Kelima cwo geng Tiger sedang bermain game online bersama di ruang tengah markas. Kelimanya masih serius menatap layar ponsel dengan kedua jempol yang lincah bergerak di atas layar.
"Fasya balik, bawa bisnya itu". Ucap Deybo.
"Sabar njirt gua lagi di kepung, lu ke tempat gua buruan".
"Eh Finley gak usah ikut naik sama Fasya. Mencar goblog". Umpat Deybo.
"Gausa goblog juga kali anjirt". Finley menyenggol bahu Deybo hingga terdorong kesamping ke pinggir soffa.
"Lu mau kita kalah hah? Main yang bener". Setelah berdiam diri akhirnya Vande bersuara. Sudah sangat pengang telinganya dengan segala perdebatan yang Deybo dan Finley ciptakan selama setengah jam bermain.
Dan semua kembali hening dan hanya suara yang berasal dari permainan di handphone ke limanya menggema di penjuru ruangan markas.
"Wow chicken dinner". Seru Finley kegirangan setelah setengah jam bermain. Finley membanting pelan handphonenya di meja kaju di depannya dan membuka teh botol lalu menenggaknya hingga setengah.
"Keren juga ternyata kita bisa menang. Kejadian yang langkah". Beo Fasya. Ke lima cwo ini memang sering sekali bermain bersama di game online dengan membentuk kelompok untuk mengalahkan para musuh. Tapi selalu berakhir buruk saat di tengah permainan Finley dan Deybo akan berdebat dengan hal-hal yang sebenarnya tidak semestinya di perdebatkan. Seperti yang tiba-tiba Finley bergerak sedikit saat duduk disamping Deybo saat permainan, Deybo yang tiba-tiba mengumpat saat Finley melakukan kesalahan dan lainnya.
Mungkin Dewa fortuna benar-benar sedang mencoba membantu mereka hingga kelima cwo ini akhirnya dapat memenangkan permainan.
Fasya berdiri sambil merenggangkan ototnya yang pegal karna terlalu lama duduk. Fasya menatap temannya. "Gua gofood makanan, ada yang mau request?".
"Spagetti".
"Nasi goreng".
Suara Deybo dan Finley bersahutan menyebutkan menu yang mereka inginkan.
Deybo menatap Finley "gak, spagetti aja".
Finley mengerut kening "nasi goreng".
Kan, berdebat lagi. Fasya, Vande dan Aksa hanya bisa menggeleng lelah kepada kedua temannya yang selalu bertengkar tapi tiba-tiba bisa sangat akrab seperti anak kembar. Sama-sama keras kepala mungkin menjadi kesatuan yang pas mereka seperti ini.
"Gini aja deh". Fasya berjalan menuju stop contact untuk mencharger handphonenya yang lemah. Setelah selesai Fasya berbalik badan menatap Deybo dan Finley. "Spagetti rasa nasi goreng aja gimana? Oke, Fasya!!". Ucap Fasya dan langsung berkutak dengan handphone nya untuk memesan.
Finley menatap Aksa yang sedang menscrool aplikasi instagram di handphonenya. "Emangnya ada spagetti rasa nasi goreng, Sa?".
Aksa mengangkat bahu. "Lu nanya ke gua, gua nanya siapa?".
Tringgg
Semua menoleh kearah sumber suara. Vande menatap handphonenya, Bunda is calling. Vande langsung mengambil handphonenya, menekan tombol hijau dan meletakkan di telinga kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vi N De | ✔
Teen FictionMungkin benar kata pepatah "sakit hati itu kita yang buat sendiri" . Dan aku benci mengakuinya bahwa itu benar adanya. Ah mungkin, lebih tepatnya sakit perasaan. Karna hati itu salah satu organ tubuh, sedangkan perasaan itu suatu hal yang dirasa di...