P.5 - Sialan!

468 30 0
                                    

"Ara, bangun... Sekolah" Sehun menggoyang-goyangkan tubuh Ara yang masih tertutup selimut
"Ehh kebo bangun"

Ara membuka selimutnya lalu menucek-ucek matanya dan dia langsung duduk di pinggir kasur bersebelahan dengan Sehun
"Masih ngantuk"

"Mandi dulu sana"

"Lima menit.." Ara bersandar pada Sehun sambil memejamkan matanya

Sehun mencubit perut Ara akhirnya terpaksa Ara bangun dan harus mandi setelah Sehun keluar
.
.

"Ara masuk ya" Ara mencium pipi Sehun

"Iya, jangan main sama cowok"

"Siap Oppa..."
Sehun mengacak-acak rambut Ara lalu  adiknya itu turun dari mobil sambil merapikan rambutnya yang berantakan

Saat masuk kelas Ara langsung disambut dengan beberapa pertanyaan dari Stella

"Kenapa gak masuk kemaren? Kenapa gak kasih tau gue? Kenapa gak kirim surat? Kenapa kemaren di rumah lo ada cogan? Kenapa gak kasih tau gue ada cogan? Kenapa gak bilang? Dan Kenapa mereka kerumah lo? Kan kak Sehun gak pernah kasih izin cowok kerumah, kenapa?"

"Eh gila diem!" Ara langsung duduk di bangkunya

Ara menjawab satu persatu pertanyaan dari Stella hingga selesai "gitu"

"Ohh... kenapa gak kasih tau kalo sakit?" Stella kembali bertanya

"Lupa nelpon"

"Lo sama sahabat sendiri aja lupa"

Bel berbunyi dan guru pun langsung masuk kedalam kelas dan pelajaran dimulai
.
.
Waktu istirahat Ara dan Stella gunakam untuk makan di kantin

"Mau apa ra?" Tanya Stella

"Susu coklat panas" Sambil memainkan ponselnya

"Oke!" Stella mengacungkan jempolnya dan memesan dengan ibu kantinnya

Tak lama pesanan mereka datang

Waktu Ara ingin meminum susunya tiba-tiba tubuh Ara di senggol oleh seseorang dan dilihatnya itu adalah Vanya

Ya, Vanya orang yang naksir sama Sehun dan dia benci dengan Ara karena bisa dekat dengan Sehun. Vanya adalah kakak kelas Ara dia tidak tau kalau Ara adalah adik Sehin , Vanya yang dikenal adik kelas orang yang kejam tapi bagi Ara itu hanya kebohongan, karena Ara sama sekali tidak takut dengan Vanya, buat apa takut  Sekolah ini adalah milik keluarga "Oh" jadi untuk apa dia memusingkan Vanya.

Setelah makan Ara dan Stella kembali ke kelas.

Belum sampai di depan kelas, Ara terjatuh akibat kakinya disandung oleh Vanya, hal itu membuat Vanya senang dan dengan sengaja Vanya menumpah - kan susu coklatnya ke seragam Ara

"Upss..." Vanya membuang sampahnya ke wajah Ara lalu pergi begitu saja bersama teman-temannya yang lain

'Kita liat Vanya, gak akan gue maafin walaupun lo mohon ke gue' -batinAra

"Ra, bangun bersinhin dulu muka lo, yok ke toilet..." Ajak Stella

"Lo masuk aja ke kelas, gue ke toilet sendirian aja, Izinin gue ya di kelas" Ara berusahan membersihkan lutut dan tangannya yang kotor akibat jatuh tadi

"Yaudah.."

Stella langsung pergi ke kelas sedangkan Ara menuju toilet untuk membersihkan wajahnya

Ara memgepal kedua tangannya, lalu ia memukul pitu lokernya sampai terlihat penyok.

Ara ke toilet dan mencuci mukanya yang lengket akibat susu coklat Vanya

'Brak...'
Suara pintu tertutup dan itu membuat Ara langsung memeriksa ke arah pintu dan ternyata pintu terkunci dari luar

"Sialan!!" Teriak Ara sambil memukul pintu

"Woyy!!! Buka!!" Masih memukul-mauku pintu dengan kuat

"Buka!!!" Teriak Ara sekali lagi
"Ha... percuma teriak, gak akan ada orang yang denger juga"

Percuma berteriak karena tidak ada yang mendengar suara Ara, jarang ada yang lewat disini saat jam pelajaran berlangsung.

Ara merosot hingga ke lantai dengan punggungnya yang bersandar di dinding, Ara menunduk memeluk lututnya. Ia tertidur di sebelah pintu toilet sampai bel pulang

----
Ditempat lain

"Akhirnya pelajaran selesai, tapi Ara kemana sih?" Stella membereskan buku-bukunya lalu menyandang tasnya dan membawa tas Ara juga

Saat Stella keluar kelas sudah Ada Sehun di depan Kelas

"Ara mana?" Tanya Sehun dengan wajah datarnya

"Tadi katanya dia ke toilet tapi gak balik-balik" Stella meberikan tas Ara dan langsung di ambil oleh Sehun

Sehun bergegas ke toilet untuk mencari adiknya dan meninggalkan Stella

Stella hendak menyusul tapi ada suara Ibunya yang memanggil, Stella menghentikan langkahnya mengikuti Sehun, ia berbalik menuju Ibunya.

Saat sampai didepan toilet, Sehun langsung membuka pintu itu setelah memutar dua kali kuncinya, Sehun melihat Ara yang duduk dilantai sambil menekuk kakinya

"Ara bangun" Sehun berusaha membangunkan Ara

"Kakak?"

"Baju kamu kenapa? Siapa yang jahatin kamu disekolah? Jawab !!" Teriak Sehun
"Itu lutut kamu kenapa lagi Ara?" Sehun menurunkan nada suaranya

"Jatuh"  Ara kembali memejamkan matanya "ngantuk"

"Ayo sini naik, kakak gendong"

Sehun pun berjongkok dan Ara naik ke punggung Sehun.

Sehun menggendong Ara hingga kedalam mobil dan menyelimuti Ara dengan Jasnya.

"Besok bolos kayak gitu lagi boleh gak ya" Ara bergumam

"Kakak denger loh"

"Hehehe..."
.
.
TBC

(Ceritanya ngawur😅)

My Possessive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang