tiga-tiganya

55.5K 9.9K 2.5K
                                    

Satu jam sebelum perpustakaan tutup alias pukul 6 sore, gue dan Yuju akhirnya memutuskan untuk menyudahi kegiatan diskusi kami mengenai topik-topik yang sedang hangat diperbincangkan dunia sebagai bentuk implementasi dari materi yang telah kami dapatkan selama ini.

Cih, lebay.

Gak deng. Kita banyakan gibah, sih. Sambil kerja paper juga. Yuju kalau gak ditemenin suka prokrastinasi soalnya.

"Eh, bentar-bentar." Yuju tiba-tiba berhenti pas kita baru satu langkah dari pintu perpustakaan. "Itu Kak Doyoung bukan, Yun?"

Gue menengok ke arah yang dimaksud Yuju. Tebak, gue menemukan apa?


 Tebak, gue menemukan apa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lah? Iya. Ngapain dia jongkok-jongkok di situ? Gak keren banget. Eh, gak deng. Tetep cakep, sih."

Yuju memutar bola matanya malas. "Samperin sana!"

"Hah? Buat?"

"Ya bukannya dia nungguin lo?"

Gue menggeleng. "Dia gak ada bilang tuh, mau ke sini. Bukan buat gue kali."

Gue baru aja mau jalan lagi tapi Yuju—dengan tidak tau malunya—malah manggil Kak Doyoung.

"Kak Doy!"

Kak Doyoung menengok ke arah kita. Dia melepas headsetnya terus berdiri. Awalnya gue kira dia mau jalan ke sini. Ternyata gak. Kita jadinya cuma lihat-lihatan dari kejauhan.

Dasar mageran! Hadedeuw!

Karena baik dia maupun gue gak ada yang mau jalan duluan, Yuju akhirnya menarik tangan gue buat nyamperin Kak Doyoung.

Hmm ... Mengapa selalu aku yang mengalah?

"Kalian baru selesai?" tanyanya.

Awalnya gue gak mau jawab. Kan ada Yuju. Tapi Yuju malah menyenggol-nyenggol lengan gue. Mungkin dia tiba-tiba sariawan jadi gak bisa ngomong. Terserahlah.

Gue mengangguk. "Kakak ngapain di sini?"

"Em, nunggu seseorang."

"Siapa?"

"Ada."

"Oh."

"Lo mau balik?"

"Iya."

"Sama?"

"Em, Mark."

"Oh."

Selanjutnya hening.

Gue melirik Yuju, tapi dia malah sibuk sama hpnya. Kak Doyoung juga gak ngomong apa-apa lagi, bola matanya sibuk lari sana-sini. Karena gue merasa udah gak ada lagi yang perlu dibicarakan, gue memutuskan untuk pamit.

Ya dari pada kita bertiga diem-dieman kayak orang bego begini? Kan, dia lagi nunggu orang lain. Kan?

"Kalo gitu kita duluan ya, Kak."

The Grumpy | DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang