Happy Reading
****
Usai menikah dan tidak sama saja menurutku. Karena aku sendiri, di apartement kak Azka. Apabila pulang pun, pasti bunda dan papa akan bertanya tanya. Kenapa pulang? Ada masalah?? Ya Tuhan. Walaupun aku mengenal kak Azka tapi ketika menikah dengannya aku sama saja menikah dengan lelaki dingin.Dulu, sewaktu dengan kak Mia ia begitu hangat bahkan tak segan mengecup pelipis kak Mia. Bahkan aku sempat berpikir, apa bila aku menjadi istrinya, mungkin aku bisa sebahagia itu. Nyatanya itu hanya di angan angan saja.
Seminggu sudah kak Azka tak pernah pulang, bahkan aku bosan di sini. Untung saja Jasmine mengajakku bertemu, wanita itu sepertinya tau bahwa aku ada masalah. Mungkin hari ini saat nya aku bisa keluar dari kandang burung ini, agar aku bisa cerita pada sahabatku.
Kulihat Jasmine sudah duduk di pojok cafe dekat kampus kami dulu, ditemani dengan segelas ice lemon tea.
"Jasmine" panggilku
Ia langsung memelukku dan mempersilahkannku duduk."Mira, kamu nggak papa kan?" ucapnya
"Maksud kamu?" ucapku dengan senyum, untuk menutupi rasa terkejutku dari pertanyaan Jasmine.
"Kamu jangan bohong sama aku"
"Jas, aku nggak papa buktinya aku disini sama kamu, bahkan ngobrol" ucapku
Jasmine tersenyum miris kepadaku. Aku mengalihkan pandangan keluar cafe. Wanita itu tidak boleh tau masalahku, hidupku terlalu rumit. Aku tak mau membebaninya lagi. Jasmine sudah berkeluarga, jika di tambah masalahku, semua akan jadi rumit.
"Kamu jangan pernah menyalahkan takdirmu, Mir" ucap Jasmine.
Aku pun menoleh menatapnya, bingung dengan maksud perkataanya.
"Kamu selama berhari hari menyalahkan takdir, bahkan sekarangpun kamu nggak mau cerita padaku, Mir" ucap Jasmine
Cukup sudah, aku tidak bisa memendam air mataku."Jas... Ma... Maafkan aku" ucapku
"Ceritakan, Mir" ucap Jasmin.
"Bukankah kau sudah tau??" godaku padanya. Jasmine memutar bola matanya.
"Aku hanya sedikit menguping dari telepatiku. Tapi tidak segamblang itu, gadis" ucapnya.
"Kau mengejekku?" tanyaku
"Bukankah itu kenyataan??" ucapnya.
"Sialan kau!" gerutuku.
"Wow.... Jaga bicaramu, nyonya Azka" godanya lagi. Aku tak bisa menahan tawaku.
Usai membicarakan hal ringan serta godaan Jasmin, aku pun membicarakan masalahku dan kejadian selama seminggu ini pada Jasmine.
"Seharusnya kau menghubunginya, Mir" ucap Jasmin setelah mendengar ceritaku.
"Aku tidak punya nomer ponselnya" ucapku lemah.
"Ya Tuhan... Kenapa sahabat ku harus di uji seperti ini" ucap Jasmine.
"Lalu apa yang harus kulakukan?"
"Tetaplah untuk di apartement. Tunggu dia. Jika kak Azka pulang cobalah bicara dengannya"
"Jika dia diam saja?"
"Tetaplah menjadi wanita yang perhatian. Tugasmu sebagai istri kan melayani nya. Lakukan yang terbaik di bagian itu" ucap Jasmine.
"A... Akan aku coba" ucapku.
Jasmine menghela nafas lelah.
"Jika semua cara tidak bisa. Maka suamiku yang akan turun tangan" ucapnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife (Completed)
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Ini adalah perjalanan cinta Miranda Alexander, menggantikan sang kakak yang akan menikah dengan lelaki impiannya. Bahkan sampai sekarang kakak nya yang bernama Mia Alexander hilang entah kemana. Hidup Miranda berubah usai...