Happy Reading guys
~ Hope you like it ~•••••••
🐙🐙🐙🐙" Woah apa mereka berkencan?"
" tidak. Aku fikir Ciko adalah kekasih kak Sesa"
" No-no mereka sudah putus. Aku mendengarnya sendiri."
" mereka sangat cocok"
" aww. Cute"
Beberapa suara menggema ditelinga Mika ketika ia dan Ciko baru saja keluar dari mobil.
Awalnya Mika menolak untuk berpegangan tangan dengan Ciko, namun tampaknya kekasihnya itu tidak suka penolakan. Mereka akhirnya berjalan memasuki gerbang sekolah sambil bergandengan tangan layaknya sepasang kekasih biasanya. Itu berhasil membuat beberapa keributan.
" Hey lihat! Itu Romeo dan Juliet" Ujar Rangga memberitahu teman-temannya setelah melihat Ciko dan Mika berjalan menghampiri mereka.
" aisssh kenapa Mika harus jadi Juliet sedangkan dia bisa jadi Rose untukku? Aku kan Jack" ujar Yoga pura-pura menangis.
" tch.. kau bukan Jack. Jika kau Jack, kau sudah mati bodoh" ujar Bisma kemudian memukul pelan bahu sahabatnya tersebut,
" selamat untuk kalian berdua" ujar Randi, Bisma dan Rangga bersamaan.
" aku masih akan tetap mengawasimu" ancam Viko menatap serius Ciko.
" Viko. Berhentilah!" ujar Mika memohon.
" yakkkk!! jangan lupa bahwa yang menjadi penolong kalian adalah aku. Jika tidak ada aku, kalian tidak akan perna menjadi sepasang kekasih" ujar Bisma memberitahu.
" tentu tentu" ujar Ciko mengangguk.
" terimakasih Dory" sambungnya yang langsung di balas tatapan tajam oleh Bisma. Dia sangat benci dengan panggilan itu.Lonceng masuk berbunyi dan akhirnya mereka harus mengakhiri percakapan.
" bagaimana kalau kita pergi berkencan malam ini?" tawar Ciko ketika mereka duduk di dalam kelas,
" sangat setuju" jawab Mika mengangguk bahagia.
" oke" ujar Ciko kemudian mengecup ujung kepala Mika yang kembali berhasil membuat teriakan histeris dari beberapa gadis yang mengidolakan Ciko.
Ini mungkin akan sedikit sulit bagi Mika untuk beradaptasi, tapi rasanya sangat bahagia ketika mengetahui fakta bahwa Ciko kini telah menjadi miliknya. Dan beruntungnya Mika karena Cikopun berfikiran yang sama.
•••••
Ini sudah pukul 9:50 malam dan kedua pasangan itu terlihat begitu segar. Anehnya, Ciko bahkan tampak sama sekali tidak mengantuk.
Ciko duduk santai diruang keluarga apartemen Mika sambil menonton Tv. Setelah mereka berpacaran, Ciko sudah sangat sering berkunjung dan tinggal di apartemen kekasihnya tersebut. Mika berada di bagian dapur entah mencari apa.
Mika melihat kedalam bagian kulkas dan tampaknya dia tidak bisa menemukan apapun disana.
Ini baru hampir seminggu Mika kembali ke Jakarta dan dia tidak memiliki waktu untuk berbelanja bahan makanan bulanan. Alasan lainnya adalah ia sudah sangat sering makan di apartemen Ciko dan membuatnya tak ingat untuk berbelanja. Kulkasnya hanya berisi beberapa susu kotak dan sebuah kotak blueberry, selain itu tidak ada sama sekali.
" kenapa kau lama sekali?" Tanya Ciko sambil menampakkan wajah cemberutnya. Mika segera duduk disamping Ciko dan pria dingin itu segera merangkul bahu kekasihnya dan membaringkan kepala Mika di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck (ON GOING)
Fiksi Penggemar" Baiklah. Coba praktekan itu sekarang. Mulailah denganku!" ujarku tersenyum sambil melihatnya. " Apa?! tapi kau bahkan sangat jauh berbeda dari dia" balasnya menolak. " bisakah kau hanya berakting saja? Issshh" kesalku. " tchhs. Ok" dia memutar bo...