Part 15

3.3K 143 7
                                    

Ternyata benar cinta itu datang karena terbiasa

****

Tok... Tok... Tok...

"Non ini ada temen nya diluar"

"Iya bi" Arin berjalan kearah pintu dan membukanya, disana ada Lissa dan Karin. Hani tidak bisa ikut karena mama nya dirawat di rumah sakit

"Gimana? Udh ada kabar?" tanya Karin

Arin hanya menggeleng

"Sabar ya rin" ucap Lissa sambil mengelus pundak Arin

"Ayo makan dulu, kata bibi lo belum makan dari siang" ajak Karin

"Gue ga nafsu makan"

"Nanti lo sakit"

"Gue ga mau"

"Makan Arin!  Nanti lo sakit" ucap Lissa tegas

"Tapi gue lagi ga pengen makan, kalian ngerti ga sih"

"Sedikit aja" bujuk Karin

"Oke" jawab Arin mengalah, dia sedang tidak ingin bertengkar, karena dalam situasi seperti ini akan mudah untuk membuatnya emosi

"Nah gitu"

Mereka bertiga turun ke arah ruang makan, dan makan malam

"Abisin rin" ucap Lissa karena dari tadi Arin hanya mengaduk ngaduk makannya

Arin hanya diam sambil menatapi nasi dipiring itu

"Nanti maag lo kambuh Arin" Arin memang punya maag klo dia telat makan itu bisa membuat perutnya sakit

Arin memasukan sesendok nasi kedalam mulutnya, dan mengunyahnya dengan perlahan bahkan sangat perlahan

Makanan itu terasa hambar bagi Arin. Dia masih memikirkan bagaimana keadaan laki laki itu sekarang.

Arin menyesal mengizinkannya pergi kemarin, harusnya ia melarang nya untuk pergi


Tiba tiba handphone Arin berbunyi

"Siapa yg nelfon rin?" tanya Lissa

Arin melihat ke layar handphone nya dan tertera nama 'Bunda Safina'

"Mertua" jawab Arin lemas

"Ya udh angkat" ucap Karin

"Gue jawab apa, masa iya gue bilang Aldi hilang tanpa kabar"

"Jawab seadanya"

Arin mengankat telfon itu dan...

"Assalamualaikum bun, ada apa telfon Arin"

"Waalaikumsalam, gpp nak ini ada yang mau ngomong sama kamu"

"Siapa bun"

"Bentar bunda kasihin dulu handphonenya"

"Hallo"

"Hallo"

"Aldi?"

"Iya Arin"

"Ini beneran Aldi kan, bukan orang salah sambung kaya tadi"

"Iya Arin"

"Kamu gpp Al"

"Emngnya aku kenapa?"

"Tadi abis kamu take-off ada berita pesawat jatuh"

"Ohh itu, tadi aku ketinggalan pesawat dan aku harus beli tiket lagi jadi aku tadi nunggu sampe jam setengah 2"

"Alhamdullilah kamu ketinggalan pesawat"

"Kok Alhamdullilah?"

"Iyalah berarti kamu ga jadi jatoh"

"Ohh"

"Udh ah aku mau makan dulu laper"

"Ya udh makan dulu sana nanti aku telfon lagi"

Kemudian Arin langsung mematikan telfon nya dan memakan makannya dengan lahap yang malah membuat kedua sahabatnya itu menatapnya bingung

"Woy lah rin jelasin" ucap Karin

"Shbahr" ucap Arin yang mulutnya masih penuh makanan

"Telen dulu oi lah"ucap Lissa

Setelah Arin selesai makan Karin dan Lissa meminta penjelasan setelah arin mencuci  piring ia menyusul teman temannya

"Rin lo  untang cerita"tagih lisa yang masi menyemil makanan

"Iya lo kan hutang cerita ceritain sekarang juga "sambung karin

"Hooh  rin uhuk  lo hutang cerita harus cerita"hebohh lisa yang tersedak dengan cemilan yang ia makan tadi

"Iyaiya sabar yaelah "cibir arin dan ia  mencerikan dari awal sampai akhir 

"Seneng dong ayang bebnya ga jadi jatoh dari pesawat, berarti ga jadi ngejanda"goda lissa

Plak

"Aduhh arinn sakit"pekik lissa sambil mengelus ulus kepalanya

"Makannya kalo ngomong di saring"ucap karin sambil memutar bola mata nya

"Heheh iya piss bang"sahutnya dengan cengiran dengan mengangkat kedua jari nya sambil membentuk 'V'

"Ya udh klo gitu gue balik ya, udh di telfon nyokap, katanya bokap baru nyampe rumah" pamit Karin

"Gue juga balik ya rin, soalnya gue nebeng Karin hehehe" tambah Lissa

"Ya udh balik sono, tapi bsk sekolah bisa jemput gua kga?"

"Ga janji ya" ucap Karin

"Iya iya gue tau, pasti lo takut kesiangan kan"

"Nah itu lo tau"

Arin mengantar Karin dan Lissa sampai depan pintu rumahnya

"Hati hati ya kalian" teriak Arin

Karin dan Lissa hanya mengacungkan jempolnya



























Jangan tanya kenapa pendek yaa, karena aku lagi ga ada ide dan aku lagi banyak ulangan harian dan juga minggu depan aku harus ulangan akhir semester

Nanti klo aku ada waktu aku bakalan sempetin nulis okeee






29 November 2018


Love Story Arin&AldiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang