[12] The Gembel Is Back

1.2K 101 6
                                    

Setelah sampai di UKS, Sandra langsung melepas kacamatanya dan naik ke atas ranjang UKS mencoba untuk tertidur tanpa menghiraukan Rey yang masih memandang ke arahnya.

"Woy, paus kurus terdampar. Ini gue dicuekin aja gitu?"

Sandra membuka kembali matanya dan memutar matanya malas. Sandra langsung merubah posisinya menjadi duduk bersila di atas ranjang.

"Seenak jidat kalo ngomong." Sandra yang tidak terima dengan panggilan 'Paus kurus terdampar' langsung mencaci maki Rey dengan emosi yang meluap-luap.

"Daripada lo, the real of dedemit."

"Ye, becanda, San. Jangan marah dong, nanti gue ajakin ke studio musik lagi deh. Kita main piano bareng, biar kayak official video beauty and the beast gitu, nanti gue yang nari-nari deh, aku rapopo."

"Iya, lo the beastnya kan?"

Beginilah jadinya apabila Sandra dan Rey sudah bersama, mereka akan menjelma menjadi tom and jerry yang selalu bertengkar tanpa henti.

"Yaudah, nanti lo duduk aja nontonin gue nyanyi sambil nari kan gue multi talent. Nanti mau gue nyanyiin lagu apa nih, boleh request kok." Rey duduk di kursi yang ada tidak jauh dari ranjang.

Sandra hanya memasang muka datar sambil melihat Rey yang terus saja berbicara tanpa henti.

"Elah, diem aja dari tadi. Bosen ya? Mau denger gue nyanyi nya sekarang nih? Ekhm, test test." Rey berlagak seperti seorang penyanyi yang ingin konser.

"Berisik!! Udah mending lo balik ke kelas aja deh." Sandra melambai-lambaikan tangannya mengusir Rey.

"Dih, iya deh gue ke kelas ya, bye." Rey berjalan ke arah pintu UKS. Namun, sebelum benar-benar pergi, Rey membalikkan badannya mengahadap Sandra.

"Yakin nih nyuruh gue ke kelas? Nanti kangen kan ribet. Dilan aja ngomongnya, jangan rindu. Ini berat. Kau tak akan kuat. Biar aku saja."

"Iya kangen, sampe kalo udah ngeliat muka lo gue jadi mual." Sandra menunjuk wajah Rey menggunakan jari telunjuknya.

"Ya Allah, sadisnya Sandra. Aku tak sanggup. Sungguh." Rey memasang muka sok sedih dan setelah itu langsung melenggang pergi dari hadapan Sandra.

Ting

Tiba-tiba bunyi dari notifikasi handphone Sandra berbunyi yang menandakan ada pesan masuk.

David
San, lagi belajar gak? Gue mau telfonan sama lo, ada yang mau gue ceritaiin nih.

Sandra
Gue lagi nyantai di UKS nih ... kuy telfonan

Beberapa menit kemudian dering telfon berbunyi dan terpampang di layar handphone pemanggilnya adalah David.

"Halo ... David." Sapa Sandra kepada pria di sebrang telfon.

"Hey, gue ada berita nih. Dan gue harap berita yang menurut gue baik ini, bisa baik juga menurut lo haha." David tertawa renyah di sebrang sana.

"Wah, apaan tuh?"

"Ekhm, gue bakal pindah sekolah." Terdengar suara bersemangat dari David. Dan disambut pula teriakan yang tak kalah semangat dari Sandra.

"Demi apa lo? Pindah ke sekolah gue kan? SMA Harapan? Yes, akhirnya kita bertiga bisa kumpul lagi." Perkataan Sandra menimbulkan kerutan di dahi David.

"Iya gue pindah ke SMA Harapan. But wait, maksudnya kita bertiga siapa? Gue gak ngerti haha." Suara tawa yang dipaksakan terdengar dari mulut David.

"Ih, masa sih lo lupa? The Gembel. Harusnya lo tau dong siapa aja anggotanya?"

"Haha ... Iyalah gue inget kok, San. Udah dulu ya. Salam juga buat Rey. Bye."

Di luar sana, di balik pintu UKS Rey berdiri mematung mendengar percakapan antara Sandra dengan orang yang sangat Rey yakini bahwa dia adalah, David.

■■■

Nyatanya semua yang telah disembunyikan secara dalam-dalam, akan terbongkar secara perlahan. Tinggal kita lihat nantinya, siapakah yang akan dipertahakankan dan siapa yang akan dilepaskan.

Benar atau salah tak lagi ada gunanya. Semua hanya bergantung dengan keberuntungan.

Kita jalani saja semuanya. Lewati segala hal yang akan datang. Dan kita lihat saja akhir dari cerita kita. Akankah berakhir bahagia atau sebaliknya. - Adrian Reynand

■■■

When she is happy,
she can't stop talking.
When she is sad,
she doesn't say a word.

VeranderingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang