Selama beberapa hari ini Arin hanya mengurung diri di kamar nya, makan hanya sehari sekali itu pun harus dipaksa oleh bibi
Hari ini adalah hari kepulangan Aldi dari singapura dan Arin berniat untuk meng-introgasi nya
Arin mendengar suara mobil terparkir di bawah, Arin segera turun ke bawah untuk bertemu dengan Aldinya
Saat Aldi baru saja memasuki pintu rumah, Arin langsung memeluknya namun Aldi tidak membalas pelukan Arin, membuat Arin bingung. Arin langsung melepaskan pelukannya
"Kamu kenapa?" tanya Arin. Sedangkan yang di tanya hanya diam tidak menjawab walau hanya sepatah kata pun
"Kemarin kamu dari mana?" tanya Arin lagi
Dan yang di lakukan Aldi pun sama. Hanya diam.
"Kamu pergi ke singapura? Sama Ella?"
Sama seperti itu lagi Arin bertanya dan Aldi hanya diam"Kenapa kamu ga bilang dulu sih ke aku" tanya Arin yang masih bertahan untuk tidak menangis
"Aku capek" ucap Aldi langsung pergi ke kamar nya dan meninggalkan Arin
Air mata Arin keluar tanpa permisi, membuat sang pemilik terisak tanpa suara.
Arin duduk di sofa di samping tadi ia berdiri
Melepaskan semuanya dengan tangisan bisu nya
"Mengapa Aldi berubah?" itu lah yg sekarang ada di pikiran Arin
Orang tua mereka tidak mengetahui masalah ini, mama Kinara baru saja pulang dari Aussie kemarin malam
Arin ingin mengunjungi nya tapi hatinya tidak ingin, ia tak ingin membuat mamanya sedih
Disaat yang bersamaan mama nya menelfonnya, ia bingung harus mengangkatnya atau tidak
'Angkat aja deh' batin Arin
"Assalamualaikum sayang" ucap Kirana yang sedang berbahagia disana
"Waalaikumsallam" jawab Arin dengan sesenggukan yang menjelaskan bahwa ia habis menangis
"Kamu kenapa?" tanya Kirana
"Gpp ma" ucap Arin sambil menarikan nafas nya dalam dalam
"Kamu habis nangis, kamu ada masalah"
"Engga ma, tadi aku habis nonton drakor, sedih bgt film nya" ucap Arin yang tentu saja sedang berbohong
"Ohh ya udh kalau gitu, mama kirain kamu ada masalah"
aku emng lagi ada masalah ma- batin Arin berbicara
"Iya ma, Arin gpp kok" tapi mulut Arin berkata lain
"Ya udh mama tutup ya telfon nya"
"Iya ma, assalamualaikum love you" ucap Arin mengakhiri obrolan nya
****
Aldi yang memerhatikan Arin yang berbohong kepada mama nya jadi tidak enak hati
"Sabar ya rin, sebulan doang kok aku kaya gini, i always love you" gumam Aldi sambil memandangi Arin dari tangga
Arin yg melihat Aldi sedang menuruni tangga langsung menengok kearah nya
"Kamu udh makan al?" tanya Arin
"Belum" jawab Aldi singkat
"Ya udh kalau gitu kita makan bareng ya" ajak Arin yang masih berusaha mengembangkan senyum diwajahnya meskipun hati nya sedang terluka
"Aku ga lapar" ucap Aldi lalu pergi begitu saja meninggalkan Arin
Arin menatap punggu Aldi yg memasuki ruang kerjanya yang membuat nyeri di hatinya
Jika cinta itu bukan untukku
Lalu mengapa kamu memberikan
Kasih sayang itu kepadakuArin setengah berlari menuju ke kamar nya
Dan yg akhir akhir ini sering ia lakukan, sekarang ia lakukan lagi, padahal tadi ia berharap bahwa setelah Aldi datang itu adalah tangisan terakhirnya
Namun ternyata ia salah, justru sekarang Aldi membuat nya terluka, seolah olah ia sudah melupakan Arin, seperti orang yang tidak ia kenal
****
Seperti pagi pagi sebelum nya, saat Arin terbangun ia tidak lagi melihat Aldi di sampingnya yg akan selalu mengucapkan 'good morning' ketika ia membuka mata
Dan tidak ada lagi Aldi yang selalu manja meminta kepala nya dielus elus lagi sebelum tidur
Dan tidak ada lagi baju Aldi yang harus Arin siapkan
Arin berharap semua ini cepat selesai, dan ia berharap semua ini dapat kembali seperti sedia kala
Perlakuan manis Aldi kepadanya
Rayuan rayuan Aldi ketika Arin sedang marah kepadanya
Sifat posesif Aldi ketika dirinya sedang tidak ada dirumah
Arin merindukan semua itu
Setelah hampir setahun mereka menikah, hal hal itu tidak mudah untuk Arin lupakan
Yang sekarang Arin rasakan adalah
k-e-s-e-p-i-a-n. Ia tidak tau apa yg harua ia lakukan, ia merasa tidak berbuat salah apapun ke Aldi, ia merasa mereka baik baik saja sebelum Aldi berangkat ke kantor pagi itu"Aldi" gumam Arin saat melihat Aldi tertidur di sofa
"Aku rindu kamu yg dulu, kamu yg hangat ke aku, bukan kamu yg dingin ke aku"
Lalu Arin beranjak pergi kedapur untuk membuat sarapan
Selepas kepergian Arin sebenarnya Aldi tidak benar benar tertidur, ia mendengar apa yg Arin ucapkan
"Maafin aku rin, aku terpaksa melakukan semua ini" ucap Aldi
****
"Sarapan dulu al" ajak Arin ketika melihat Aldi turun menggunakan setelan jas kantor nya
"Aku buru buru" ucap Aldi meninggalkan Arin begitu saja
Lagi lagi dan lagi Arin harus bertahan untuk menghadapi sakit hatinya
'Lo kuat, pertahanin rumah tangga lo' batin Arin menyemangati
Bibi yg melihat kejadian akhir akhir ini jadi ikut bersedih
"Sabar ya non, maaf juga bibi ga bisa bantu apa apa" ucap Bibi sambil mengelus elus punggu Arin
"Iya bi makasih, Arin ga apa apa kok" ucap Arin mencoba untuk tersenyum
"Jadi orang jangan munafik non, kalau emang lagi sedih ya sedih aja, kalau emang lagi seneng ya seneng aja. Jangan kalau lagi sedih bilang seneng"
Ucapan bibi membuat Arin terdiam, bibi bener, ada saat nya manusia untuk sedih dan ada saat nya juga untuk seneng. Jangan munafik
"Iya bi, makasih nya atas semuanya. Maafin Arin klo Arin banyak salah sama bibi"
"Aduh si non malah minta maap, belum lebaran atuh non" ucap bibi yang membuat Arin refleks mengembangkan senyumnya walau sedikit, bibi sudah berhasil menghibur hatinya walau hanya sesaat
"Arin ke kamar dulu ya bi" pamit Arin
"Mau ngapain non mau nangis lagi, mendingan kita jalan jalan yuk non ke supermarket. Bibi ga mau non Arin sedih terus"
"Makasih ya bi, bibi udh mau berusaha bikin Arin seneng"
"Hehe iya non, bibi juga ikut seneng klo non Arin seneng" ucap Bibi
Haiiiii semuanya aku kembali lagiiiii. Ada yg rindu aku? Enggak. Ya udh lah klo ga mah
Jangan lupa vote and coment nya ya. Thank you
Sabtu, 19 Januari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story Arin&Aldi
Подростковая литератураCinta itu bisa tumbuh pada siapa saja dan kapan saja, tidak memandang usia dan tidak memandang penampilannya Seperti kisah cinta Arin dan Aldi. Meskipun mereka saling mengenal karna di jodohkan, tapi karna terbiasa itu lah tumbuh menjadi rasa nyaman...