***"just started, but it's over".
***
Setelah 2 bulan bertempur dengan hal-hal yang menyangkut tentang kelulusan, akhirnya SMA Laskar meluluskan seluruh para murid kelas XII dengan penuh suka cita.
Angkatan 25, angkatan yang tepat pada tahun ini menjadi tahun kelulusannya. Setelah satu jam seluruh angkatan 25 di kumpulan di lapangan outdoor, mendengar segala wejangan dari kepala sekolah dan pemberian surat kelulusan yang di buka secara serentak oleh satu angkat membuat mereka semua bersorak ria penuh rasa bahagia saling berpelukan satu sama lain.
Bahkan Virly yang tengah berpelukan dengan Franda masih terngiang jelas kalimat sang kepala sekolah sebelum menutup wejangan nya.
Sekarang adalah sebuah awalan yang menjadi titik dimana kamu ingin terus melangkah atau tetap disini. Semua itu pilihan kamu.
Dekapan Virly makin mengencang kepada Franda. Hatinya tiba-tiba menjadi sesak kala kilasan demi kilasan kejadian di sekolah ini terngiang di benaknya.
Masih sangat membekas, kala satu sekolah mencaci nya habis-habisan hanya karna sosok Vande. Seluruh tindakan Vande di sekolah ini, masih terngiang jelas di otaknya. Tak ingin mengingat, tapi seolah di hari ini pikirannya sengaja memutar kilasan itu untuk di jadikan sebuah pelajaran di masa depan. Seolah pikirannya tahu, bahwa Virly masih harus belajar lagi menjadi sosok yang kuat dalam arti sebenarnya.
Sosok Franda yang mungkin tak akan Virly temukan dimana pun. Virly ingin sekali mengucap beribu terimakasih kepada Franda yang selalu berada di sampingnya, menemani segala keterpurukan nya kalau itu.
Dan Virly takut memberitahu Franda akan kepergiannya setelah kelulusan ini.
Franda menepuk bahu Virly saat raungan Virly makin terdengar keras. "Udah Vir".
Franda tak tahu apa yang tengah Virly pikiran kan, tapi yang pasti sebuah perpisahan akan selalu terasa menyakitkan bukan?
Virly melepaskan dekapannya, menatap Franda dengan mata berair. "Makasih Franda untuk 3 tahunnya, selalu ada buat gua".
Franda cemberut mendengar ucapan Virly, menjitak Virly dan menariknya lagi kedekapan. "Gausah bikin melow deh, gua gak mau nangis Vir". Ucap Franda dengan nada bergetar menahan tangis.
Setelah tangisan keduanya mereda, mereka pun melepaskan dekapannya sambil saling melepas senyuman. Saling menghapus air mata dengan kekehan geli.
"Eh malah melow-melowan disini. Ayo ikut, geng Tiger ngerayain kelulusan di gudang". Tanpa menunggu persetujuan, Finley menarik kedua gadis tersebut.
***
"Lu pada lanjut kuliah? ". Tanya Aksa kepada seluruh orang yang mengisi gudang.
Finley mengangkat bahu sambil menggerakkan bibirnya ke kanan dan ke kiri. "Gua belum ada pikiran".
"Emang ada pikiran?". Sindir Deybo sambil memakan kuaci. Finley langsung pura-pura menonjok Deybo.
"Gua sih kuliah". Jawab Franda.
Aksa mengangguk, menoleh kesebelah Franda tepat kearah Virly yang justru melamun sedari tadi.
"Kalau lu Vir? ".
Virly langsung terlonjat kaget. Mengercap mata beberapa kali sambil menatap Deybo, Finley, Fasya, Franda, Vande dan Aksa yang tengah menatapnya menunggu jawaban.
Virly membasahi bibirnya, berdeham sebelum menjawab. "Kuliah juga kok".
Tapi gak disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vi N De | ✔
TeenfikceMungkin benar kata pepatah "sakit hati itu kita yang buat sendiri" . Dan aku benci mengakuinya bahwa itu benar adanya. Ah mungkin, lebih tepatnya sakit perasaan. Karna hati itu salah satu organ tubuh, sedangkan perasaan itu suatu hal yang dirasa di...