Satu minggu setelah peremuan keluarga itu sudah terlewati, dan hari ini arin dan aldi akan menikah
"gue masih 17 tahun woy, masa udh mau nikah aja" kesal arin berbicara di depan kaca yang berada di kamar mandi. Acara akad nikah akan mulai jam 10 dan sekarang masih jam 5
"arinnnnnn" teriak kirana dari bawah
"apa maaa" jawab arin tergesa gesa keluar dari kamar mandi
"kamu udh sholat subuh blm"
"blm ma"
"ya udh sana kamu sholat subuh dulu"
"iya ma"
Dan arin kembali ke kamar nya dan pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Acara akad nikah akan berlangsung di rumah arin, dan yang ia undang hanyalah saudara saudara nya saja, bahkan sahabat sahabat nya tidak ia undang. Dia tidak mau mengambil resiko kalau dia mengundang teman nya takutnya pernikahan nya ini bocor dan terbongkar.
Setalah selesai sholat subuh arin mendengar notif chat dari hp nya, dan dia segera mengambil hp nya untuk melihat siapa yg ngechat dia pagi pagi buta kaya gini
"siapa sih masih pagi juga udh ngechat" arin menyalakan hp nya dan dia melihat yang ngechat adalah karin
Karin bawelllll
Rin
Rin
Rin
Rin
Apaan kar pagi pagi gini lo ngechat gue, tumben banget
Kata bu diah hari ini di suruh latihan nari lagi, dia mau liat
Gue ga bisa kar hari ini ada acara keluarga
Nanti bu diah ngomel rin
Kalo gue ga ikut di omelin bokap gue nanti
Ya udh kalo gitu lo sendiri aja yg izin ke bu diah
Ya udh
Jadi arin,karin,lissa,dan hani dipilih untuk menampilkan tarian daerah di saat acara pensi ulang tahun sekolah yang akan di adakan 4 hari lagi. Dan acara pensi di buka untuk umum dan juga pemilik dan juga keluarga penerus akan menyaksikan acara ini. Itu berarti arin akan tampil di depan calon suaminya yang beberapa jam lagi akan menjadi suaminnya, dan juga kakek nenek calon suaminya dan orang tua calon suaminya lengkap sudah ini semua
****
"al kamu udh siap kan, acara nya satu jam lagi, ayo kita berangkat keburu telat" ajak safina yang sudah siap dengan dres berwarna putihnya yang sama dengan milik kirana, dan aldi sudah siap dengan tuxedo nya. Sekarang dia terlihat sangat tampan dan akan membuat semua wanita tidak akan mengalihkan pandangan dari nya
"al udh siap bun"
"ya udh ayo berangkat nunggu apa lagi" ajak agus
Safina,agus dan aldi berangkat kerumah keluarga charlotte untuk melaksanakan acara akad nikah putra pertama mereka.
Selama perjalanan tidak ada obrolan di dalam mobil, hanya ada kesunyian, safina sedang asik chatan bersama karina tentang dirinya yang akan menjadi besan dan ingin segera mempunyai cucu, dan aldi hanya mendengarkan musik menggukan ear phone nya
Setelah sekitar 20 menit perjalanan karena tadi sedikit terjebak macet. Keluarga wijaya sampai di kediaman keluarga charlotte
"safinaaaa" teriak karina ketika melihat safina turun dari mobil dan karina langsung memeluk safina erat. Sedangkan agus, dimas dan aldi yang melihatnya hanya menggeleng gelengkan kepala nya.
