Part 31

748 112 54
                                    

Happy Reading
•...•
Happy Friday

I'm comeback again 😂😂😂
Masih pengen pidato singkat tapi takut kalian abaikan 😆😆😆
Ya sudah lah, cekidot aja 😅😅😅

Jangan lupa klik mulmed di atas biar semakin ashoy, vote and comment juga jangan di lupakan. Itu penting loh 😂😂😂

Attention please!
Part ending berikut mode private ya 😉😉😉




Dan hari yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sehari sebelum acara sakral itu di selenggarakan sang mempelai pria tiba di bandara soekarno hatta, jakarta. Lelaki dengan wajah perpaduan indo-arab itu langsung menuju rumah kediamananya tanpa terlebih dahulu menemui sang calon istri, mereka berdua memang sudah sepakat untuk bertemu di depan penghulu pada saat akan mengucapkan ijab qabul nanti.

Sementara davin, lelaki tampan itu sampai sekarang belum menampakkan batang hidungnya. Bahkan raya kesulitan untuk menghubungi nomor ponselnya. "dimana dia, bisa-bisanya dia lupa dengan pernikahanku. Oh my god davin, kau keterlaluan sekali. Aku bersumpah akan membencimu seumur hidupku jika kau sampai melewatkan moment terpenting dalam hidupku ini".
Raya melempar kasar ponselnya di atas kasur, ia kemudian berjalan menghampiri meja rias di hadapannya.

Raut wajah gadis itu tiba-tiba berubah menjadi sendu, kebaya berwarna putih serta accessoris yang ia gunakan saat ini terlalu mewah menurutnya. Ini terlalu berlebihan untuknya, emile terlalu banyak membuang-buang uang hanya untuk menjadikan dirinya ratu sehari. Raya tidak menyangkah, lelaki itu selalu mengistimewakan dirinya di hadapan semua orang.

Sekilas raya teringat bagaimana usaha keras seorang Emile Fernandez Corteza  untuk menaklukkan, mendapatkan serta menarik hatinya dari bayang-bayang masa lalunya lalu menata kembali kepingan demi kepingan kecil hati raya sehingga dengan mantap dia memutuskan untuk menerima cinta dan menjadikan emile sebagai pelabuhan terakhir hidupnya meski sampai sekarang sebagian ruang dihatinya masih menjadi milik orang lain. Tapi sekali lagi raya kembali meyakinkan dirinya bahwa semua keputusan yang ia buat adalah yang terbaik untuknya, emile dan mondy.

"jangan pernah menyesal ray, ini keputusanmu. Kau harus bisa memulai lembaran baru bersama emile, lelaki yang mencintaimu. Ingat!!! Di cintai lebih baik dari pada mencintai". Raya bermonolog sendiri sembari terus menguatkan hatinya.

Sedetik kemudian, kedua tangan gadis itu terangkat lalu menyentuh setiap inci wajah yang sudah di polesi make up natural yang menambah kecantikan seorang Kanaya Rayasati.

"cantik!".

Raya terperangah sekaligus terpaku ketika melihat seseorang dari pantulan kaca di meja riasnya, seorang laki-laki bersama anak kecil berjalan menghampirinya dan membuat ia segera bangkit dari tempat duduknya lalu berbalik berhadapan dengan kedua orang itu.

Raya memandang sendu wajah mereka berdua, ia memilih duduk di tepi ranjangnya ketika gadis kecil dengan rambut yang tergerai panjang menghampirinya sembari menggenggam selembar kertas bergambar.

"aya??", lirihnya mengelus puncak kepala gadis kecil itu.

"tante cantik, maaf sudah mengganggumu. Aya ke sini hanya untuk memberikan ini padamu. Gambar ini impian aya dan aya ingin tante membawa impian aya ini".
Dengan hati-hati Raya kecil menyodorkan selembar kertas yang terdapat gambar seorang laki, anak kecil dan seorang perempuan sedang berpegangan tangan lalu di atasnya tertulis Family.

Hati kecil raya seperti tercubit begitu melihat gambar anak kecil yang sebentar lagi akan berumur 5 tahun itu, mati-matian raya berusaha untuk menahan butiran bening yang sudah menggantung di kedua sudut matanya. Ia tidak ingin memperlihatkan sisi kelemahannya di hadapan gadis kecil ini yang mungkin saja akan menjadi penghambat pernikahannya, sebisa mungkin raya tidak ingin terbawa suasana saat ini.

Eiffel, I'm In Love (ENDING) #wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang