[26] The Beginning

690 39 2
                                    

"Sandra."

"..."

"Woy kecebong ngambang, ngelamun aja." Rey melambai-lambaikan tangannya tepat di depan wajah Sandra dengan diiringi kekehan kecil.

"Apasih." Sandra memberikan tatapan sinis kepada Rey.

Sebelum Rey membubarkan semua pikirannya, Sandra sedang membayangkan tentang mimpinya yang belakangan ini selalu menghantuinya.

Mimpi tentang kejadian di hari itu. Hari dimana Rey terlibat. Mimpi yang terasa sangat nyata.

Setelah dilihat-lihat lagi, belum ada bukti yang dapat membuktikan bahwa mimpi itu benar adanya. Jadi, Sandra berusaha menenangkan diri dan melupakan hal itu sejenak.

Karena ketika berada di dekat Rey, Sandra dapat menghirup wangi parfume khas para lelaki dan hal itu membuat Sandra perlahan melupakan beban berat yang dipikulnya.

"Lagi banyak pikiran ya, San?" tanya Rey dengan senyum yang dapat menciptakan efek terkagum-kagum bagi para wanita yang melihatnya.

Sandra berdehem sejenak sebelum membalas perkataan Rey.
"Enggak juga sih," jawab Sandra dengan senyum yang juga terlukis di bibirnya, "btw, lo kok bisa disini?"

"Hm ... gak sengaja aja ngeliat lo disini." Disela perkataannya, Rey menyempatkan untuk menyeruput coklat panas yang ada di sebuah cup berwarna coklat dengan corak unik di atasnya, "lo sendiri ngapain disini? Meratapi nasib?"

"Bisa di bilang gitu. Tapi lebih tepatnya, tadi Kania yang ngajak gue jalan-jalan kesini."

Rey pun seketika tersedak dengan coklat panas yang dia minum.

"Uhuk ... uhuk."

"Pelan-pelan dong Rey minumnya. Buru-buru amat." Sandra menepuk-nepuk pelan punggung Rey membuat sang empunya punggung menyeriangai senang.

Setelah Rey tak lagi terbatuk-batuk, Sandra mengangkat tangannya menyudahi kegiatannya menepuk-nepuk punggung Rey.

"Uhuk ... uhuk." Rey kembali terbatuk namun, kini terdengar sedikit dibuat-buat.

Berniat ingin mengusili Sandra agar dia kembali mengusap punggungnya, tapi alhasil Sandra hanya memutar bola matanya tanda bahwa dia mengetahui ini hanyalah akal-akalan belaka.

"Lagi dong, San. Masa gak ditepuk-tepuk lagi," pinta Rey dengan memasang muka memohon.

"Sumpah, gue jijik." Dan yak, gagal. Yang Rey dapatkan malah dorongan dari tangan mulus Sandra yang membuat badannya terhuyung kebelakang.

Semua terasa begitu menyenangkan sebelum Kania datang menghampiri. Bagaikan petir yang tiba-tiba menyambar, Kania duduk di antara Rey dan Sandra. Merangkul lengan berisi Rey dan menjatuhkan kepalanya di atas bahu Rey.

"Sandra kok gak bilang-bilang kalo ada Rey. Kan tadi gue yang bawa lo ke sini." Kania bergelayut manja di lengan Rey tak menghiraukan Rey yang sedari tadi telah mendorong kepalanya agar segera menjauh.

"Lah, salah lo tiba-tiba ngilang. Emang bener lo itu titisan hantu," ucap Sandra penuh kejengkelan.

Rey mendengarnya pun langsung tertawa terpingkal-pingkal dan segera bangkit dari duduk yang membuat Kania terjungkal kesamping. Disela tawanya Rey berkata, "asli, gue setuju." Lalu kembali melanjutkan tawanya.

"Ih, kok kamu gitu sih Rey." Kania menyilangkan tangannya di depan dada dengan bibir yang dikerucutkan.

Setelah tawa Rey mereda, tak tau mendapat bisikan dari mana, tiba-tiba Rey melihat jam yang melingkar di tangannya dan wajahnya berubah menjadi datar.

"Ehm ... San, gue duluan." Tanpa menunggu tanggapan Sandra, Rey sudah berlenggang pergi .

Kania menyipitkan matanya sambil terus memandangi punggung tegap Rey yang perlahan menjauh.

Kecurigaan mulai timbul dan ide cemerlang pun muncul. Dengan sigap Kania mengeluarkan handohone dan mengetik pesan singkat kepada seseorang.

Kania
Waktunya kita beraksi. Dia udah otw, kemungkinan besar ketempat yang kemaren lo bilang. Kita janjian di sana aja.

■■■

Luka terdalam adalah
yang tak lagi terlihat oleh mata.
Dan kekecewaan terdalam adalah yang tak dapat lagi terucapkan oleh kata.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Berhubung udah sampe part ke-26, mungkin cerita ini bakal segera aku tamatin, karena aku takut terlalu banyak part dan malah terkesan berlibat-libat gitu.

I hope you like it guys❤
Sayang banget sama kalian yang selalu setia membaca dan memberi vote, tencuuuu❤

Btw, udah mau lebaran nih hehe. Aku mau ngucapain Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439H,  Minal aidzin Walfaidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin 🙏🙏

VeranderingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang