(18++ Squel Of My Girl)
Story bergenre Romantis yang merupakan kelanjutan dari cerita sebelumnya berjudul "My Girl", berkisah tentang perjalanan cinta seorang gadis bernama Kanaya Rayasati yang rela meninggalkan cinta di masa lalunya, akibat kesala...
Holaaaaaa....🙋 Eiffel, Im In Love update lagi genks 😂😂😂 Ada yang nungguin gak? Ada donk, harusnya ada, iya gak? 😆😆😆 Jangan lupa ya vote yang banyak di sisa-sisa terakhir partnya 😁😁😁
Raya Pov
Rindu! Rindu itu seperti fajar dan senja karena ketika aku bangun dan terlelap, aku selalu mengharapkan kehadiranmu.
Rindu itu seperti nafas, karena setiap aku bernafas aku menginginkanmu. Rindu tidak pernah berubah. Rindu itu masih sama.
Rindu canduku,
Rindu akan menyakitkan ketika jarak, waktu dan ruang tidak pernah berpihak pada kita.
Apakah ini cara Tuhan menyadarkan kita bahwa kehilangan setelah kehilangan itu menyakitkan? Apakah ini cara Tuhan memberitahukan kita bahwa proses menyabarkan hati itu berat? Entahlah...
Yang ku tahu rindu itu kamu, Mondy ku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terkadang aku heran, mengapa Tuhan mempertemukan dua insan jika harus di pisahkan? Terkadang juga aku bingung, mengapa Tuhan mengizinkan perpisahan jika pada akhirnya Ia juga yang mempertemukan.
Apa aku harus iri melihat orang lain yang begitu dengan mudah melupakan, sementara aku tidak bisa semudah itu? Atau aku harus kembali berpura-pura untuk melupakan? Begitu mungkin?
Aku rasa tidak semudah itu!!!
Mondy!!! Nama itu seperti tidak pernah menemukan arah jalan keluar dari hatiku, meski berulang kali aku memaksanya keluar dan pergi. Tapi sekali lagi, cinta itu tau kemana dia harus kembali!!!
Raya Pov End
"mau sampai kapan kau berdiam diri di situ? Ini sudah sebulan ray, apa kau tidak punya kehidupan lain selain berdiam diri di rumah? Kau tahu, aku sedikit geli melihat tingkahmu".
Raya menghembuskan nafas kasarnya, ia kemudian bangkit dari tempat duduk favoritenya itu lalu melangkah menuju sebuah ayunan di ujung taman rumah mereka. "kau tahu apa tentangku dav?".
Davin menggelengkan kepalanya, ia kemudian mengikuti langkah kaki gadis itu.
"aku tahu banyak, apa kau sadar sedang berbicara dengan siapa?". Davin menjawab sembari berkacak pinggang di hadapan raya.
