With You and Her

854 59 12
                                    

“Karena Yaqiong yang meminta, sekarang aku bersama lagi dengan popor. Maksudku kami bersama dengan popor. Yaqiong terlihat tulus. Bahkan aku tidak menyangka dia akan melakukan ini. Seingatku dia adalah Yaqiong yang sedikit posesive dan cemburuan. Tapi dia memiliki permintaan yang bahkan tidak pernah aku pikirkan. Sedangkan Popor, ini pasti juga sulit baginya. Melihat ku dengan Yaqiong setiap hari. Bukankah ini akan menyakitinya? Tapi… kulihat dia juga tidak bisa menolak permintaan Yaqiong. Secara kondisi normal, permintaan Yaqiong memang tidak ada alasan untuk menolaknya. Tapi kondisi kami tentu tidak normal lagi sekarang. Ini memusingkan dan membuatku bingung. Apa yang harus kulakukan?”

“Jadi kau tinggal sendiri? Tidak ada yang menjagamu. Kevin juga harus pulang. Heem… Gimana Yaa?”

Yaqiong tampak berpikir sejenak

“Vin, gimana kalau popor tinggal bareng kita?”

WHAT?”

Popor dan Kevin terpekik nyaris bersamaan. Tinggal bersama? Bertiga? Ini bencana! Bencana yang sangat besar.

Yaqiong memandangi kedua orang yang baru saja terlihat sangat shock. Tentu Yaqiong kebingungan dengan reaksi kedua orang ini

“Kalian kenapa? Kok pada kaget sih?”

Yaqiong bergantian memandangi Kevin dan Popor tentu saja untuk meminta penjelasan.

“Gini… gini Yaqiong. Kita kan udah terbiasa tinggal berdua. Apa nggak akan terasa aneh kalau tiba – tiba ada orang lain? Anu… maksudku orang baru?”

Kevin berusaha tenang dan memberikan alasan yang dia pikir tentunya logis se logis – logisnya

“Nggak papa Vin. Kan Popor bukan orang lain ini. Dia ibu…. Ehm… maksudku dia kan sekarang temanku. Jadi apa salahnya?”

“Yaqiong….”

“Kevin… aku nggak papa…”

Yaqiong tersenyum tipis dan menggeleng. Kevin rasanya sudah pasrah juga. Nampaknya Yaqiong tidak mau merubah keputusan nya. Kalau Kevin tetap kekeuh menolak bukankah akan terlihat aneh?

“Anu…. Maaf Nona , ehh Maksudku Yaqiong. Sebaiknya aku tinggal disini saja. Aku tidak ingin merepotkan kalian nanti”

Melihat Kevin sudah tidak bisa beralasan lagi. Popor mengambil inisiatif untuk menolak permintaan Yaqiong

“Popor! Kok kamu jadi ikut – ikutan Kevin sih? Udah kamu tinggal sama kita ya? Pokoknya harus mau. Titik! Biar ada yang jagain kamu”

“Tapi Ya….”

“Pokoknya harus mau! Ayo Popor! Aku bantu berberes! Mana yang mau dibawa?”

Yaqiong bangkit dari kasur lebih dulu. Berjalan menuju lemari tapi tiba – tiba langkahnya terhenti. Yaqiong kembali berbalik kearah Kevin dan Popor

“Vin… Popor nggak bisa ikut mobil kamu. Nggak akan muat. Barang bawaan nya juga. Aku telpon Bayu dulu ya…”

Yaqiong merogoh tas nya dan mengambil ponsel. Sementara Kevin dan popor hanya saling melempar lirikan pasrah karena keadaan ini

“Hallo… Bayu! Tolong jemput kami ya. Iya! Nanti ku kirim alamatnya! Jangan lama! Ehh minta bibi beresin kamar tamu yaa. Ehm… bentar!”

“Vin, Popor di kamar yang bawah aja ya? Atau yang atas? Diatas ada dua kamar lagi selain kamar kita. Di bawah ada satu. Yang mana Vin?”

“Terserah kamu aja Yaqiong yang mana”

“Oke! Yang bawah aja ya… kasian popor naik turun tangga nanti”

Complicated (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang