Part - 12

938 124 118
                                    

Happy Reading
•...•
Happy Kamis, harinya emak2 manis 😂😂😂
Klik mulmed di atas ya







Tak ada pembicaraan yang berarti diantara mondy dan raya ketika keduanya memutuskan untuk berbicara empat mata, pasalnya mondy bingung harus memulai dari mana dan harus seperti apa cara ia menjelaskan semuanya pada raya. Belum lagi ia harus memikirkan respon apa yang akan di berikan gadis itu setelah tahu kehidupan yang ia jalani selama kurang lebih tujuh tahun belakangan ini, sungguh semuanya membuat mondy pusing dan dilema. Jika boleh jujur, mondy berharap semua kisah hidupnya hanyalah sebuah mimpi buruk yang akan segera berakhir. Sayangnya, semua itu hanyalah ilusi dan angan-angan mondy semata yang tidak akan pernah menjadi kenyataan.

 Sayangnya, semua itu hanyalah ilusi dan angan-angan mondy semata yang tidak akan pernah menjadi kenyataan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ray, maafkan aku". Lirih mondy sembari menutup kedua matanya seolah takut menerima kenyataan bahwa raya tidak akan pernah memaafkannya, karena kalau di lihat dari ekspresi raya saat ini sangat mustahil mondy akan mendapatkan kata maaf itu secara gampang dan cuma-cuna.

"lupakan!!!". Jawaban singkat yang terucap dari bibi raya membuat mondy segera membuka kedua matanya, seolah tersadar dari segela macam pemikirannya.

Kedua sudut bibir mondy terangkat dan membentuk seulas senyum dengan wajah yang nampak tidak bersahabat, lelaki itu memaksa untuk tersenyun meski sebenarnya ia tidak bisa berbohong jika hatinya begitu sakit seperti tersayat-sayat pisau tajam oleh karena ucapan raya tadi.

"tidak ada yang perlu di maafkan karena aku sudah memaafkanmu jauh sebelum kau mengucapkan kata itu, dan ketika aku telah bisa berdamai dengan hatiku sendiri maka saat itulah aku telah melupakanmu, melupakan masa lalu kita dan mengubur dalam-dalam semua kenangan singkat kita. Aku rasa, akan lebih baik jika kita melanjutkan kehidupan kita tanpa membiarkan diri kita hanyut oleh bayang-bayang semua masa lalu yang bagiku tidak ada artinya itu".

Bibir raya boleh berucap kalimat-kalimat tegar itu, tapi jauh di dalam lubuk hatinya ia sangat rapuh dan tidak habis pikir mengapa ia bisa mengucapkan kata-kata menyayat hati itu. Lidah memang tidak bertulang, ungkapan lama yang masih sering terjadi dal kehidupan nyata.

"aku tahu ray, aku tidak perlu memaksakan kehendakku untuk membawamu kembali ke masa-masa indah kita dulu karena semua telah berubah. Aku menyadari hal itu, tapi hatiku tidak. Aku rasa, aku tidak perlu menjelaskan apapun padamu karena pada akhirnya waktulah yang akan menjelaskan semua kenyataan ini. Satu hal yang harus kau tahu, jauh di dalam lubuk hatiku aku masih ingin menarik kembali hatimu dan jika saatnya itu tiba, aku pastikan takkan ada seorang pun yang mampu mencegah itu semua. Katakanlah aku egois karena masih tidak bisa melupakanmu dan masa lalu kita, tapi tuhan tahu mengapa aku seperti ini. Dan aku percaya skenario tuhan akan segera di jalankan". Mondy tersenyum ke arah raya yang masih diam terpaku karena ucapannya barusan, ia kemudian melangkah pergi meninggalkan raya dengan sejuta pertanyaan yang berkecamuk di dalam pikiran gadis itu.

Eiffel, I'm In Love (ENDING) #wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang