Happy Reading
*****
Suasana yang begitu panas tidak membuat Mira jera dalam mencari pekerjaan. Ia sudah melamar di beberapa perusahaan tetapi ia tak mau hanya menunggu tanpa kepastian yang jelas. Yah hampir semua perusahaan kecuali perusahaan Azka.Walaupun hampir beberapa hari ini Azka selalu ngotot bahwa Mira harus mencoba melamar diperusahaanya entah karena apa. Perilaku aneh Azka juga berlanjut sekarang ia mulai menuntut Mira untuk bersalaman ketika Azka akan pergi bekerja. Sungguh aneh bukan.
Mira sempat berfikir kalau Azka mungkin berubah dan mungkin akan mulai mencintainya tapi nyatanya tidak begitu. Ia terkadang masih dingin bahkan pulang dalam keadaan mabuk. Sempat orang tua Azka menghubungi nya untuk mengajak mereka makan malam bersama tapi Azka menghilang begitu saja dan tidak pulang ke apartemen.
Mira sempat berfikir apakah Azka menemui Mia. Tapi pikiran pikiran itu selalu ia enyahkan. Jika benar Azka menemui Mia ia akan menunggu sampai Azka siap untuk menjelaskan segalanya. Disaat menunggu itu ia akan berusaha untuk meraih hati Azka. Seperti sekarang ini memasakkan masakan kesukaan Azka dan menikmati akhir pekan berdua karena setiap akhir pekan bi Inah pulang. Selain itu kalian pasti penasaran darimana Mira tahu makanan kesukaan Azka, tentu saja dari ibu mertuanya yang beberapa waktu lalu sidak mendadak ke apartemen Azka.
Bahkan ia juga memindahkan bajunya sementara di kamar Azka, untung saja si empu nya tidak ada di apartemen.
Ketika ia menyiapkan makanan terdengar suara langkah mendekat. Dan itu Azka dengan mata yang masih terpejam duduk di meja bar dapur."Kau masih mengantuk?" tanya Mira.
"Hmm.. Apa kau tidak punya mata, melihat keadaanku seperti apa sekarang?" jawab Azka sarkas.
Ugh
Menyebalkan memang mendengar kata yang tidak bersahabat dari Azka tapi Mira tidak gentar.
"Semalam kau pulang jam berapa?" tanya Mira sekali lagi.
"Untuk apa kau tau huh? Biasanya kau juga membiarkan saja" ucapnya sambil memicingkan matanya pada Mira.
"Aku hanya bertanya, kau kelihatan begitu lelah" jawab Mira.
Mendengar hal itu Azka hanya mendengus.
"Ternyata kau berisik juga" gumamnya.
Mira yang masih bisa mendengar gumaman Azka merasa tidak terima.
"Aku memang seperti ini"
"Tapi kau kemarin kemarin masih diam bisu, dan takut. Tapi aku suka." ucap Azka sambil terkekeh.
Mira menahan senyumnya mendengar ucapan Azka barusan.
Ia pun menawari Azka makan dan dengan mudahnya laki laki itu menganggukkan kepalanya. Mira merasa senang. Mungkin ini cara yang terbaik agar ia bisa lebih dekat dengan suaminya ini.
Usai makan Mira melanjutkan mencuci piring sedangkan Azka kembali ke kamar mungkin mandi.
Akhir pekan ini diisi oleh dua orang yang sedang konsen pada kerjaan masing masing. Yang satu konsen pada pekerjaan kantornya yang tiada habisnya. Sedangkan yang satu melihat email apakah ada yang menerimanya sebagai salah satu pegawai di perusahaan mereka.
Mira menghela nafas, sampai sekarang ia belum ada surat balasan dari perusahaan sebanyak itu. Padahal ketika ia bertanya pada admin perusahaan mereka mengatakan bahwa nanti pasti akan menghubungi nya lagi kira kira akhir pekan ini, tapi mengapa belum ada.
"Ada apa?" tanya Azka ketika melihat Mira gelisah.
Mira mendongak dan menatap Azka.
"Belum ada perusahaan yang menerimanya".

KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife (Completed)
عاطفية[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Ini adalah perjalanan cinta Miranda Alexander, menggantikan sang kakak yang akan menikah dengan lelaki impiannya. Bahkan sampai sekarang kakak nya yang bernama Mia Alexander hilang entah kemana. Hidup Miranda berubah usai...