Ara terus menangis sambil memeluk Sehun.
"Ara, sekarang istirahat"
"Kakak jangan pergi"
"Iya.."
Sehun pun berbaring disebelah Ara sambil memeluk Ara agar dia bisa tidur nyenyak
Hari ini Sehun tidak ke kantor, karena hari ini Sehun sibuk menjaga Ara dirumah.
Sehun tidak tidur sama sekali dari pukul 04.00 - 08.26 dia terus terjaga untuk berjaga-jaga kalau saja Ara nanti terbangun dan ingin meminta sesuatu
Sehun perlahan melepaskan pelukannya dan berjalan pelan menuju dapur untuk membuatkan bubur dan Susu untuk Ara
Setelah selesai berurusan dengan dapur Sehun membawa nampan menuju kamar Ara
"Tuan Sehun kenapa tidak meminta saya saja yang membuatkannya tadi"
"Ini untuk Ara"
Sehun pun langsung bergegas
"Ara" Sehun mengelus rambut adiknya
"Sarapan dulu"Ara mulai mengerjapkan matanya dan duduk bersandar di kasurnya
"Kakak yang buat?" Sambil mengucek-ucek matanya
"Iya, ayo makan"
Ara pun mengangguk, Ara menghabiskan susu dan bubur yang dibuatkan Sehun. Ara akan selalu menghabiskan makanan apapun yang dibuatkan Sehun untuknya.
"Tunggu disini"
Sehun berdiri membawa nampan berisi piring, sendok dan gelas bekas Ara makan tadi tapi tangannya ditahan oleh Ara
"Kenapa?""Ikut"
"Iya setelah bersihin ini"
"Sekarang..."
Sehun meletakan kembali nampannya dimeja kecil sebelah tempat tidur Ara lalu berjongkok di bawah agar Ara bisa naik ke punggungnya
.
."Kakak kenapa gak ke kantor?"
"Jagain kamu"
"Ara nggak masalah dirumah sendiri"
"Kakak jagain kamu disini"
"Ta--
"Gak ada tapi kak, tapi kak"
"Ya udah"
Ara tersenyum lalu kembali menonton Kartun di Televisi dan Sehun hanya bisa terima saja dia terpaksa menonton kartun juga.
Ara bersandar dipundak Sehun"Ara"
"Iya?"
"Hm.. minggu depan Kakak mau pergi ke Amerika buat periksa perusahaan Papi disana, kamu ikut ya?"
"Apa?! Minggu depan? Sekolah Ara gimana?"
"Itu mudah, pokoknya Ara harus ikut"
"Ara disini aja"
"Oh.. kamu mau dititipin ke tan---
"Nggak-nggak, oke Ara ikut"
"Bagus, siapin barang-barang ya"
"Kan minggu depan jadi nanti-nanti aja"
"Kebiasaan ya" Sehun mengacak-acak rambut adiknya
"Kak, bantu Ara ngerjain PR ya..." Pinta Ara
"Iya, bukunya yang mana? Biar diambilin"
"Ada 4 buku diatas meja belajar, itu semua bukunya"
"Cuma itu?"
"Iya"
Secepat kilat sehun mengambil buku Ara dan kini dia sudah kembali
"Kok cepet?" Kata Ara heran
"Iyalah, ayo belajar"
Sehun pun membantu Ara mengerjakan tugas Ara, Ara menumpuk pekerjaan rumahnya, untung saja dia adik Sehun jadi semua tugasnya bisa diselesaikan dengan cepat.
.
.Tok...tok...tok...
Sehun pun berdiri untuk membuka kan pintu dan ternyata itu adalah teman-temannya Sehun yaitu Baekhyun, Chanyeol, Suho, dan Kai
"Masuk" Kata Sehun dengan wajah yang tidak bersahabat
Sahabat-sahabat Sehun pun masuk dan duduk di ruang Tv bersama Ara
"Eh ngapain deket-deket Ara, jauhan dikit sana!" Kata Sehun dan langsung menarik mereka satu satu
"Kakak...."
Ara mendapat tatapan tajam dari Sehun"Udah hun..." Ucap Suho
"Main PS yok" Ajak Kai pada Sehun dan dibalas acungan jempol oleh Sehun
"Wahhh... ada Jenga... main yok Ra, yeol, Ho!!!" Teriak baekhyun antusias
"Gak perlu teriak ! Kita semua disini" Kata Chanyeol sambil menjitak kepala Baekhyun
"Nggak dapet jatah kamu malem ini yeol, liat aja" Baekhyun pengelus jidatnya yang dijitak oleh Chanyeol tadi
"Jatah apa?"Ara bingung
"Jatah makan Ra" Jawab Suho
"Ooh.. ayo kita main" Kata Ara sambil menahan tawa
"Berenti dong ketawanya" kata Chanyeol sambil mengerucutkan bibirnya
"Udah ya nanti gak ganteng lagi" Ara menarik rambut Chanyeol
"Ekhemm..." Sehun bedehem
"Iya!!" Teriak Chanyeol
Dan akhirnya mereka main Jenga, Baekhyun tangannya lentik pas narik balok jenga, hal itu yang membuat Ara, Chanyeol, dan Suho tidak berhenti tertawa
Sudah tiga kali Jenga itu runtuh, dua kali karena chanyeol dan satu kali karena Ara
Mengapa Chanyeol kalah lebih banyak? Karena, kalian tau lah tangan Chanyeol itu kayak apa😅
Mereka pun melanjutkan kembali permainan setelah jenga disusun kembali, hingga kali kesepuluh mereka bermain belum ada yang mengeluh lelah.
.
.
.
TBC💕
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Brother
Fanfiction[Lagi Proses Revisi] Punya Kakak yang selalu mengawasi kemana pun kamu pergi memang menyebalkan tapi itu juga bentuk betapa dia sangat sayang. Melarang mu ini itu dan berpacaran. Nara kira dia sudah terbiasa namun ternyata belum sepenuhnya. Suatu ha...