P.26

252 18 0
                                    

"Ayo makan"

"Mager"

Sehun langsung menjewer telinga Ara lalu melepasnya

"Apaan sih"

"Ayo makan malam"

"Gak mau"

Sehun kembali menjewer Ara dan menariknya hingga ruang makan

"Sehun!!" Bentak Mami

"Ehh.. Mami" Sehun melepaskan jewerannya lalu tersenyum pada Mami

"Mami..." Ara berlari memeluk Mami

Sehun duduk di meja makan dan di ikuti oleh Ara yang duduk disebelah Mami

Setelah selesai makan malam Mami menceritakan sesuatu pada Ara dan Sehun. Dan hal itu membuat Ara kaget.

"Mi.. gak mungkin kan mi!!"

"Itu udah terjadi sayang"

"Ara.. dengerin Oppa, kamu mau Mami disakitin?"

Ara menggeleng "Gak mau"

"Ya udah, kamu harus terima kalau Itu sudah terjadi"

Ara menarik nafasnya panjang dan membuangnya "Iya.."

Mami memeluk Ara

"Kamu gak belajar humm anak kecil?"
Tanya Sehun pada Ara

"Buat apa?"

"Jangan pura-pura lupa ya"

"Ara... mau mami jewer?" Mami menatap Ara

"Ara belajar dulu ya" Ara lari menaiki tangga dan masuk kedalam kamarnya untuk belajar

"Yahh... bisa pusing kalo tiap hari bareng Jihoon sama Daehwi terus tanpa Stella"

Ara menidurkan kepalanya di meja belajar sambil melihat jam yang ada disana

"Males sekolah....."

Ponsel Ara berdering, Ara sangat senang bahwa yang dia pikirkan adalah Daniel

Ara langsung bersemangat mengambil ponselnya diatas kasur

"Daniel!!!!" Teriak Ara

"Siapa Daniel?" (Suara perempuan)

"Ehh.. bukan Daniel? Lalu anda siapa?"

"Kamu ingat aku honey?"
"Sepertinya kita harus main lagi nantinya.. bermain yang lebih dari kemarin, gimana?" (Ini suara laki-laki)

Tangan Ara mulai bergetar dan ponsel Ara terjatuh diatas kasur

"Honey kamu gak apa-apa kan?"

Ara mundur dari sana hingga ia terjatuh dari atas kasur

"Oppa!!!"

Ara mencoba berteriak dengan suaranya yang gemetar

"Oppa!!!"

Sehun dan Mami yang kaget akan teriakan Ara mereka langsung naik ke atas dan masuk kedalam kamar Ara dan melihat Ara sudah terduduk di lantai

"Sayang kamu kenapa?"
Mami langsung memeluk Ara

Ara menunjuk ponselnya yang masih menyala di atas kasurnya

"Halo?"
"Anda siapa?"

"Ohh hai... anda Oh Sehun, ingat saya?"
"Ingat laki-laki yang ada tusuk di gudang? Dia kakak saya"

Telpon terputus

"Halo!! Heii!!!" Sehun berteriak di telpon yang sudah mati

"Ara..Ara! Dia bilang apa sama kamu?a"
Sehun berbicara dengan nada yang tinggi, ia mwngguncang tubuh Ara

"Sehun!" Bentak Mami

"Sehun panik mi!"

*****

"Mi, gimana kalo Ara pindah sekolah?" Tanya Sehun

"Pindah ke sekolah yang mana?"

"Kan di deket kantor Sehun ada mi"

"Oh iya, tapi nanti tanya dulu sama Ara dia mau atau nggak"

"Harus mau mi"

"Kamu jangan maksa adik kamu, kasian dia"

"Iya deh mi"

"Sehun.."

"Iya mi?"

"Bukannya mereka udah di urus sama anak buah kamu?" Tanya Mami

"Yang tadi adiknya Mi"

"Adiknya?"

"Iya"

*****

Setelah satu minggu bertempur akhirnya mereka semua selesai ujian dan Ara masih di sekolah lama karena dia tidak mau pindah. Setelah ini mereka bisa sedikit bersantai. Bahagia - nya hati mereka.

"Akhirnya selesai juga ya, daehwi gak perlu belajar tiap malem lagi"

"Gue juga"

"Ehh... gue nyusul Ara dulu ya" -Daniel

"Iya hati-hati"

"Ke kantin doang" Daniel menendang kaki Jihoon

"Gue kan perhatian"

Daniel menuju kantin dan melihat Ara duduk sendirian sambil meminum Susu coklat kesukaannya.

"Ehh... bagi dong"

Daniel langsung meminum susu coklat hangat milik Ara

"Iihh Daniel Santa...."

Ara mencubit perut Daniel

"Awww.."
"Minta dikit aja"

"Dikit apanya ha!! Ini abis"
"Aaa..."

"Iya aku beliin lagi tapi.... lain kali aja, kita susul Jihoon sama Daehwi aja ke depan kelas mereka"

Daniel menarik Ara sampai ke depan kelas Jihoon dan Daehwi

"Astaga ini kenapa Ara di tarik-tarik Daniel?!!" Daehwi memukul tangan Daniel

"Biar gak minta di traktir terus" bisik Daniel pada Daehwi

"Aku denger ya!!" Ara menarik telinga Daniel

"Iyaa... iya..ehhh awas ada kucing"

Ara langsung melepas jewerannya dan melompat ke belakang Jihoon

"Yahh gagal" gumam Daniel

"Kucingnya nggak ada ra, mau aja dikerjain sama Daniel"

"Iihh Daniel!!" Ara langsung mengejar Daniel yang sudah lari

"Kalo orang jatuh cinta itu gitu ya?" Tanya Daehwi pada Jihoon sambil menggaruk kepalanya

"Selalu gitu wi, selalu gitu" Jihoon merangkul Daehwi

"Ehh apaan! Lo pikir gue cowok apaan"
Daehwi melepaskan rangkulan Jihoon

"Biasa aja kali! Gue juga masih waras!" Jihoon menyentik dahi Daehwi, Daehwi membalas dengan memukul Jihoon

..

"Nil, berenti dong"
Ara duduk di kursi yang ada di dekat kelas

"Kenapa?"

Ara hanya memejamkan matanya dengan nafas yang terengah-engah

"Ara!! Apa yang sakit?!"

"Gak ada kok" Ara mulai tersenyum, ia langsung memukuli Daniel habis - habisan

"Ra.. kamu itu kuat, jangan mukul dong" Daniel terus mencoba menangkis pukulan Ara

***


..
.
..
Next

My Possessive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang