Sorry ..........

925 55 25
                                    


"Entah setan apa yang merasukki ku. Aku secara sadar , bahkan sangat sadar melakukannya. Walaupun dia berulang kali memperingatkanku. Menolak bahkan berteriak. Tapi... aku tetap pada ego ku sendiri. Aku ingin memilikinya meskipun aku tahu itu tidak benar. Sekarang akhirnya badai itu benar – benar akan datang. Aku terjebak pada dua tanggung jawab yang harus ku penuhi. Tidak ada yang bisa aku tinggalkan salah satunya untuk saat ini"

"POPOR?"
"aku minta maaf por, bukanya aku lupa. Hanya saja Yaqiong sering menangis saat dia sedih. Aku hanya spontan. Maaf!"

"YAQIONG , YAQIONG , YAQIONG SAJA TERUS! DASAR BRENGSEK! SHIT!!"

Popor tidak bisa menahan dirinya lagi. Popor berteriak memaki Kevin dalam keadaan dirinya yang masih hancur. Hancur karena semalam. Menyakitkan bagi popor. Sesuatu yang dia pertahankan mati – matian dari puluhan lelaki hidung belang saat dirinya masih bekerja di bar , kini malah diambil oleh orang yang menurut popor adalah lelaki yang baik. Bahkan lelaki itu sempat akan mencuri hati popor meskipun sudah berstatus sebagai suami wanita lain.

"Popor, aku minta maaf...."

Kevin hanya menjawab lemah. Dia mengaku salah. Dia memang salah karena sudah melakukan tindakan "pemerkosaan" semalam.

Popor menatap Kevin dengan amarah yang sangat meledak – ledak. Kalau bisa popor bahkan ingin menghajar Kevin sekarang juga. Tapi keadaan dirinya sendiri sudah sangat menyedihkan. Popor memungut piyama nya yang tergeletak disisi ranjang kemudian memakai nya. Popor ingin bangkit berdiri dari kasur tapi kakinya terasa sangat berat. Selanjutnya popor malah terduduk lemas di lantai dan menangis lagi. Setelah kejadian semalam tempat ini jadi terasa mengerikan. Popor masih menangis sesenggukan. Jelas terputar diingatan nya apa yang terjadi semalam.

"Menjijikan! Menjijikan! Ayah! Aku bahkan tidak akan berani lagi datang ke makam mu ayah! Aku gagal memenuhi pesan ayah. Aku bukan wanita terhormat lagi seperti yang ayah harapkan"

Popor merasa sangat hancur. Tangisan itu belum juga reda dari semalam. Raganya  lelah, lemas bahkan terasa akan remuk. Tapi popor tidak bisa memejamkan mata walau hanya  satu menit saja. Semalaman popor hanya bisa menangis dan memaki. Memaki lelaki brengsek yang sudah tertidur disampingnya tanpa rasa bersalah

"Por.... Jangan duduk di lantai. Dingin. Ayo bangunlah!"

Popor menatap Kevin dengan amarah. Kevin sudah memakai bajunya dan berjongkok di depan popor. Menjulurkan tangannya agar popor mau bangun. Popor menggeleng pelan. Apa dia ini actor? Acting nya sangat bagus. Semalam dia sangat kejam dan tak berperasaan tapi pagi ini tatapan lembut itu muncul lagi. Tatapan yang sempat membuat popor jatuh cinta. Karena popor tidak menjawab uluran tangannya, Kevin berinisiatif memegang tangan popor dan ingin menariknya bangun.

"Jangan sentuh aku!!"

Popor berteriak dan menghempaskan tangan Kevin kasar. Kevin menundukkan kepalanya pertanda dia memang mengakui kesalahan.

"Por, aku salah... aku minta maaf. Katakan apa yang harus aku lakukan? Agar kau memaafkan ku"

"Maaf? Kau bilang? Maaf?"

"Por...."

"Kembalikan apa yang sudah kau ambil. Apa kau bisa mengembalikan nya?"

Popor menatap Kevin tajam. Kevin hanya menggeleng lemah. Dia tidak memiliki keberanian membalas tatapan itu

"Kau tidak bisakan? Jangan harap kau akan mendapatkan maaf dariku! Brengsek!"

Popor memang bisa berteriak dan memaki tapi pada akhirnya dia kembali menangis lagi. Hidupnya sudah hancur berantakan. Dia sudah menggadaikan harga dirinya dengan uang. Mengambil tawaran ibu pengganti ini ternyata adalah pilihan yang buruk.

Complicated (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang