[29] Trick

34 0 0
                                    

"Apaan sih, David," ketus Sandra sambil mendorong tubuh David menjauh.

"Calm down, girl. Becanda doang kok." David mengangkat dua jarinya menandakan tanda perdamaian.

David terus mengendarai mobilnya menembus keramaian kota di pagi hari ini. Tak tau sebenarnya akan kemana, tapi David hanya ingin pergi berduaan dengan Sandra tanpa ada satupun yang dapat mengganggu.

Jika kalian berpikir akan adanya niat terselubung David di balik semua ini, mungkin jawabannya adalah benar.

**

Tak berselang lama, mereka telah sampai di salah satu cafe yang buka 24 jam. Sandra menuruni mobil terlebih dahulu tanpa berkata sepatah kata karena masih cukup kesal dengan perlakuan David sebelumnya.

David yang masih berada di mobil merogoh sakunya untuk mengambil handphone dan membuka menu 'pesan'. Tak tahu siapa kah yang ia hubungi, tetapi hal tersebut sukses membuat David menyeringai.

Setelah itu David turun dari mobilnya dan menghampiri Sandra yang duduk termenung menatap keluar jendela.

Menyadari kehadiran David, Sandra menoleh dan bertanya, "lama banget di mobil, ngapain?" tanya Sandra dengan nada ketus.

"Maaf, tadi gue ngebales chat temen. Btw, lo udah mesen?" Jawab David sambil menarik bangku dihadapan Sandra.

"Belum lah, nungguin lo."

"Cie, nungguin," goda David dan sukses membuat Sandra bergidik ngeri.

"Cih, gak gitu. Mager gue mau ngantri. Pesenin dong, iced vanilla latte," pinta Sandra yang terdengar seperti memaksa.

David beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju meja pemesanan. Sembari menunggu, David sibuk dengan handphone miliknya dengan sesekali menilik ke arah luar cafe.

VeranderingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang