Vi N De | ✔

Prolog

••• W A R N I N G ❗❗•••

Cerita yang di buat adalah 100% karya yang berasal dari imajinasi penulis. Bila ada kesamaan alur, penokohan, dan tema itu bukan suatu hal yang di sengaja.

Biarpun cerita aku ini tidak bagus, tidak layak, atau bahkan tidak banyak peminatnya. Aku sama sekali tidak memperkenankan cerita ini untuk di PUBLISH ULANG DALAM BENTUK TULISAN ULANG, VIDEO ATAU MEDIA MANAPUN.

Biarpun aku masih penulis amatir, tapi aku buat cerita ini dengan seluruh imajinasi yang aku punya di otak ku. Aku juga sering baca dan nonton untuk memperbanyak inspirasi. INSPIRASI ya, bukan MENG-COPY cerita mereka.

Aku harap kalian, aku dan semua orang bisa menghargai apapun karya yang diciptakan seseorang. SEMUA ORANG BERHAK BERKARYA DAN MENGEKSPRESIKAN KARYA TERSEBUT. JADI TOLONG UNTUK TIDAK MELAKUKAN PELANGGARAN😇.

Sebagai cerita pertama yang lahir yang aku buat, aku harap kalian suka dengan cerita ini yang masih jauh dari kata bagus.

Akhir kata, terimakasih dan selamat membaca ❤.

***

Mungkin benar kata pepatah "sakit hati itu kita yang buat sendiri" . Dan aku benci mengakuinya bahwa itu benar adanya.

Ah mungkin, lebih tepatnya sakit perasaan. Karna hati itu salah satu organ tubuh, sedangkan perasaan itu suatu hal yang dirasa di dalam diri. Bukan kah hampir sama atau jauh berbeda?. Tapi bisa saja sama, karna saat kau hancur oleh sebuah harapan yang tak tercapai kau akan sakit di dalam. Terasa nyeri di bagian organ dalam, mungkin itu penyebabnya mengapa sakitnya sebuah perasaan disebut sakit hati.

Tapi entahlah, aku tak tau filosofi, istilah atau bahkan makna sebuah kalimat. Yang ku tau, Vande adalah atmosfer yang terserap oleh sebuah kepergian, kehilangan, dan kehancuran. Dan yang tersisa hanya namanya saja di sini, buku harian ku, cerita ku, dan di ruang yang sudah Vande masuki sebelum aku membukanya.

Kalian pasti tau kan apa yang ku maksud? Ya, Vande adalah hatiku, hati yang dalam artian hati sebenarnya.

***

Terimakasih sudah membaca❤❤.