Hinata & Hanabi Fanfiction
Character Naruto by Masashi Kishimoto Sensei
Story by Me
Typo always, GaJe, Alur berantakan,dll.
Genre : Rohani, Family, Teens, Mistery, & little Romance.
Tidak bermaksud menyinggung pihak manapun.
Happy Reading,
Bismillah.."Nah, sebentar lagi waktunya shalat ashar, ayo kita bersiap-siap dan shalat berjama'ah diruang shalat. Setelah itu, Karin dan Himeka bantu Kaa-san di dapur. Dan kau Naruto, nanti kau pergi ke kedai bantu Tou - san ya." lanjut Kushina.
"Ha'i..!!" serempak Naruto, Himeka, dan Karin.
Himeka dan Karin mulai berwudhu bersama, mereka menggulung lengan pakaiannya hingga diatas siku, tak lupa pula menyingkapkan kerudung yang mereka pakai agar dapat membasuh area rambut dan daun telinga. Setelah itu mulailah mereka meratakan air ke anggota tubuh yang termasuk anggota wudhu. Membiarkan setiap tetes airnya meresap kedalam pori - pori kulit. Mendatangkan kesejukan yang mampu melepaskan penat, bahkan mampu menyejukan qalbu.
Langkah Himeka dan Karin menggema, hingga akhirnya sampai pada ruangan kecil yang sengaja Minato bangun untuk ruang shalat. Seperti otomatis, tanpa aba - aba apapun keduanya mengambil posisi masing - masing tepat di samping kanan dan kiri Kushina yang berada dibelakang Naruto sebagai imam.
Ketika semuanya siap, mereka pun melaksanakan shalat berjama'ah diruang tersebut.
Berusaha meraih khusyuk, setiap gerakan shalat terasa nikmat dan ringan ditubuh masing - masing dari mereka. Karena ketika melaksanakan shalat, berarti memutus semua perkara duniawi..Titik fokus hanya tertuju kepada Dzat yang bergantung pada-Nya segala seuatu apapun. Hingga sampai pada sujud yang panjang, menyimpan anggota tubuh paling mulia ; Kepala. Tepat diatas tanah. Sebagai bukti bahwa manusia begitu lemah, rapuh, dan juga membutuhkan naungan cinta-Nya. Selepas terucap salam terakhir, gema tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil pun mengambil alih. Begitu basah lisan mereka dengan dzikir, hati mereka seakan terpaut lalu melayang , terbang ke nirwana sana.
Skip>>>>
Himeka kini terdiam sendiri di kamar nya, sekarang sudah malam. Beberapa waktu lalu selesai shalat, membantu ibunya memasak, berbuka puasa , dan shalat tarawih.
Ia termenung menghadap ke jendela yang terbuka, wajahnya tertimpa cahaya rembulan yang terasa hangat, juga lembut .
Pikirannya sedang melalang-buana, kembali pada ingatannya sekitar 5 tahun yang lalu.
~ Flashback On ~
Saat itu, ia belum genap 13 tahun. Namun ia terlampau anak yang cerdas hingga mampu menyadari keanehan yang ada pada keluarga nya, lebih tepatnya pada dirinya.
Ia merasa berbeda dari segi fisik dengan keluarga nya. Tak hanya itu, ia belum baligh dan belum memutuskan berhijab. Sehingga teman-temannya di sekolah bisa melihat warna rambutnya ; indigo. Banyak yang mengolok-olok, mengatakan bahwa ia anak pungut, karena sama sekali tidak mirip dengan kedua orangtuanya, mulai dari warna matanya, bahkan rambutnya yang terbilang terlalu gelap untuk keturunan Uzumaki ataupun Namikaze. Dan saat itulah nii-san nya selalu datang membelanya.
Yaa .. usia mereka hanya terpaut 2 tahun saja. Sehingga saat Himeka duduk dikelas 1 SMP, Naruto duduk di kelas 3 SMP.Tapi ketika ia menanyakan hal itu kepada Naruto, Naruto selalu menjawab " Hime, tidak peduli apapun yang terjadi, kau adalah bagian keluarga Uzumaki. " tak lupa dengan cengiran matahari khasnya juga tatapan shappire yang meneduhkan. Sehingga membuat Himeka enggan menanyakan hal itu pada Naruto lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Complete)
FanfictionDua gadis kembar yang hidup di dua lingkungan dan kultur berbeda. Hingga takdir mempertemukan mereka berdua dan menuntun langkah mereka menuju cinta hakiki. Hidupku sederhana, bahkan terbilang amat sederhana. Hidup bersama ayah, ibu, dan kakak ku ya...