Hinata & Hanabi Fanfiction
Character Naruto by Masashi Kishimoto Sensei
Story by Me
Typo always, GaJe, Alur berantakan,dll.
Genre : Rohani, Family, Teens, Mistery, & little Romance.
Tidak bermaksud menyinggung pihak manapun
Bismillah..
Happy Reading
Dan akhirnya Hinata dan Hanabi mengobrol ria semalaman, dan baru terlelap setelah kelelahan.
Hanabi saat ini baru melangkahkan kaki keluar dari gedung universitas. Kemudian dia mengambil ponsel pintar nya dari dalam saku. Mengirim pesan pada orang di seberang sana, mengonfirmasi sesuatu.
Bibirnya melengkungkan senyuman manis saat membaca balasan dari orang itu. Ia kembali memasukan telepon nya kedalam saku, dan kembali berjalan."Nata-chan?!" Hanabi menyapa seorang gadis berhijab yang sudah duduk disebuah kursi didalam kedai bernama "Raamen Bereka-" . Sejujurnya, Hanabi baru pertama kali mengunjungi kedai ini. Pun karena permintaan Hinata.
"Oh.. Kau sudah sampai Hana-chan?" Hinata menengok dan tersenyum,
"Uumm.." Jawab Hanabi setelah menyamankan diri dikursi yang terbuat dari anyaman kayu diseberang Hinata.
"Terimakasih ya, sudah menyempatkan waktu mu untuk bertemu dengan ku." Hinata memulai perbincangan ringan ini. Ini sudah dua hari sejak mereka bertemu dan berakhir dengan Hanabi yang menginap di apartement Hinata dan Karin. Dia memang sengaja mengajak Hanabi makan bersama.
"Hey, tentu saja aku akan datang, aku sangat senang malah !
.. Oh ya, nama kedai ini aneh sekali, 'raamen bereka- ' ? Apa-apaan itu?!" balas Hanabi.Hinata tersenyum tulus, dia beranggapan, wajar jika Hanabi merasa aneh, karena kata bereka- memang kata serapan dari kata 'berkah' yang berasal dari bahasa Arab.
"Hmm.. Ini adalah kedai Raamen yang pemiliknya seorang muslim, kata 'Bereka-' diambil dari kata 'Berkah' yang berasal dari bahasa Arab, artinya kebaikan yang banyak lagi tetap. Kurasa itu mencerminkan semua komponen dan zat yang terkandung serta menjadi bahan dasar Raamen nya halal. Tidak mengandung unsur-unsur yang dilarang / haram dalam agama islam." jelas Hinata begitu panjang X lebar .
Hanabi menyimak dengan baik, ia menarik kesimpulan, nampaknya Hinata sekarang jadi lebih cerdas dari pada dirinya, pengetahuannya luas. Juga begitu mendalami ajaran agamanya. Hanabi jadi ingin mengajukan pertanyaan lagi" Ooh, memang makanan apa saja yang dilarang dalam agama yang kau anut itu Nata-chan? Dan apa alasannya? "
" Ada beberapa, yang jelas, makanan halal atau yang diperbolehkan dikonsumsi jauh lebih banyak dibanding yang diharamkan.
Yang haram antara lain bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah*.
Intinya hanya empat itu, masih ada sebagian lain, dan ketika makanan yang zat nya halal terkontaminasi sedikit saja dengan keempat hal itu, maka akan ikut haram. Dn untuk alasan, tidak ada alasan dalam perkara pakaian dan makanan.. Itu mutlak hak Allah, ini juga dipandang sebagai bentuk ujian bagi hamba-Nya"Hinata menghentikan ucapannya saat dua mangkuk raamen diantar kan ke meja mereka.
"Ayo Hana-chan, kita makan ya?! Aku mentraktirmu dengan uang gajiku."
"Hmm.. Aku bangga padamu, kau sangat mandiri dan cerdas, kau bekerja part time dan mendapatkan beasiswa kuliah di kampus favorite.Ittadakimasu* !" Hanabi memuji Hinata, lalu mengucapakan 'selamat makan' sebelum menyantap raamen menggiurkan didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Complete)
FanfictionDua gadis kembar yang hidup di dua lingkungan dan kultur berbeda. Hingga takdir mempertemukan mereka berdua dan menuntun langkah mereka menuju cinta hakiki. Hidupku sederhana, bahkan terbilang amat sederhana. Hidup bersama ayah, ibu, dan kakak ku ya...