Happy Reading
Warning terdapat adegan 18+ walaupun tidak detail karena penulis masih amatiran 😅😅.
****
Semalam adalah hal gila yang pernah dan akan menjadi sekali dalam seumur hidup Azka menghadapi Mira dalam keadaan mabuk karena minuman yang di campur dengan bubuk perangsang.Sekarang ia menatap Mira yang tertidur dengan nyaman di ranjang hotel. Sungguh malam yang berat bagi Azka. Ia jadi teringat kejadian beberapa waktu yang lalu.
Flashback..
"Azka please...." ucap Mira dengan mata yang berkaca kaca.
"Tidak! Apa kau gila mira?!" ucap Azka dengan keras, ketika mengetahui Mira tidak berhenti merayunya hanya untuk bercinta.
"Tapi aku tidak tahan!"
"Maka tahanlah!" ucap Azka telak. Sambil melajukan mobilnya untuk ke hotel yang sudah ia pesan sebelumnya.
Selama dalam perjalanan, Azka pikir akan berjalan mulus tapi nyatanya nol besar. Mira terus menggoda Azka mulai dari menatapnya, mengelus pipi, berlanjut ke dada dan berakhir ke sesuatu yang ada di antara kedua pahanya.
Azka hanya bisa menghela nafas pendek pendek. Ia sudah lelah bahkan sekarang di dalam otaknya panas.
"Mira hentikan!" ucap Azka keras.
Mira menghentikan pergerakannya dan menatap Azka dengan wajah menahan tangis..
"Huaaa... Kak Azka jahat!"
Azka hanya dapat menghela nafas kasar. Ia benar benar sudah gila!. Bagaimana bisa obat itu membuat gadis di sebelahnya ini menjadi anak kecil. Menangis kadang tersenyum. Ya Tuhan.
Ia harus bersabar lagi. Ya.. Bersabar sampai waktunya nanti....
End...
Matahari bersinar terang hingga membangunkan salah satu dua insan yang sedang tertidur dengan lelapnya.
"Dimana ini?" gumamku
Aku bangkit dan menoleh kearah sekitar, bukan dikamar hotel kemarin. Aku mengingat bahwa semalam Mario membawaku ke club untuk makan malam, kemudian ia memberiku cocktail dan berakhir dengan.....
Seketika mataku membulat. Apakah aku tidur dengan Mario. Aku pun menatap seseorang yang tertidur di sampingku dengan selimut sampai kepala. Perlahan kubuka selimut itu. Ternyata...
"Kak Azka" gumamku. Aku hanya dapat menghela nafas.
"Syukurlah"
Kemudian aku terserang panik, jangan jangan semalam aku dan kak Azka melakukan apa apa. Ketika aku menyentuh tubuhku, ternyata masih utuh. Aku bahagia bahwa yang membawa ku pergi kak Azka. Walaupun aku masih bimbang dengan perasaanku padanya, tapi aku senang sekarang yang ada di sampingku adalah suamiku sendiri.
Aku pun beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan badan ku yang terasa lengket. Ketika di bath up aku memikirkan kejadian semalam, sepertinya minuman dari Mario dimasuki suatu bubuk yang membuatku jadi bergairah.
"Apa kau ingin mati karena tenggelam di bath up?" ucapnya
Seketika aku tersadar dengan pikiranku. Aku pun menoleh, ternyata kak Azka menatap ku dengan keadaan telanjang dada. Tunggu dimana bajunya semalam.
"A...apa?" ucapku tergagap. 'Dasar bodoh' batinku. Pasti sekarang kak Azka menertawakanku karena cara bicaraku yang gugup.
"Tidak" ucapnya sambil mendekat kearahku. Mataku membelo, apa yang akan dia lakukan di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife (Completed)
Romantizm[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Ini adalah perjalanan cinta Miranda Alexander, menggantikan sang kakak yang akan menikah dengan lelaki impiannya. Bahkan sampai sekarang kakak nya yang bernama Mia Alexander hilang entah kemana. Hidup Miranda berubah usai...