Beetwen You And Her

964 44 5
                                    

Hidupku sekarang seperti terbagi dua. Antara kau dan dia. Aku harus saling melengkapi dan menutupi satu sama lain. Tuhan! Ini sangat memusingkan! Tolong berikan aku kekuatan. Untuk menghadapi situasi ini. Pada kalian kedua wanita yang baik hati, sungguh aku minta maaf. Ternyata benar. Aku hanya laki – laki yang buruk dan egois”

Kevin kembali ke kantor setelah menyelesaikan urusan nya hari ini. Beberapa karyawan memperhatikan nya karena hari ini Kevin datang terlambat , berbeda dari biasanya. Sesampainya di ruangan , Kevin menghempaskan tubuhnya ke kursi dan sedikit menghela nafas. Ini memang hal yang nekad atau gila yang akhirnya dia lakukan. Rasanya aneh. Terasa seperti….. punya seorang yang lain. Selama beberapa tahun  terakhir, wanita yang ada dihidup Kevin hanya Yaqiong saja. Tapi….. sekarang ada yang lain. Ternyata rasanya aneh juga.
Kevin mengambil ponselnya yang menyala. Sebuah pesan masuk dari kontak yang ia beri nama Nona OG. Setelah Kevin membuka nya ternyata berisi sebuah alamat. Kevin langsung mengerti dengan apa yang dibaca nya itu.

“Nggak! Gue nggak mau!! Loe gila apa yaa? Gue disuruh berurusan sama preman? Ogahhh!”
Rian marah – marah sekaligus jengkel bukan main. Kevin memanggilnya ke sini karena hal aneh lagi. Terakhir kali Kevin membahas hal gila dan minta dicarikan perempuan. Ternyata Kevin sekarang justru jadi makin tidak waras.
“Ayolah Jomb! Please! Ini rahasia dan Cuma loe yang bisa gue percaya!”
“Ogaaahh!!”
“Gimana kalau loe bakal gue kasih bonus? Atau.. gue cariin cewek deh. Tapi bantu gue yaa?”
Kevin masih saja merengek. Hanya Rian satu – satunya harapan dan satu – satunya orang yang bisa dia percaya untuk hal ini.
“Vin! Loe tu kaya, punya segalanya. Kok ya tingkah loe aneh – aneh aja sih? Nggak bisa gitu hidup yang normal aja? Yang damai aja gitu?”
“Justru ini untuk kedamaian hidup gue jomb! Loe sih belum nikah! Ehh cewek aja nggak punya yaa.. gimana bisa ngerti masalah gue dan isteri gue”
“Nyela aja terus! Nggak gue bantuin juga ini!”
“Oke dehh oke… tapi bantuin gue yaa?”
Kevin masih merengek karena memang tidak ada pilihan lain. Dia tidak bisa pergi sendiri demi identitasnya dan juga demi menutupi hal rumit ini.
“Oke Fine! Kapan dan kemana gue harus pergi?”
“Oke, gue bakal kirim alamatnya. Loe hanya tinggal anter aja udah”
“Tapi…. Ingat ya! Janji loe tadi”
“Beres!!”

Kevin tersenyum girang. Akhirnya Rian luluh juga. Rian juga tidak bisa menolak permintaan Kevin seperti biasanya.
“Gila!! Ini gila! Kalo aja loe bukan temen baik sekaligus boss gue, udah gue tempeleng dari tadi”
Rian komat kamit sambil menggerutu ringan. Akhirnya dia berjalan keluar ruangan Kevin dengan mood yang campur aduk. Antara kesal , marah , jengkel tapi Rian tidak bisa meluaplannya sama sekali
“Thank You Jomb!! Loe emang best friend banget deh!”
Kevin mengiringi kepergian sahabat nya itu yang keluar dari ruangan nya dengan girang sedangkan Rian terlihat hanya melambaikan tangan nya acuh.

Pukul 19.00
“Loe gilaaa!! Haahhh… haaah… hampir gue kehilangan nyawa! Terimakasih Tuhan aku masih diselamatkan. Heeehh denger ya Vin! Ini terakhir kali nya loe minta gue masuk ke kandang buaya!!”
Kevin cekikikan dengan earphone yang menempel ditelinga nya, serta mata yang tetap memperhatikan jalan raya.
“Tapi… semua sudah bereskan? Dan udah loe pastikan kalo mereka nggak akan ganggu keluarga dia lagi?”
“Udaah!! Ehhh Vin gara – gara loe ya, gue hampir di hajar! Gue dikira pacarnya May! Siapa lagi itu May. Gue aja nggak kenal! Gue dikira ngerebut Si May , May itu! Sarap!!”
Kevin makin tertawa girang mendengar cerita sahabatnya. Mungkin terbayang wajah Rian di benak Kevin dengan ekspresi ngenes dan ketakutan. Ditambah lagi tidak tahu apa – apa mengenai keluarga gadis itu. Rian hanya diminta menyerahkan uang ke para preman itu.
“Gue pernah ketemu May sekali. Mau gue kenalin? Orang nya lumayan manis juga loh!”
Kevin tertawa puas setelah meledeki Rian
“Ogaahhh! Nggak ada yang bagusan dikit apa? Masa gue harus saingan sama mereka”
“Ooooo dasar temen nggak pengertian! Gue denger loe dari tadi asik ketawa aja. Lucu banget kan ya? Lucu udah mempertaruhkan hidup gue! Suue emang loe Vin!”
“Sory , sory! Tapi seriusan Jomb. Gue makasiiiih banget sama loe! Makasih udah bantuin gue tentang masalah ini. Tentang bonus yang gue janjiin beres lah!”
“Untuk sekarang gue nggak minta bonus dulu! Gue mau minta cuti! Menenangkan diri! Sial banget, anak alim kek gue harus berurusan dengan hal macam ini. Semoga mereka ngga buntutin gue!!”
“Oke oke! Loe boleh cuti. Dan loe jangan lupa hubungin gue kalo ada sesuatu!”
“Itu harus! Ini kan gara – gara loe! Udah ya Vin. Gue tutup dulu! Bye!”
Kevin kembali fokus ke jalan setelah telfon Rian ditutup. Walau Kevin terlambat datang ke kantor hari ini dia memutuskan untuk pulang sesegera mungkin supaya Yaqiong tidak khawatir.
Ponsel Kevin menyala lagi. Kali ini nomor rumah yang menelpon. Kevin kembali memasang earphone nya dan mengangkat telpon.
“Halo, iya aku sudah di jalan. Haaa? Iya! Sebentar lagi aku sampai! Tolong jaga dia dulu!”
Setelah telpon ditutup Kevin mempercepat laju mobilnya.

Complicated (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang