Part - 9

878 110 122
                                    

Happy Reading
•...•
💚💚💚








"ayah, menaranya indah sekali woaah".

"apa kau suka?".

Raya kecil mengangguk sebelum ia menarik tangan mondy lalu membawa lelaki itu mendekati sebuah menara yang menjulang tinggi ke atas, sebuah menara yang merupakan icon kota paris dan terkenal di seluruh dunia.

Raya kecil mengangguk sebelum ia menarik tangan mondy lalu membawa lelaki itu mendekati sebuah menara yang menjulang tinggi ke atas, sebuah menara yang merupakan icon kota paris dan terkenal di seluruh dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ayah, ayo kita kesana. Aya ingin melihat menara itu dari dekat".

"iya sayang, tapi jalannya pelan-pelan saja ya".

Perhatian dan kasih sayang sebisa mungkin mondy curahkan kepada anak semata wayangnya itu, ia tidak ingin raya kecil kekurangan kasih sayang meski mondy tahu kebahagian yang ia berikan tidak lengkap tanpa adanya sosok seorang ibu untuk putri kecilnya. Ini cukup berat bagi mondy, mengasuh anak seorang diri dan berusaha membagi waktu antara pekerjaan dan anaknya itu. Apalagi kondisi raya kecil berbeda dengan anak-anak pada umumnya, mondy harus lebih berhati-hati dan lebih extra memperhatikan kesehatan putri kecilnya karena satu-satunya harta yang paling berharga di dunia adalah Raya Adelia Maurer, Malaikat Kecilnya.

Apapun akan mondy lakukan untuk kebahagian putrinya, bahkan ia rela menukarkan nyawanya untuk menyelamatkan malaikat kecilnya itu.

"ayah, kata orang-orang jika seseorang sering mengunjungi tempat ini, maka orang itu akan segera di pertemukan dengan cinta sejatinya".

"kata siapa?"

"kata orang-orang ayah".

"orang siapa?"

"iiihhh ayah....".

Mondy menghentikan langkahnya lalu berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan putri kecilnya yang terlihat kesal akibat ulah mondy sendiri, ia mati-matian menahan tawanya saat melihat tingkah lucu raya kecil yang sengaja memanyun-manyunkan bibirnya sembari bersidekap dada layaknya seseorang yang sedang marah. Dan itu terlihat sangat menggemaskan, menurutnya.

"ciee anak ayah marah".

"ayah stop! Jangan menggodaku lagi".

"iya iya, ayah janji tidak akan menggoda anak ayah yang cantik ini".

"aww... Ayah, sakit! Jangan mencubit hidungku seperti itu, aku tidak mau hidungku jadi pesek gara-gara ayah".

"iya, ampun. Ayah minta maaf ya, ekhm! aya serius sama ucapan aya tadi? Memangnya aya mau kalau ayah nikah lagi?".

Raya kecil hanya diam sembari terus memperhatikan wajah mondy, jujur ia sedih jika terus-terusan melihat ayah yang di cintainya itu tersiksa karena sikap ibunya yang selalu kasar dan tak jarang memaki ayah kesayangannya itu di hadapannya. Apalagi saat ini ada satu hal yang selalu mengganjal pikirannya dan memaksanya untuk segera menanyakan hal ini pada ayah mondy secara langsung.

Eiffel, I'm In Love (ENDING) #wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang