Rahasia

88 22 0
                                    

Jika bukan karna paksaan Virgo yang menyuruhnya selalu menemaninya kemanapun selama di Indonesia, mungkin Virly tak akan berada di dalam mobil Jazz milik Virgo pada jam 8 Am di hari sabtu ini.

Virly merengut sebal dengan tingkah Virgo yang menjengkelkan. Apalagi dengan semangat 45nya Virgo menyalakan radio mobil dan langsung di sambut dengan lagu Siti badriah-Lagi Syantik. Berjoget ria sambil menoel dagu Virly bermaksud menggoda Virly yang masih mengerut sebal. Benar-benar sabtu menyebalkan.

Setelah menempuh waktu 25 menit, mobil Jazz Virgo pun berbelok masuk ke dalam halaman rumah bernuansa putih. Virly mengernyit, menoleh kearah Virgo yang tengah melepaskan safety belt.

"Rumah siapa Go? ".

Virgo menatap Virly yang tengah memandangnya penuh selidik. Virgo terkekeh sebelum menjawab pertanyaan Virly. "Rumah adik dari papi gua, selama di Indonesia gua tinggal disini".

Virly mengangguk percaya. "Ayo turun". Titah Virgo.

Setelah keduanya turun dari mobil, mereka langsung masuk kedalam rumah tersebut dan langsung di sambut dengan seorang cwo yang tengah duduk di karpet dengan tangan menggenggam stik PS. Yang tak Virly perhatikan tampangnya.

"Duduk Vir". Titah Virgo lagi. Virly pun duduk di sofa tepat di belakang cwo yang tengah duduk di karpet tersebut.

"Gua buat minum dulu ya". Virly mengangguk. Virgo pun pergi meninggalkan Virly dengan seorang cwo yang masih asyik bermain PS. Virly memperhatikan layar tv yang tengah menampilkan games nya sambil sesekali menatap punggung cwo yang duduk di karpet tersebut dengan mata memicing.

Punggungnya terasa tak asing.

Virly menggeleng kepala. Tidak mungkin, Virly saja tak mengenal keluarga Virgo. Mana mungkin bisa punggung cwo yang berada di depannya bisa terasa tak asing.

Cwo itu tak bersuara atau bergetark sedikitpun dari tempatnya, padahal ada dirinya dan Virgo datang. Tapi saat dimana layar tv menampilkan tulisan besar berwarna merah bertulisan Game over, cwo tersebut berdecak sambil membanting stik PS ke karpet dan memundurkan dirinya untuk menyadarkan punggungnya di kaki soda, tapi justru menabrak jari kaki Virly.

Virly menarik kakinya sebelum tertindih bokong cwo tersebut. " Eh".

Cwo tersebut langsung menoleh, keduanya terkejut. Hingga cwo tersebut membuang pandangan nya sambil bangkit berdiri.

"Ngapain lu di rumah gua? ". Tanya nya dengan wajah datar.

Virly masih mengercap mata beberapa kali menetralisir keterkejutan nya.

Ngapain lu di rumah gua?

Inikan rumah adik dari papinya Virgo

Berarti Virgo, Vande sepup---

Oke. Cukup jelas hingga rasanya Virly ingin menenggelamkan dirinya saat ini juga. Virly menatap balik Vande yang masih menatapnya datar.

Belum sempat menjawab, Suara Virgo sudah terlebih dahulu terdengar. "Nih Vir minumnya". Ucap Virgo sambil meletakkan gelas berkaca putih di meja samping sofa.

Vande melirik Virgo tajam. " Lu ngapain bawa dia kerumah gua? ".

Virgo melangkah mendekat ke Vande. "Kenapa?".

Vi N De | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang