Karma!

791 54 11
                                    

"Mungkin ini yang dinamakan Karma! Disaat Popor datang aku tidak ingin Yaqiong pergi. aku tidak ingin dia pergi. tapi aku juga tidak ingin popor pergi begitu saja! Mungkin ini karma yang harus aku terima. Aku... apa aku akan bersama dengan salah satu dari mereka? Atau aku akan kehilangan keduanya. Popor dan juga Yaqiong. Aku memiliki perasaan untuk keduanya. Aku ingin mereka berdua berada didekatku. Tapi aku tahu itu tidak bisa. Jika aku terus memaksa, mungkin aku akan kehilangan keduanya"

"Vi..n. aku ding..in!"

Kevin yang bersandar langsung membuka matanya dan bangun. Ini terlalu lama

"Popor? Aku minta maaf! Kau kenapa?"

"Aku.... Ding..in, pusing..."

Kevin baru sadar. Popor masih menggunakan kaos lengan pendek dari tadi

"Kita masuk ya! Bisa jalan? Aku papah aja gimana?"

Popor tidak menjawab dan hanya menggigil. Kevin tanpa pikir panjang langsung mengankat tubuh Popor

"Kevin....."

"Yaqiong....."

Kevin baru saja membalikan badan, ternyata Yaqiong berdiri di belakang mereka.

"Vin, kenapa kalian ada disini? Dan kenapa kamu gendong popor?"

Kevin sedikit bernafas lega. Sepertinya Yaqiong baru sampai dan tidak mendengar apapun yang dibicarakan Popor dan Kevin tadi.

"Tadi, aku kebagun dan aku lihat dia sendirian diluar. Ternyata dia kedinginan Yaqiong"

"Kok bisa sih dia disini? Cepat bawa masuk!"

Yaqiong mengajak Kevin dan juga Popor untuk masuk kedalam. Tanpa pikir panjang Kevin kemudian masuk membawa Popor menuju kamar nya mengikuti Yaqiong.

"Kalian ini ngapain juga sih malem - malem gini diluar?"

Yaqiong mengomel heran. Ini jam satu lebih dan mereka berdua ada diluar

"Aku hanya menegurnya Yaqiong karena dia belum tidur tadi dan malah duduk diluar"

Kevin menaruh Popor diatas kasur. Yaqiong kemudian cepat - cepat menarik selimut tebal berwarna biru muda hingga menutupi tubuh Popor. Popor masih Nampak sedikit mengigil dengan mata tertutup

"Kevin, Popor sepertinya masih kedinginan. Kita harus lakukan sesuatu"

"Apa?"

Yaqiong kemudian naik ke kasur. Dia memegang tangan popor yang memang terasa dingin. Kemudian Yaqiong mengusap tangan popor sambil sesekali meniupnya.

"Vin, tangan nya dingin banget"

Yaqiong tetap melakukan hal yang sama berulang - ulang agar setidaknya rasa dingin yang dialami popor berkurang

"Vin, jangan diem aja! Itu tangan yang satunya! Lakukan seperti ini juga!"

"Haaahh?"

"Kok haah? Lakukan seperti aku! Ish cepetan!"

"Ohh... iy,iya!"

Yaqiong gregetan melihat Kevin hanya diam dan melihat saja. Tapi akhirnya Kevin mengikuti apa yang Yaqiong lakukan. Kevin mulai menggenggam tangan popor. Memang terasa dingin.

"Biasanya, aku juga lakukan ini kalau kamu sakit Vin"

"Iyakah? Kok aku nggak tahu?"

"Ckk... enggaklah kan kamu nya tidur. Kalau kamu sakit kadang aku nggak bisa tidur semalaman. Aku cemas. Kamu kan jarang sakit. Jadi kalau kamu sakit berarti kamu memang sudah rapuh. Makanya aku selalu bilang jangan terlalu capek"

Complicated (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang