Part 21

871 111 49
                                    

Happy Reading
•...•
Happy Selasa
😂😂😂




Mondy berlalu begitu saja tanpa mengeluarkan sepatah katapun dari hadapan mereka, hatinya tiba-tiba memanas melihat perlakuan emile kepada raya. Padahal ia baru saja berniat ingin memberitahu status terbarunya saat ini kepada raya dan berjanji akan kembali memperjuangkan gadis itu sekali lagi, namun ia kembali harus menelan pil pahit atas kenyataan yang ada di hadapannya ini.

Sakit? Tentu sakit, mengingat ia sering di sebut tidak peka oleh sahabat-sahabatnya itu. Lalu, apakah ini jawaban atas ketidak pekaannya terhadap perasaan raya selama ini? Jawabannya tentu saja tidak, mondy bukan tidak peka. Ia hanya menunggu saat yang tepat, bukankah seorang pemenang harus melewati perjuangan yang berat?.

"aku bukannya tidak peka, hanya saja keadaan yang sering membuat semua orang memvonis diriku sebagai manusia kurang peka, ray. Aku tahu kau kecewa karena perlakuanku pada caramel tadi, jujur semua yang aku lakukan itu hanya karena aku ingin menjadi sahabat yang baik untuk caramel dan sampai kapanpun tidak ada yang bisa memungkiri bahwa darah caramel juga mengalir di dalam tubuh anakku. Aku hanya tidak ingin memutuskan hubungan orang tua dan anak, meski caramel sempat menolak kehadiran raya. Tapi aku percaya caramel telah menyesali perbuatannya, dan apa salahnya aku memberikan dia kesempatan untuk menjadi ibu yang baik bagi raya dengan status sebagai sahabat? Toh itu tidak akan merubah pendirian dan keputusan kami untuk tetap pisah".

Suara hati mondy kembali berbicara, ia masih mantap melangkahkan kakinya meninggalkan sekumpulan orang-orang yang tengah menatap heran ke arahnya. Mondy bahkan tidak perduli lagi apa tanggapan mereka tentangnya, termasuk emile. Karena mulai hari ini, detik ini dan menit ini, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk merebut kembali cinta masa lalunya.

 Karena mulai hari ini, detik ini dan menit ini, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk merebut kembali cinta masa lalunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aku akan berjuang sekali lagi untukmu ray, untuk cinta kita dan untuk masa depan kita. Tunggu aku....!!!".

•••••

Davin menatap satu per satu manusia-manusia di hadapannya yang sedari tadi masih menampilkan ekspresi kebingungan akut, pasalnya sejak kepergian mondy tadi mereka semua yang ada di situ semakin larut dengan pemikiran masing-masing. Awalnya davin berniat membuka suara untuk mencairkan suasana yang sudah seperti bongkahan es di samudera atlantik itu, namun ia mengurungkan niatnya ketika menyadari tatapan raya tak lepas dari caramel yang kebetulan juga juga menatapnya. Mereka berdua saling melemparkan tatapan demi tatapan yang tersirat berjuta banyak pertanyaan di benak mereka, sungguh davin tidak menyukai situasi seperti ini. Ia gerah dan butuh oksigen sebanyak-banyaknya.

"oh ya, berhubung operasinya sudah selesai. Bagaimana kalau kita coffee break dulu, kebetulan aku belum sarapan tadi karena si perawan tua ini ingin segera ke rumah sakit bertemu dokter tampannya itu".

Mendengar itu, raya sontak memalingkan pandangannya menatap tajam ke arah davin yang seperti manusia tidak berdosa dengan cengiran khasnya itu, demi tuhan raya ingin segera menimpuk kepala davin menggunakan slingbag yang ia genggam saat ini.

Eiffel, I'm In Love (ENDING) #wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang