AH-21

12.9K 565 5
                                    

SYIFA POV

Aku duduk dengan tangan yang tak berhenti bergetar dan keringat yang bercucuran deras di dahiku

"Jadi kalian beneran adek kakak?" Rini membuka suara dan aku langsung menatap kearahnya

"Iya rin, duha itu kakak aku"

Ya allah,boong demi kebaikan gak papa kan batinku

"Tapi kok kalian bisa satu angkatan, kan kalau misalnya duha itu kakak kamu harusnya duha udah kelas 11 atau gak kelas 12 dong" kali ini maya yang membuka suara dengan nada yang ngegas

Saat aku ingin menjawab kurasakan punggung kakiku di elus, siapa lagi kalau bukan duha. Dari situ aku membaca kalau dia memberiku kode untuk diam dulu

"Duha itu dari pesantren sama kayak aku, jadi ya aku sama dia ngulang kelas 10 lagi karena takut gak bisa mengikuti pelajaran. Selesai kan?" Aku langsung melihat ke sumber suara, dimna ada seorang pria berjubah putih berdiri diambang pintu

"Akmal?" Dahiku berkerut saat melihat si akmal

"Assalamuallaikum" salamnya sambil masuk dan duduk di sofa yang kosong, kosong(?) astagfirullahhaladzim :V

"Waalaikumussalam" jawab kami serempak

"Duha, udah beres. Yuk!"

"Yaudah yuk!" Duha bangkit lalu berjalan masuk kedalam untuk mengambil sesuatu atau apa akupun tak tau

"Mau kemna mal?" Tanyaku penasaran

"Ambil tugas" jawabnya sambil cengengesan

"Kami pamit pulang ya syifa"

"Ha? Cepet banget?"

"Lain kali kami main lagi" lagi(?) aku ingin tertawa saat mendengar si
Bule ini kalau bicara bahasa indo

"Ok deh kalau gitu,makasih ya semua"

DUHA POV

Aku sedang bersiap untuk menyelesaikan misi yang sudah ku emban ini

"Mau kemana?" Aku terkejut saat menutup pintu lemari

"Astagfirullah,aku kaget" alibiku sambil mengganti pakaian

"Mau kemna sih duha,aku ikut"

"Aku mau jenguk orang sakit sayang" alibiku

"Boong banget! Kata akmal mau ambil tugas"

Duh bahaya ni kalau sampai ketahuan batinku

"Sayang, akmal itukan paling takut kalau diajak ke rumah sakit, makanya aku diem diem ajak dia" balasku

"Kenapa gak sama aku aja?" Fix!! Kali ini otakku di buat berfikir seribu kali lipat

"Karena aku sayang kamu" jawabku sambil mengelus puncak kepalanya

"Gombal, dah pokonya aku nebeng, turunin aku di mall mega aja, aku mau beli barang"

"Ok,baiklah"

Lebih baik mengalah dari pada kalah :V

AUTHOR POV

Mobil melaju dengan kecepatan 40km/jam, syifa yang notabene nya pendiam kini entah kenapa menjadi periang(?) dan duha yang notabenenya dewasa entah kenapa jadi kek bapak-bapak, apalagi akmal(?)

"Nanti aku pulangnya sama umi" ucap syifa saat hendak membuka pintu

"Iya sayang, salam buat mama ya"

Cupp

Duha mencium kening syifa, dan membuat akmal melotot seketika

"Set dah pasutri gak kenal tempat" cibirnya

"Yaudah hati-hati ya" ucap duha lalu kembali mengendarai mobilnya

*

"Ini bagusnya warna pink kali ya?" Tanya syifa sambil mencocokkan pakaian itu di tubuhnya

"Kamu semuanya cocok kok sayang" balas umi syifa

"Oh iya, kamu dah nikah sebulan kan?, dah ada tanda-tanda belom?" Syifa langsung melirik kearah uminya

"Tanda tanda apa?" Syifa mulai bingung

"Itulohhh tanda- tanda keha-"

Tet tetetet teretetet tetet tetet

Ucapan umi syifa terputus saat handphone syifa berdering

021..... Nomor tidak dikenal

"Halo assalamuallaikum"

"......"

"Iya saya sendiri.ada apa ya?"

"....."

"APA!!"

Seketika bibir syifa terbungkam dan matanya melayu, tak sanggup tuk terbuka

"Sayang,sayang,kamu kenapa?" Kepanikan umi syifa membuat beberapa pegawai di toko pakaian tersebut dengan cepat membantu umi syifa menggotong syifa yang sudah lemas dan membaringkannya di area musholla didalam toko itu

"Kamu kenapa sayang??" Umi syifa menepuk-nepuk pelan pipi syifa agar sadar

"Duha umi, duha" ucap syifa

Umi syifa pun menyodorkan air putih kepada syifa agar dia tidak cemas

"Umi,duha umi, duha!!!" Syifa mencoba bangkit tapi rasa sakit dikepalanya tak terhankan

"Kenapa nak??!!" Umi syifa pun mulai bereaksi

"Duha umii, hikss duha hikss" air mata syifa pecah sudah dibuatnya

"Duha kecelakaan, hikss hikss haaaa!!" Syifa menangis menjadi-jadi

"Sekarang dimna duha?" Tanya umi syifa sambil menghapus air matanya yang juga sudah mengalir deras

"Di jalan pendawa 10 batu 5 umi" mendengar jawaban putrinya,umi syifa langsung menutup mulutnya, terkejud bukan main

"Batu 5?? Disana kan jurang semua sayang"

"Damn!! Aku harus kesana" syifa langsung berlari meninggalkan uminya yang sudah terduduk manis dan manjah

"Sayang!!jangan sayang!! Jangan sayang!!" Syifa tak memperdulikan ucapan uminya dan langsung menuju taksi yang terparkir di depan mall

"Pak jalan pendawa 10 batu 5" ucap syifa saat sudah masuk di dalam taksi

"Siap mbak"

Di tempat lain, umi syifa, sudah terduduk lemas mendegar ucapan anaknya yang mengatakan kalau duha kecelakaan

Tenet tenet

Dirogohnya tas tenteng merahnya dan mengambil benda pipih berwarna hitam itu

"......,"

"Siap, sudah terlaksana, target sedang menuju ketempat tujuan"

________________________

HAYOOO

HAYOOO

JAN LUPA VOTE YAAA

MAAF KALAU MISALNYA UP NYA TELAT WKWK

MAKASIH TEMAN TEMAN

SALAM MANIS DARI AZWA :,)

ASSALAMUALLAIKUM HUMAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang