Happy Reading
*****
Waktu sudah menunjukan pukul 11 malam tapi orang yang ditunggunya belum datang juga. Ia memandang lagi pintu apartemen berharap pintu itu akan terbuka dan ia akan bertanya mengenai foto dan perkataan Mario. Ia akan memperjuangkan haknya tapi jika Azka tidak menghargainya ia akan meninggalkannya tapi sebelum itu ia harus tau tentang kakaknya Mia, apa yang telah terjadi dengannya. Mungkin jika itu benar benar anak yang dikandung Mia adalah anak Azka maka ia harus pergi jika tidak aku akan lihat sikap Azka setelah kemarin merenggut yang selama ini ia jaga.Cklek
Azka memasuki apartemen yang selama ini ia tempati bersama istri yang tidak ia cintai bahkan istrinya ini hanya ia gunakan sebagai alat balas dendam pada kakaknya.
Ia teringat tadi kalau Mia menemui nya, ia hamil. Mia juga mengatakan bahwa itu adalah anaknya, memang saat berpacaran dulu bahkan sampai menikah siri mereka sering melakukan hubungan seks. Tapi mengapa baru sekarang saat hampir dua bulan ia menikahi adiknya, Mia menemuinya dan mengatakan bahwa hamil, Azka sejak tadi sudah akan menanyakan hal tersebut pada mia tapi ia urungkan entah karena apa ia masih menyayangi wanita yang sudah meninggalkannya ketika hari pernikahan.Dengan langkah gontai Azka melangkah menuju kamarnya, tapi sudut matanya menangkap seseorang sedang tertidur di sofa depan TV. Mira. Ia pun mendekati Mira yang tertidur dengan nyenyak, sesaat ia terpesona dengan wajah tidur Mira, bisa dikatakan bahwa Mira adalah wanita cantik mungkin diluaran sana laki laki akan terpesona dengan kecantikan wanita itu, bahkan Azka sendiri pernah merasa kesal bahwa Mira bertemu dengan mantan pacarnya dulu dan mantan Mira itu mengatakan ingin balikan. Huh tidak semudah itu. Ia juga baru menyadari bahwa bulu mata istrinya itu bagus. Azka menghela nafas sejenak kemudian tersenyum miris, ia tau bahwa ia adalah laki laki bajingan yang memanfaatkan keadaan bahkan menggauli istrinya hanya karena emosi dan nafsu liarnya yang sialnya tidak bisa ia tahan ketika melihat tubuh sexy istrinya itu. Wanita ini terlalu baik untuk disakiti lebih jauh, tapi mau bagaimana lagi selama ia belum menemukan banyak bukti dimana Mia berada selama ini dan meninggalkannya ketika pernikahan ia tidak akan berhenti untuk menyakiti Mira.
'Bajingan sialan' bisik hati Azka yah ia mengakuinya. Semoga langkahnya benar, wanita ini hanya sebagai pelampiasan dendam nya tidak akan pernah lebih. Azka pun beranjak dari sisi Mira untuk melangkah menuju kamar.
****
"Permisi nona, tuan pergi dari rumah" ucap laki laki itu pada majikannya.Wanita yang mendengarnya itu tersenyum kecut.
Prangg
"Awasi dia kemana dia pergi, jangan sampai lengah. Dan juga bagaimana kabar wanita itu wanita murahan itu?"
"Baik nona, untuk wanita itu....."
"Katakan!" bentaknya.
"Tadi siang wanita itu berani menemui tuan Azka, nona"
"Sialan! Beraninya dia, rupanya aku terlalu baik memberikan Jordan. Beritahu Jordan untuk bertemu denganku besok!" ucapnya
"Baik nona Farah"
Farah membalik badannya menatap keluar kearah gemerlap lampu kota dengan nyalang. 'Azka tidak boleh dimiliki orang lain, begitu pula suaminya'.
****
Mata Mia mengerjap perlahan karena sinar matahari yang menyusup melalui gorden jendela, ia kemudian bangun dan menatap sekitar tidak ada perubahan. Ia pun memutuskan untuk melangkah menuju kamar Azka. Tangannya membuka knop pintu tersebut dan ia tidak melihat Azka di tempat tidurnya. Helaan nafas pun keluar dari mulut Mira. Ia terlalu berharap bahwa Azka akan kembali setelah bertemu dengan kakaknya Mia."Ehem.. Ada apa didepan kamarku?"
Tubuh Mira menegang, bau ini suara serak namun dalam ini. Azka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife (Completed)
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Ini adalah perjalanan cinta Miranda Alexander, menggantikan sang kakak yang akan menikah dengan lelaki impiannya. Bahkan sampai sekarang kakak nya yang bernama Mia Alexander hilang entah kemana. Hidup Miranda berubah usai...