Happy Reading
******
Kepala Azka rasanya berdenyut memikirkan beberapa permasalahan yang ada akhir akhir ini. Sebenarnya tidak rumit juga jika ia bisa melepaskan dendamnya pada Mira dan hanya memfokuskan diri pada perusahaan yang ia pimpin saat ini sedang dalam masalah. Papa kemarin sempat menemui Azka bahkan ia marah besar karena perbuatannya itu membuat beberapa investor menarik investasi nya ke perusahaan Azka. Rasanya ia tidak bisa menghitung berapa kali menghela nafas dalam satu hari ini."Dude"
Kepala Azka mendongak mendengar seseorang memanggilnya. Andra temannya itu menatap kasihan pada temannya itu. "Oi, bruh" ucap Azka lemah.
Andra tau pasti susah berada di posisi Azka. Sebagai pemegang perusahaan pusat membuatnya sedikit terbebani. Sebenarnya Azka bukanlah anak pertama tapi entah karena apa papa Azka menyerahkan perusahaan pada Azka. Sedangkan impian Azka dulu ia ingin menjadi seorang pemusik tapi hal itu dipatahkan oleh keinginan papa nya.
Poor Azka
"Ka, sepertinya lo perlu selidikin lagi orang orang yang kemarin udah lo lepas karena kaga ada bukti. Soalnya menurut gue mereka paling bisa untuk melakukan hal itu dan kebetulan mereka juga memegang jabatan yang tinggi disini" jelas Andra.
Dahi Azka mengkerut memikirkan ucapan Andra. Ada benarnya juga.
"Tapi jika benar mereka akan memberikan ke siapa?" tanya Azka
"Sepertinya ada yang ngga suka sama lo ka. Tapi gue gatau siapa"
Wajah Azka mengeras, jika ada yang berani bermain main dengan nya. Tidak akan selamat.
"Oliv!"
Olivia sekretaris Azka berjalan sedikit tergesa karena suara atasan nya yang membuatnya jadi sedikit takut. Padahal biasanya atasannya ini tidak sekeras itu.
"Panggilkan para jajaran direksi hingga manager. Sekarang" ucap Azka dingin
"B-baik pak, saya permisi"
Andra yang mendengarnya hanya geleng geleng kepala. Temannya ini memang tempramen semenjak ditinggal Mia. Ah mengenai Mia, ia jadi ingin bertanya apa yang dilakukan sahabatnya ini beberapa waktu yang lalu bersama wanita itu.
"Bagaimana kabar Mira?"
Azka mendengus mendengar nama Mira lagi. Argghh... Mira juga lah yang menjadi alasan beberapa hari ini membuatnya uring-uringan.
"Dia bekerja"
Alis Andra terangkat sebelah, "Serius? Dimana? Kenapa Jasmin ngga cerita?"
"RX Company, mungkin udah cerita lo nya aja yang kaga dikasih tau sama bini lo""Tapi sekarang gue tau" ucap Andra disertai kekehan.
"Kok lo suntuk banget. Santai aja bro, pasti selesai nih masalah perusahaan"
"Bukan masalah itunya, tapi...." Azka sedikit ragu bercerita mengenai ini pada Azka, tapi siapa lagi teman dekatnya selain ini cecunguk satu."Mira?" tebak Andra. Keterdiaman Azka menjawab tebakan Andra.
Seketika Andra terbahak."Kesambet apa lo tiba tiba mikirin Mira hah? Hahhahahhaha, bucin lo"
Azka memutar matanya jengah.
"Sialan lo, gue nggak bucin ya. Lo kira gue kaya lo yang bucin akut sama Jasmin"
"Eitsss, tapi ada alesan gue bucin sama bini gue. Sini gue kasih tau"
Andra menyuruh Azka mendekatkan kepalanya. "Karena bini gue hot dan memuaskan di ranjang"

KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife (Completed)
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Ini adalah perjalanan cinta Miranda Alexander, menggantikan sang kakak yang akan menikah dengan lelaki impiannya. Bahkan sampai sekarang kakak nya yang bernama Mia Alexander hilang entah kemana. Hidup Miranda berubah usai...