau pura-pura gak denger aja. Lagian, udah liat di depan rumah gak ada mobil, masih aja maksa.
Ting Tong! Ting Tong! Ting Tong! Ting Tong! Ting Tong! Ting Tong! Ting Tong! Ting Tong!
Ingin berkata kasar :)
"Ya ampun sumpah, ya! Siapa, sih?! Gak tau gue lagi sakit apa, hah?!"
Hhh ...
Karena si tamu ini gak menunjukkan tanda-tanda akan pergi, gue terpaksa turun dari tempat tidur. Ya udahlah. Mau gimana lagi, kan? Gue marah-marah di kasur juga itu orang gak bakalan denger, gak bakalan mau pergi juga kayaknya. Yang ada gue yang makin sakit.
Bunyi bel masih belum berhenti juga.
Sabar dong, ih! Gak tau kamar gue di lantai dua apa? Kan gue turunnya lewat tangga, bukannya terjun bebas ke bawah!
Akhirnya, setelah bersusah payah untuk sampai ke bawah, diiringi dengan suara pencetan bel yang membabi buta, gue sampai di depan pintu rumah.
Kalau sampai cuma pengantar kiriman, gue bakar kantornya nanti!
Gue mutar kunci rumah dua kali lalu membuka pintu. Gue udah siap memaki siapa pun orang itu, sampai gue liat siapa yang datang.
"Lama banget!" katanya.
Gue kicep. Kalau ini orangnya, yang ada sih, gue yang dimarahin.
"Maaf, Kak."
Gue masih terlalu lemas, jadi gak bisa ngomong banyak. Gue cuma mundur sedikit biar dia bisa masuk.
Jangan tanya kenapa gue biarin dia masuk. Dia gak mungkin memencet bel sebar-bar itu kalau gak ada niatan buat masuk, kan?
Gue bersandar di pintu, niatannya mau kunci lagi.
"Pintunya buka aja. Gue gak mau dikira macem-macem."
"Nanti ada yang masuk rumah sembarangan, Kak."
"Gue liatin."
"Maksudnya?"
"Ya gue stand by di sini."
Hah?
Bentar-bentar.
Ini maksudnya kita disuruh nongkrong di ruang tamu gitu? Gue lagi sakit loh ini!
"Tapi—"
"Hm?"
"Ya udah." Gue nurut. Haha. Iya. Gue nurut sama si tamu nyebelin ini.
Agak terseok-seok, gue jalan ke sofa. Si tamu gak nolongin. Dia duduk aja, santai kayak di pantai. Matanya doang yang liatin pergerakan gue.
Berguna banget.
Gak apa-apa. Gue udah terbiasa.
Gue mengambil tempat di sofa yang panjang, biar bisa baring.
"Lo balik aja ke kamar."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Grumpy | Doyoung
FanfictionSUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU KESAYANGAN ANDA Gue gak marah, lo nya aja yang salah paham - Doyoung • Just for fun • Non baku • Tidak mengikuti kaidah penulisan yang baik dan benar ☆ Beberapa orang memutuskan berhenti membaca di tengah jalan. Itu pilih...