DUHA POV
malam ini aku sedang duduk diruang keluarga bersama dengan mama,papa,dan bang lail mereka semua nampak asik menatap layar televisi
"mah,pah,duha mau ngomong penting" semua mata langsung tertuju padaku
"ngomong apa?" tanya papa, bang lail memencet tombol merah pada remot dan membuat layar benda persegi itu menghitam
"hmmm ini pah,duha-duha-mau..hmm me..me..minang syifa" ucapku terbata-bata dan tanganku sudah dingin serta keringat bercucuran dari keningku
"kenapa kamu mau meminangnya?" tanya papa sambil menopang dagu dengan tangannya
"karena dia adalah wanita pilihan allah buat duha,dan dia yang selalu hadir didalam mimpi duha dan dia juga yang selalu membuat hati duha selalu bergetar"
kricik!! bunyi kunci dilempar
kulihat mama yang melempar kunci itu ke arah bang lail
"kenapa ma?" bang lail mengerutkan alis
"cepat sekarang kita pergi kerumah calon mantu mama,ayo pa kita siap-siap dulu kalian juga ya" mama pergi bersama ayah menuju kamar mereka meninggalkan kami yang menganga heran
"papa sama mama setuju!!" bang lail berteriak sambil menguncangkan tubuhku
"alhamdulillah" aku langsung sujud syukur
flashback on
"syifa,kenapa kau tak menjawab ?"
"hmm kalau kau memang serius,kau bisa datang ke rumah ku,aku menunggumu kapan saja,jika kau memang serius" dia merapikan kotak p3k
"aku akan memanggil abang mu,untuk mengantar mu pulang" ucapnya sambil beranjak,namun kutahan dengan menarik lengannya
"eh maaf, tak usah memanggil bang lail,aku akan mengantarmu" aku bangkit dari kasur lalu meraih tasku
"tak usah ak-"
"aku tak menerima bantahan ayo cepat"
flashback offjantungku berdetak 3 kali lipat dari biasanya tanganku sudah dingin dan keringat dingin sudah mengalir deras dari jidatku
"tenang aja dek,serahkan semuanya pada allah" bang lail mengelus punggungku lalu membawaku menyusul papa dan mama yang sudah duluan masuk kedalam rumah syifa
"assalamuallaikum" salamku dan bang lail bersamaan saat masuk kedalam, tampak mereka sedang tertawa lepas bersama,seperti sudah pernah bertemu.
"nah abrar, ini putra saya yang kedua namanya lail, dan ini yang saya pernah bicarakan itu, duha." aku dan bang lail menyalimi tangan ayah syifa yang bernama abrar itu
"ahh ini teh nya,silahkan diminum dulu" muncul seorang wanita berusia sekitar 30 tahun-an dari arah belakang dengan membawa baki berisi teh dan makanan ringan
"assalamuallaikum tante" salamku sambil menakupkan tangan, begitu juga bang lail
"waalaikumsalam,oh ini yang namanya duha(?)" dia mengambil duduk disamping om abrar
"jadi,kita mulai saja ya" ucap papa mencairkan suasana
"jadi maksud kami datang kesini untuk meminang anak mu yang bernama syifa,anak kami duha, ingin meminangnya" jelas papa
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSALAMUALLAIKUM HUMAIRA
RomanceKISAH DIMANA SEORANG PEMUDA BERUSIA 16 TAHUN YANG BERNAMA DUHA AHMAD ALFARIZI, YANG MENYIMPAN RASA CINTANYA DALAM DIAM PADA SEORANG WANITA, WANITA YANG POLOS,ANGGUN,MUSLIMAH,SOPAN,DAN RAMAH DAN HINGGA PADA SUATU HARI,IA SUDAH TAK SANGGUP UNTUK MENAH...