Bab 6

14.9K 684 13
                                        

-Sampai kapan kau akan terus memperlakukan aku seperti ini?-

Happy Reading

****

Usai kejadian itu, aku mengurung diri dikamar seorang diri. Rasanya hatiku sakit. Bagaimana bisa, orang yang selama ini dikira mulai membuka hati nyatanya malah menusukan pisau tajam tepat dihati. Ya Tuhan, sebenarnya apa salah ku hingga engkau pertemukan dengan lelaki sepertinya?, Apakah engkau mengabulkan doa ku yang setiap hari sebelum aku menikah dengan cara seperti ini?.

Flashback

17thn

Setiap malam aku selalu berdoa semoga nantinya aku bisa dipertemukan dengan calon imam seperti kak Azka. Ia begitu baik padaku. Bahkan ia juga baik pada kedua orang tuaku. Semua itu sampai membuatku bermimpi bisa hidup dengan kak Azka suatu saat nanti

End

Aku semakin menangis mengingat semua itu. Bagaikan doa itu adalah sebuah kesalahan.

Sesaat aku termenung mengingat perkataan kak Azka, bahwa 'tingkah adiknya tidak akan jauh dari kakaknya'. Aku jadi curiga, apakah kak Azka tau dimana kak Mia sekarang ini.

Tiba tiba pintu di gedor dengan tak sabar. Aku pun berjalan untuk membukakan pintunya. Ternyata....

"Kak Azka" ucapku.
Disampingnya terdapat Theodore sekekrtaris papa di Solo. Ia tersenyum kepadaku dan aku pun membalasnya

"Apa yang sebenarnya terjadi padanya?" tanyaku usai kami masuk ke dalam kamar.

"Beliau tadi mabuk nona"

Aku terkejut, karena selama ini kak Azka yang ku kenal adalah lelaki non alcohol.

"Sejak kapan dia seperti ini?" ucapku.

"Saya tidak tau nona. Kalau sudah, saya permisi" ucapnya sambil berlalu pergi.

Aku kembali menatap wajah tenang kak Azka usai mengantar Theo keluar.
Ia begitu tampan dan tenang. Andai ketika ia membuka mata juga sperti ini.

Itu hanya mimpiku.

Malam semakin larut, aku terbangun ketika kak Azka mulai bergerak gelisah dan bergumam tak jelas. Aku pun mendekatinya. Kucoba untuk menenangkannya tapi malah aku mendapati badannya yang begitu panas.

Aku pun berlari ke kamar mandi untuk mengambil air hangat dan mulai mengompres dahi kak Azka.

"Farah..."

Deg!

Ya Tuhan. Siapa lagi yang di sebut suamiku? Apakah dahulu ia mempunyai banyak wanita?.
Tapi mengapa kak Mia diam saja?

Aku hanya dapat menghela nafas pelan. Rasanya begitu berat, mencintai suami sendiri tapi suami sendiri sama sekali tak mencintai kita.

Suatu hari aku berharap semoga kak Azka tau perasaanku. Walaupun tak membalasnya, aku tidak apa. Yang terpenting semua masalah di hatiku selesai.

****
Azka terbangun dari tidurnya, karena sinar matahari mengenai kelopak matanya. Ia teringat, semalam sepertinya ia berada di club. Sekarang ia mulai mengedarkan pandangannya. Ternyata di kamar hotelnya sendiri. Fiuh.

Cklek!

"Kakak sudah bangun?" ucap Mira sambil meletakan sarapan di nakas samping tempat tidur.

Kemudian Mira mendekati Azka.

"Ada apa?" ucap Azka ketus. Mira sedikit ragu untuk mengeceknya, tapi jika tidak di cek ia tidak akan tau lelaki dihadapannya ini masih sakit atau tidak.

Second Wife (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang