Plin - plan!.........

829 51 26
                                    

"Aku sudah berusaha meminta maaf berkali - kali tapi tetap saja dia marah dan acuh. Aku bisa memaklumi kemarahan nya. Rasanya pasti menyakitkan. Tapi... aku juga terlalu egois untuk bisa membiarkan nya pergi, aku tidak bisa melakukan itu. Atau untuk membiarkan dia meminum pil itu, aku juga tidak bisa membiarkan nya. Memberinya kepastian pun aku belum bisa. Tapi.. aku berjanji akan selalu menjaga nya. Dia ... dan calon buah hati kami."

"Dan untuk kupu - kupu yang selalu terbang mengitariku, aku juga minta maaf padamu. Kau cantik, bahkan sangat cantik. Tapi aku masih belum bisa memberikan hatiku untukmu. Aku bahkan menghianatimu. Aku sungguh minta maaf "

"Pergilah!!"

"Tapi por...."

"Pulanglah ke isterimu. Dia sudah menunggumu..."

Popor memalingkan wajahnya dan meminta Kevin pulang. Popor berusaha menahan air mata dipelupuk matanya agar tidak jatuh. Keadaan menjadi semakin buruk saja. Isteri Kevin benar - benar polos dan naïf. Bagaimana bisa dia percaya , padahal suaminya sedang bersama orang lain?

"Aku akan pulang,.. tapi.. kau makan dulu ya..."

Kevin berusaha membujuk lagi. Semoga kali ini popor bisa mengiyakan permintaan Kevin.

"Vin,.. aku nggak ngerti. Kau ini laki - laki brengsek macam apa? Isterimu, dia baik tapi apa yang kau lakukan? Dan lagi,.. kau menyeretku dalam masalah ini. Menjadikan ku seorang wanita jahat! Kau benar - benar sialan!"

Popor kembali mengajukan protes dan memaki Kevin. Namun kali ini air matanya berhasil menerobos pelupuk mata popor. Meleleh turun hingga pipi nya.

"I know. Aku tahu aku yang salah. Tapi.. kau sama sekali bukan wanita jahat por"

"Terus saja membual! Kalau isterimu tahu , tetap saja aku yang di cap sebagai wanita jahat! Aku bahkan bisa dilabrak atau ditampar!"

"Untuk sementara waktu,.. aku tidak akan memberitahu Yaqiong. Biarkan saja dia berpikir kalau kita sudah melakukan inseminasi dan...."

"Wahhhh!! Hebat! Kau mau menutupi kesalahan mu dan membiarkan aku menanggung beban mental sendirian! Aku baru tahu, selain kau brengsek kau juga pengecut! Dasar sialan!"

Popor tersenyum miris dan mengumpat Kevin lagi. Ternyata benar seperti berita di tv. Korban pemerkosaan akan menanggung beban berat bahkan menanggung seorang diri. Jika ingin jujur pun, korban yang justru disalahkan. Di cap sebagai wanita penggoda atau wanita murahan. Padahal jelas, dia berstatus sebagai korban.

"Bukan begitu! Kau tahu, jika kita jujur, aku dan kau, justru kita harus berpisah. Aku nggak mau itu! Maaf aku terpaksa menyembunyikan yang kau alami untuk smentara! Tapi... itu lebih baik dari pada kita berpisah. Yaqiong akan...."

"Sementara? Sampai kapan?"

Popor memotong perkataan Kevin, dengan tegas popor meminta kejelasan! Bukan nya dia menuntut. Tapi ini sudah salah. Kebohongan adalah salah. Semakin lama ditutupi , luka dari kebohongan itu akan semakin dalam.

"Sorry babe.. aku belum bisa memberikan kepastian..."

Kevin menunduk dan menjawab lemah....

"Ciiiih!! Sudahlah Vin, tidak usah membual! Katakan saja, kalau kita selamanya akan berbohong. Jika aku hamil selamanya anakku akan dianggap hasil inseminasi. Katakan saja seperti ini, por, kita lupakan saja kejadian malam itu. Sudah cukup! Soal anakmu aku yang akan mengurusnya. Seperti itu kan? Shit!"

"Bukan por, bukan seperti itu!!"

"LALU SEPERTI APA??"

Lagi - lagi popor meneriaki Kevin. Popor merasa sangat dilecehkan. Setelah "diperkosa" bahkan dia tidak berhak mendapat sebuah kejujuran.

Complicated (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang