Bab 15

11.4K 534 15
                                    

Happy Reading

Don't forget to klik bintang sebelum membaca 😉

******
Papa Azka menatap kedua mata Mario, dengan angkuh lelaki itu membalas tatapanya.

"Ada apa ayah memanggilku pagi ini kesini?"

"Papa, Mario bukan ayah!"

"Kau bukan papa ku, kau hanya papa yang menumpang di kehidupanku"

Dahi papa Azka berkerut, memikirkan maksud Mario.

"Apa maksud dari perkataan mu?"

Dengan tatapan benci Mario berkata, "Kau merebut kekayaan ibu ku"

Papa Azka terkekeh mendengarnya, ia pun menjelaskan bukan dia yang merebut tapi ibu nya sendiri yang ingin merebut kekayaan nya dengan cara mengaku bahwa ia hamil anak dari papa Azka. Bahkan ketika mama nya Azka hamil, papa harus berjauhan dengan mereka. Ia membela ibu Mario karena wanita itu sahabatnya, tapi ternyata ia memiliki pemikiran licik untuk menguasai hartanya bahkan menyuruh mama Azka untuk bercerai darinya.

Mario yang bergetar merasa tidak percaya.
"Bohong anda pasti berbohong. Selama ini anda selalu membedakan saya dengan Azka!"

Papa Azka menghela nafas, memang benar ia terkadang membedakan Azka dengan Mario karena ia teringat perlakuan ibu Mario, Selena.

"Maafkan papa, tapi papa disini ingin membicarakan soal perusahaan papa yang dipegang oleh Azka"

"Ada apa memang nya?"

"Kau tidak usah berbohong Mario, kau ingin menghancurkan perusahaan papa!" ucap papa Azka sambil menahan emosi.

"Apa maksud anda!"

Papa Azka mengeluarkan bukti bukti yang ia terima dari orang kepercayaan nya yang telah menyelidiki masalah ini. Sebab jika hanya diselidiki secara mengambang tidak akan ketahuan siapa dalang dari masalah ini.

Rahang Mario mengeras melihat bukti bukti yang ada di depan nya.

"Kau ingin menghancurkan papa? Setelah selama ini kau aku rawat begitu?!!"

Mama Azka yang ada di balik pintu menahan isak tangis. Ia merasa seakan gagal mendidik Mario anak dari sahabat suaminya.

"Kau tidak merawat ku kau selalu membandingkan ku dengan Azka!"

"Aku mengerti kau tidak merasa adil, dan salah ku juga tidak terlalu perhatian padamu. Tapi asal kau tau mama dan papa berusaha untuk mendidik mu agar tidak menjadi seperti ibu mu!"

"Ibuku baik baik saja, jika kau peka dengan perasaan nya sejak awal! Tapi kau membunuh nya!"

Papa Azka menghela nafas nya yang terasa mencekat dileher.

"Bukan aku yang membunuhnya. Ia sudah sakit jiwa nak, dulu ia sangat baik. Tapi semenjak kakek nenek mu mengusir nya dari rumah. Ibu mu jadi hilang kendali, terlebih aku kuliah diluar negeri sehingga tidak bisa terus berada disisi nya. Hingga ketika aku kembali dan menikahi mama Azka. Ibu mu datang dan mengatakan kau adalah anak ku. Tapi seumur hidup aku tidak pernah melakukan itu bersama ibu mu"

"Tapi aku mendengar ibuku mengatakan bahwa kau ingin membunuhnya dengan cara menaruh dirinya di rumah sakit jiwa!"

"Ibu mu waktu itu sudah tidak bisa dikendalikan, ia hampir membunuh mama dan Azka. Dan juga kau tapi saat tidur. Ia ingin keluar dari rumah ini karena ia merasa bersalah padaku dan berusaha untuk mencari ayahmu. Aku bilang aku akan membantu nya, tapi ibu tetap mencari sendiri. Ia menemukannya tapi nasib malang, ibu mu ikut terseret kasus narkoba ayah mu"

Second Wife (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang