A Little Feeling

949 51 11
                                    

“Aku tahu ini tidak adil untuk dia, wanita yang berstatus sebagai istriku. Jangan kan untuk memiliki sedikit rasa “tertarik” pada gadis lain. Bahkan hanya untuk berbohong saja hal itu sudah sangat melanggar batas. Tapi… entahlah! Kehadiran sosok lain di hidupku ternyata cukup menarik untuk aku perhatikan. Ada sedikit rasa lain yang timbul di kehidupanku yang selama ini aku rasa hanya datar – datar saja, setelah orang yang pernah aku cintai pergi. Aku tahu ini salah. Aku hanya bisa mengatakan … aku minta maaf ”

“Maaf Yaa.. Yaqiong. Aku bohong hari ini… aku minta maaf”

“Tok! Tok! Woyyy bro Vin! Lu tidur di kantor?”

Setelah mengambil cuti sehari Rian kembali masuk kerja. Rian sengaja berangkat pagi – pagi untuk menagih janji Kevin kemarin. Tapi yang dia temukan malah , Kevin yang tertidur di meja kantor. Ini masih jam 8 pagi tapi Kevin sudah ada di kantor dalam keadaan yang tidak segar sama sekali. Beberapa kali Rian mengetuk – ketuk meja kerja Kevin tapi Kevin belum bangun.

“Pak Boss Bro Kevin! Bangun napa! Masa boss besar lusuh!”

Kevin mengerjapkan mata nya. Kepala nya bersandar di meja dengan kedua tangan terlipat. Suara Rian sedikit mengganggu tidur nya.

“Woyy Vin! Bangun kek! Cuci muka dulu sana!”
“Jomb?”

Kevin perlahan membuka mata nya dan mengangkat kepala. Mata nya belum sepenuhnya terbuka dan menguap beberapa kali.

“Kok loe disini jomb?” Kevin meracau seperti orang yang mengigau antara sadar atau tidak sadar

“Hee? Loe ngigo? Kok gue disini? Jelaslah! Ini kantor!”
“Kantor?”

Kevin mengucek matanya dan berubah jadi panik. Dia belum pulang kerumah sejak kemarin? Habislah! Yaqiong pasti marah – marah.
Buru – buru Kevin mencari ponselnya. Mengecek panggilan. Ada lebih dari 20 panggilan tak terjawab sejak pukul Sembilan malam sampai dua belas malam. Kevin menepuk jidatnya dan buru – buru bangkit. Mencari kunci mobil di antara beberapa berkas seperti orang bingung.

“Cari apaan bro?”
“Kunci! Kunci mobil gue jomb!”

Kevin sedikit rusuh menyingkirkan apa saja yang ada di meja nya. Rian hanya menggeleng saja. Niat hati ingin menagih hak nya. Tapi sepertinya tidak untuk hari ini. Karena geram sendiri, akhirnya Rian kembali merapikan apapun yang di acak – acak oleh Kevin.

“Nggak ada!”
“Cari dulu yang bener! Tenang!”

Kevin merogoh jass nya, mencari di kursi tapi juga tidak ketemu. Tanpa sengaja kaki Kevin menyentuh sesuatu.

“Ini dia!!”
“Jomb gue pulang bentar! Tolong bilang ke Sekretaris gue yaa, kalau ada sesuatu tolong pending. Gue minta waktu dua jam!”

Kevin dengan buru – buru menuju pintu untuk keluar

“Ehh ralat! Satu jam!” setelah meralat ucapan nya Kevin buru – buru berlari menuju parkiran.
Setelah sampai di parkiran dan masuk kedalam mobil, Kevin membuka ponsel untuk mengecek panggilan tidak terjawab. Kening Kevin mengernyit. Tidak ada panggilan dari Yaqiong? Kevin sudah men scroll layarnya sampai bawah tapi tidak ada nama Yaqiong yang tertera. Melainkan nama papa dan mama nya.
Karena merasa khawatir akhirnya Kevin menelpon papa nya.

“Hallo paa! Ada apa? Maaf semalam Kevin sudah tidur. Kenapa nelpon berkali – kali?”
“Papa sama mama mau tinggal di banyuwangi untuk sementara. Oma mu minta mama mu menemani dan mama nggak mau tinggal di sana sendiri. Lagian papa kan sudah pension. Lumayan hitung – hitung cari suasana baru ”
“Oma? Kenapa pa? oma sakit ya?”
“Ohh Ndak kok. Biasa kalau orang tua diusia senja biasanya minta ditemani anaknya, apalagi anak perempuan. Kemarin rencana nya Papa mau ngabarin, karena nanti siang berangkatnya”
“Kok dadakan banget perginya paa?”
“Sebenernya sudah rencana beberapa hari lalu, tapi papa belum ngabarin kamu. Papa nitip kantor yaa, jangan main – main kerjanya. Sama papa nitip Yaqiong, tolong jagain. Dia anak sahabat papa. Soal tuntutan mama mu, udahlah! Cuekin dulu aja. Kalian kan masih muda ini. Masih banyak waktu”
“Ehm… Iya Paa”
“Yaudah kalau gitu papa tutup dulu. Kamu ndak usah nganter aja. Sekarang pasti lagi ada di kantor”
“Beneran pa nggak mau Kevin anter aja? Kan berangkatnya nanti siang?”
“Udah ndak usah. Udah dulu yaa…”
“Iya pa…”

Complicated (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang