"Ara dimana? Kok belum muncul juga??" -batinDaniel
"Daniel!! Fokus!!" Teriak Jihoon
"Aa..e.. oke!"
--
"Ara!!" Stella memanggil Ara, mengisyaratkan agaria cepat ke lapangan karena sejak tadi pelatih sudah menungguSetelah ini pertandingan tim cewek akan dimulai, mereka sedang mendengarkan arahan dari pelatih masing-masing.
"Kalian paham?!" Tanya pelatih dengan tegasnya
"Paham!"
"Keluarkan semua kemampuan kalian"
"Terserah menang atau pun kalah, jangan sampai menyesal""Baik pelatih!"
"Semangat"
Mereka duduk di kursi pinggir lapangan, menunggu giliran selanjutnya.
Ara melambaikan tangannya ke arah Sehun, Sehun yang selalu memperhatikan Ara tentu saja melihatnya dan melambaikan tangannya juga ditambah dengan senyuman.
Di tempat lain ada Vanya yang merasa tidak suka dengan pemandangan itu, ia masih tidak terima kalau Ara benar - benar adik kandung Sehun. Vanya kesal karena sekarang dia tidak bisa ikut pertandingan dan dipermalukan oleh Ara di depan semua orang saat seleksi kemarin.
Tapi, bukan kah itu cara pintar Ara untuk.membalas perlakuan Vanya kepada orang-orang selama ini? Ara rasa itu pantas untuk Vanya walaupun belum seberapa.
Vanya yang muak pun pergimeninggalkan kursinya setelah pertandingan tim cowom selesai.
"Ara!!!" Teriak Jihoon
"Semangat!!!" Teriakan Daehwi
"Stella!! Semangat!!" Daehwi dan Jihoon adalah tim sorak khusus untuk Stella dan Ara
Daniel juga ikut menyemangati tim basket dari sekolahnya ini, terutama Ara yang sedang bertanding.
Sehun tanpa sadar ikut berteriak dengan orang-orang lainnya saat tim sekolah adiknya memasukan bola kedalam ring, ia semakin bersemangat saat Ara yang menyumbang point.
Ara membrikan bola kepada Stella yang berada lebih dekat dengan ring. Tanpa pikir panjang Stella langsung memasukan bolanya, namun bolanya berhasil di blok.
"Gpl stel.." Ucap salah seorang rekan setimnya
Point mereka berbeda banyak dengan tim lawan, walaupun begitu mereka tidak boleh santai karena mereka tidak akan tau kapan tim lawan akan tiba-tiba menyerang.
***
Pertandingan selesai dengan dimenangkan oleh tim Ara. Mereka saling memberikan selamat.
Tim laki-laki tidak mendapatkan tempat satu dengan skor yang beda tipis di detik-detik akhir pertandingan. Tapi setidaknya tim perempuan memdapatkan tempat satu untuk pertandingan kali ini.
"Kalian hebat..." Pelatih menyemangati mereka semua "Latihan lagi yang keras supaya bisa merebut semua tempat pertama"
"Siap pelatih"
"Yang penting kalian tidak menyesal karena main asal-asalan"
"Saya traktir kalian makan""Wah beneran Pak?" Tanya mereka yang rasanya tidak percaya
"Iya, cepat siap-siap"
Mereka semua membereskan barang - barang mereka yang ada di pinggir lapangan.
"Ara..." Sehun menghampiri Ara yang sedang membereskan barangnya
"Eh kakak? Astaga.. Ara lupa loh kakak juga ada disini"
Sehu memuluk kepala adiknya dengan botol plastik kosong karena ia kesal dengan Ara yang bisa-bisanya lupa kalau dia ada disini.
Ara memberikan tasnya kepada Sehun dan meminta Sehun menunggunya di mobil karena dia mau membersihkan badannya di ruang ganti.
Ara menyusul teman-temannya yang sudah lebih dulu pergi ke ruangan ganti.
Sehun membawa tas Ara ke mobil, ia memikirkan hal apa yang harus ia berikan kepada Ara sebagai hadiah.
Setengah jam berlalu, Sehun menunggu Ara sampai ia tertidur di dalam mobil.
Tok..tok...
Suara ketukan di kaca mobil itu membangun Sehun yang tadinya tertidur. Ia langsung membuka kunci pintu agar Ara bisa masuk.
"Kak.. Stella juga ikut ya" Ucap Ara yang kini duduk di kursi sebelah Sehun
"Iya.."
"Kita ke restoran daging ya... soalnya pelatih mau traktir makan" Ucap Ara yang kelihatannya sangat senang karena akan di traktir pelatih basketnya bersama teman-teman yang lain
"Hmmm..." Sehun berpikir sejenak
"Boleh yaaaa...."
Sehun menatap mata adiknya yang sedang memohon itu "Iya" Sehun menyentil dahi adiknya itu agar tidak bertingkah menggemaskan lagi
"Stella kok lo---
Saat Ara menoleh ke kursi belakang ternyata Stella tertidur "Pantesan dia diem aja dari tadi" Ara kembali ke posisi duduknya"Kak... hp Ara mana" Arameminta ponselnya yang sejak tadi di simpan oleh Sehun, Sehun mengambil ponsel Ara di dalam saku jaketnya
"Nih" Sehun memberikan ponsel bercase biru itu kepada pemiliknya
"Makasih.."
Mereka berhenti di depan reatoran yang tadi Ara maksud.
"Stella bangun udah sampe!" Ara menarik lengan Stella dan Stella terbangun
"Udah sampe?"
Ara menganggukan kepalanya "Iya, cepetan turun"
Sehun menghampiri Ara "Kakak pergi dulu, tunggu disini nanti kakak jemput" Sehun mengacak-acak rambut Ara
"Oke..." Ara dan Stella berjalan masum kedalam restoran sedangkan Sehun pergi dengan mobilnya
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Brother
Fiksi Penggemar[Lagi Proses Revisi] Punya Kakak yang selalu mengawasi kemana pun kamu pergi memang menyebalkan tapi itu juga bentuk betapa dia sangat sayang. Melarang mu ini itu dan berpacaran. Nara kira dia sudah terbiasa namun ternyata belum sepenuhnya. Suatu ha...