Second Wife (Completed)

Bab 17

Happy Reading
Jangan lupa klik bintang sebelum baca 😉

***********
Di sebuah Cafe....

Mata Andra menatap orang yang ada di depannya dengan tenang. Padahal di dalam otak Andra sudah banyak pertanyaan yang akan ia ajukan padanya.

"Lama kita tidak berjumpa, Ndra"

Andra hanya mengangguk dengan senyum tipis.
"Bagaimana kabar mu?"

"Baik"

Tanpa basa basi Andra mengeluarkan bukti foto yang kemarin diberikan Azka padanya. Dan menunjukan foto itu pada Jordan. Yah, orang yang ada di hadapan Andra adalah Jordan.

"Jelaskan maksud dari foto ini"

Jordan terkejut tapi ia berusaha untuk tidak memperlihatkan keterkejutanya pada Andra.

"Mia, temanku"

"Begitu?"

"Iya"

Andra mengehela nafas sejenak, "Bicaralah yang jujur, ini demi kebaikan mu juga mungkin. Kau tau Azka Gostaro? Dia cerai"

Jordan masih tenang walaupun ia menahan panik, karena ucapan Andra yang mengatakan bahwa Azka cerai dari istrinya.

"Dan kau tau, ia ingin memperjuangkan cinta pada mantan istri nya tapi, teman mu Mia menghalangi nya. Bahkan sampai sekarang, setelah adiknya Mira cerai. Mia mendekati Azka. Ia mengatakan bahwa itu anaknya"

Emosi Jordan mulai terlihat. Selama ini ia dibohongi oleh Mia yang mengatakan bahwa ia ingin tinggal dengan orang tuanya karena kangen, tapi nyatanya ia ingin kembali dengan Azka.

"Lalu apa hubungannya denganku?" tanya Jordan

"Setauku, Mia tidak pernah dekat dengan lelaki mana pun selain Azka. Bagaimana bisa kau dekat dengan nya?"

Rahang Jordan mengeras ketika Andra mulai mencurigainya. Sepertinya ia harus mengatakan yang sebenarnya, biar Mia bisa kembali kepelukanya. Begitu pikir Jordan licik.
Maka mengalir lah cerita hubungan Jordan dengan Mia.

Jangan dikira Mira jauh dari Azka bisa tenang dan mudah melupakan lelaki itu, nyatanya adakala dimana ia asik dengan pekerjaannya, terkadang meratapi foto yang entah dari siapa setiap hari mengiriminya foto Azka dan Mia yang sedang berduaan.

Sekali lagi Mira menghela nafas sejenak, ia menaruh tangannya keatas perut. Seandainya ia masih hamil mungkin sekarang perutnya mulai membesar. Pasti akan sangat bahagia bisa mempunyai Azka versi mini. Tidak apa apa jika tidak bisa memiliki Azka yang penting masih ada Azka kecil. Nyatanya semua itu sirna. Mungkin ini yang dinamakan bukan jodoh.

Begini lagi, rasanya lelah Mira selalu memikirkan hal hal yang sudah lalu. Mira cukup tau bahwa hidup harus berjalan terus tapi ia sedang berusaha. Awalnya ia pikir ketika cerai dengan Azka ia bisa melupakannya dengan cepat, tapi tidak.

"Ehmm.. Mbak Mira, bapak sudah sampai"

Mira tersentak, "Bapak sudah sampai?"

Ajeng, nama wanita yang mengangguk dan memberitahu bahwa Rio sudah sampai disini. Semenjak Mira bercerai dengan Azka, Rio mulai mendekati Mira. Bahkan ketika kepindahanya di cabang kota lain, Rio membantunya bahkan memberi tahu dimana tempat kuliner yang enak serta memberikannya apartemen. Walaupun ia memfasilitasi begitu banyak, tapi Mira berusaha untuk membayar sewa apartemen pada Rio.

Disana terlihat Rio yang tersenyum menatap Mira. "Kau sudah lama?" tanya Mira.

"Tidak terlalu masih barusan dan kebetulan disini banyak anak kecil"