"kamu itu anak udh mau nikah, suara masih aja kaya kaleng rombeng" tegur dimas
"itu artinya aku masih berjiwa muda" ucap karina membela dirinya
"terserah kamu aja, ya udh ayo kita masuk, sebentar lagi penghulunya akan datang"
****
"oke beberapa menit lagi status abg gue akan berubah jadi 'istri' tapi gue ga siap, apa gue kabur aja ya, percuma juga kalo gue kabur nanti kalo ketemu gue dijodohin lagi, trs sekarang gue mesti ngapain ya biar pernikahan ini batal" arin terdiam dan berfikir "ah gue tauu, loncat aja kali ya dari jendela, eh eh tapi kan gue masih mau idup. Tau ah pusing gue, pasrah aja dah gue sekarang. Semoga moga aja itu bapak bapak yang punya sekolah kaga galak kaya pak rahman"
"Saya nikah kan dan kawin kan engkau Aldila Kafka Wijaya bin Agus Wijaya dengan putri saya Chatreen Olivia Charlotte binti Dimas Charlotte dengan mas kawin dan seperangkat alat solat di bayar tunai"
"Saya terima nikah dan kawin nya Chatreen Olivia Charlotte binti Dimas Charlotte dengan mas kawin tersebut di bayar tunai"
"bagaimana para saksi? Sah?" tanya penghulu itu
"sah" jawab agus dan dimas "sahhhhh" lalu disusul dengan tamu yang hadir
Arin mendengar teriakan kata sah dari bawah, kemudian dia menangis, sekarang dirinya benar benar sudah menjadi seorang istri. Dan arin hanya ingin menikah satu kali seumur hidup nya, jadi dia berharap dia bisa mencintai aldi dan begitu juga sebaliknya
"arin.... ayo turun" panggil kirana
"mamaaaa" arin memeluk kirana kemudian dia menangis
"udh sayang ga usah nangis nanti mama jadi ikut nangis, udh ah nanti makeup nya luntur" ucap kirana sambil menghapus air mata arin
"maaa, emngnya arin udh pantes ya jadi seorang istri" tanya arin
"udh sayang, kamu itu hebat. Udh yuk sekarang kita turun, acara nangis nangis di tunda dulu"
Arin dan kirana turun kebawah dengan tangan kirana yang menggandeng tangan arin. Semua pasang mata kemudian melihat ke arah arin, termasuk aldi yang kini menyandang status sebagai suaminya
"udh kali al ngeliatin nya, nanti lagi, ayah tau kok istri kamu cantik" ledek ayah nya dengan menekan kata 'istri'
Aldi tidak menjawab dan dia masih saja menatap arin sehingga membuat gadis itu risih
"ngapain sih ngeliatin kaya gitu" ucap arin yang sekarang sudah duduk di samping aldi
"sekarang keduanya bisa saling memasangkan cicin"
Kemudian aldi mengambil cicin yang lebih kecil dan mengambil tangan kanan arin dan memasukan ke jari manisnya. Dan begitu juga arin dia mengambil cicin dan juga tangan kanan aldi dan kemudian memasukan cicin nya ke jari tengah nya
"sekarang mempelai wanita bisa mencium tangan suaminya"
Arin menganbil tangan kanan aldi kemudian menciumnya
"dan mempelai pria bisa mencium kening istri nya"
Aldi menatap arin seolah meminta persetujuan arin mengangguk kecil, dan aldi memegang bahu arin kemudian mencium keningnya. Suara riuh tepuk tangan terdengar heboh
****
Arin masuk kekamarnya untuk membersihkan diri begitu juga dengan aldi dia juga ikut masuk ke dalam kamar arin
"loh bapak ngapain ikut masuk ke kamar saya"
"saya mau mandi trs tidur saya capek"
"ga bisa gitu dong pak, laki laki dan perempuan ga boleh tidur sekamar"
"tapi kita kan udh sah secara hukum dan agama, lagi pula suami dan istri ga boleh pisah ranjang kan"
"tapi pak-" blm selesai arin berbicara aldi sudah berbiacara duluan
"pak pak pak, emang nya saya bapak kamu"
"terus sayang manggil apa kalo bukan bapak"
"panggil aja aldi atau al, dan saya manggil kamu ririn biar beda seperti yang lain" dan seketika pipi arin berubah menjadi berwarna merah dengan kata kata yang aldi ucapkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story Arin&Aldi
Teen FictionCinta itu bisa tumbuh pada siapa saja dan kapan saja, tidak memandang usia dan tidak memandang penampilannya Seperti kisah cinta Arin dan Aldi. Meskipun mereka saling mengenal karna di jodohkan, tapi karna terbiasa itu lah tumbuh menjadi rasa nyaman...