BANDUNG 4

13 2 1
                                        

Happy Reading guys
~ Hope you like it ~
•••••••
🐙🐙🐙🐙

Mika memarkirkan mobilnya di sebuah parkiran luas. Segera saja gadis itu mencabut kunci mobilnya.

Pandangannya teralihkan pada sebuah tubuh yang kaku sedang berbaring lemas disampingnya. Di kursi penumpang.

Senyum tergambar jelas di wajah Mika ketika melihat betapa manisnya wajah pria kutub itu. Jantungnya kembali berdetak tak karuan ketika kalimat-kalimat manis yang Ciko ucapkan tadi di cafe terngiang ditelinganya.

" Ciko~" panggil Mika menggoyang pelan lengan Ciko. Tak ada jawaban sama sekali.

Untuk sekedar informasi, sekali Ciko tidur, maka akan sangat sulit untuk membangunkannya. Dia mirip seperti mayat.

" yakkk Pria kutub!" kini Mika memukul keras lengan Ciko agar pria itu bisa segera bangun.

" ohh..." Ciko mengerjapkan mata sebelum melihat keluar jendela mobil.
" apa kita sudah sampai?"

" yah boy. Let's go" panggil Mika kemudian keluar dari mobil.

" dimana ini?" Tanya Ciko dengan tatapan sayu setelah pria putih itu keluar dari mobil dan melihat lingkungan sekitar.

" ini adalah taman Pasuti Bandung, bagus kan?"

Ciko mengangguk setuju sambil masih terus melihat ke segala arah.

Mereka berduapun mulai memasuki area taman dan berjalan berkeliling dengan langkah kaki yang pelan. Yang paling Ciko sukai adalah sedikitnya pengunjung disini dan itu membuatnya merasa lebih nyaman dari tempat-tempat umum lainnya.

" sejujurnya. Aku ingin mengajakmu ke Trans studio bandung, tapi sepertinya kau terlihat cukup lelah, jadi aku terfikirkan dengan taman ini. Keadaannya lebih sunyi ketika malam hari. Akan sangat tepat sebagai tempat kau berkunjung"

" ku fikir aku merasa lebih segar. Aku tak masalah jika kita jalan ke mall. Perlu kau tahu bahwa aku bahkan berlarian mencarimu ketika di Jakarta" jelas Ciko.

Ketika keduanya sedang berjalan beriringan, mereka menyadari bahwa posisi mereka yang jauh dari keramaian.

" kau....berlari untuk mencariku?" Tanya Mika cukup kaget. Tak biasanya pria itu melakukan 'lari' karena hal favorit Ciko adalah 'berbaring' bukan 'lari'

" yeap. Setelah kau berlari meninggalkanku di taman sekolah, aku memutuskan untuk menyusulmu. Kau menghilang dan aku mencarimu. Dengan berlari" jawab Ciko tapi kini dengan ekspresi wajah tersenyum.

" dan sih tukang makan ini bahkan tidak menjawab satu panggilanku sekalipun" sambung Ciko kemudian menekan pelan ujung hidung Mika.

" aku minta maaf" jawab Mika menyesal.
" tapi itu juga bukan salahku. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan, ditambah lagi bagaimana bisa aku percaya padamu setelah kau mengirimku pesan untuk saling bertemu sedangkan di satu waktu kau bersama dengan dia"

" aku tidak mengirim pesan itu Mika" jawab Ciko.
" Sesa yang melakukannya"

" oh..." pipi Mika mulai memerah. TENTU SAJA NENEK SIHIR ITU YANG MELAKUKANNYA. Gumam Mika dalam hati.

" tapi itu hal yang bagus ketika kau tak menghubungiku. Itu membuatku sadar bahwa betapa pentingnya kau bagiku" dengan senyum manis, Ciko mulai memegang lengan kanan dan kiri Mika.

Mika semakin salah tingkah ketika Ciko melakukan hal itu. Ini membuatnya semakin gugup bahkan untuk sekedar membuat kontak mata.

Suasana sepi dan hamparan lapangan taman yang luas semakin menambah keromantisan kedua orang tersebut.

Stuck (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang