AH-8

17.8K 1K 41
                                    

SYIFA POV

Pagi ini aku sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit,akhirnya aku bisa bebas dari selang infus dan bau obat obatan

"Sayang,kamu ganti baju dulu ya bajunya sudah umi gantung di belakang pintu kamar mandi"  aku pun mengangguk lalu berjalan ke kamar mandi dengan semangatnya

"Apaan?" Dahiku berkerut saat melihat baju gamis putih dengan jilbab dan niqab yang senada

"Jangan nolak ya sayang, cepet ini udah jam 9 loh " mulutku kembali tertutup dan tak jadi bersuara

Kupakai gamis itu dan wow,aku bahkan tak percaya bahwa ini adalah aku kuputa tubuhku di depan cermin dan sesekali berpose tak jelas, sampai kurasa cukup akupun keluar dari toilet

"Ayo kita berangkat,udah siang" kulirik jam dinding yang menunjukkan pukul 10, lah siang darimana coba(?) tapi ya aku ikuti saja perintah nyonya besar

DUHA POV

Pagi ini entah kenapa jantungku sangat berdebar dua kali lipat dari biasanya, bukan karena aku tak masuk sekolah lagi btw aku udah ijin selama 4 hari karena alasan urusan keluarga lah iya emang urusan keluarga orang sekarang gw lagi mau buat keluarga sendiri wkwk

"Dek,udah selesai belom udah jam 9 nih kita harus cepet ke ruma syifa" aku pun segera keluar dari kamar dengan pakaian berwarna putih lengkap dengan sorban di kepalaku

"Wahh ganteng sekali kau,jadi naksir aku" bang lail mengedipkan sebelah matanya

"Najis homo kau bang" kutinggalkan bang lail yang sudah ngakak gak jelas menuju ruang tengah, disana sudah ada papa dan mama yang sudah siap dengan pakaian yang serasi

"Ayo sayang kita udah telat" ajak mama

*

AUTHOR POV

Sementara dilain tempat,syifa yang kebingungan pun makin bingung saat di dandani oleh tukang makeup di kamarnya

"Umi jangan bilang umi mau nikahin syifa hari ini?" Tuduh syifa dan naasnya di angguki oleh uminya

"Umi syifa kan masih 16 tahun umi dan juga perjanjiannya kan pas syifa ultah dan syifa ultahnya kan-" ucapan syifa tergantung ketika dia teringat kalau hari ini dia ulang tahun yang ke 17

"Barakallah ya sayang, mabruk alfa mabruk" syifa menahan airmatanya agar tak merusak make up nya

Bismillahirahmanirrahim samar samar suara penghulu terdengar dari dalam kamar

"Umi ini makeup nya belom selesai gimna?" Syifa mulai panik karena makeupnya belum selesai padahal tinggal diberi polesan dikit pada bibirnya

"Udah kan ada si mbaknya tuh,umi kebawa dulu ya sayang" syifa mengangguk sambil melihat uminya keluar dari kamar melalui pantulan cermin

Sementara di sisi lain, seorang pria bernama duha ahmad alfarizi sedang mengalami gejala-gejala seperi sesak nafas,tangan terasa dingin,keringat di dahi penyakit ini biasa disebut sport jantung sebelum akad

"Duha ahmad alfarizi saya nikah dan kawinkan engkau dengan anak saya yang bernama syifa putri abrar binti abrar alrizqy dengan mas kawin emas seberat 20 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai"

Duha menarik nafas panjang dan memejamkan matanya sejenak untuk mengambil suasana rileks

"Bismillah,saya terima nikah dan kawinnya anak bapak yang bernama syifa putri abrar binti abrar dengan mas kawin tersebut tunai"

"Sah?" Tanya saksi pada para tamu yang notabene keluarga besar syifa dan  duha

"Sahhh" jawab semuanya

"Alhamdulillah, alfatihah"

DUHA POV

Jantungku seakan ingin copot saat disuruh untuk menjemput wanita yang kini sudah sah menjadi istriku

Langkahku terhenti saat sudah berada di depan pintu yang dihiasi oleh bunga bunga

Kutarik nafas panjang lalu mencoba rileks dan memutar gagang pintu itu, nampak punggung seorang wanita yang berbalut gamis putih sedang memunggungiku

"Assalamuallaikum,humaira" salamku sambil menutup pintu dan mendekatinya

"Waalaikumsalam"jawabnya

Kupegang ubun ubunnya lalu kubacakan doa diapun mengamininya, setelah itu kutangkup wajahnya dengan tanganku kutatap lekat manik matanya

"Kita mulai dari nol ya sayang,kamu mau kan?" Tanyaku sambil masih menatap manik matanya

"Iya gan aku mau" jawabannya membuatku sedikit terkejut

"Kok manggilnya gan sih? Panggil apa kek gitu yang lain?" Rajukku

"Iya abgan"

"Apatuh abgan?" Tanyaku sambil ikut nimbrung duduk di kasurnya

"Abi ganteng"

Blushh

Aku merasakan panas dipipiku,jangan bilang aku blushing

"Iya umcan" balasku sambil mencium pipinya sekilas dan mengajaknya untuk turun kebawah untuk bertemu dengan para keluarga

"Iya umcan" balasku sambil mencium pipinya sekilas dan mengajaknya untuk turun kebawah untuk bertemu dengan para keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_______________________

AYO AYO VOTE NYA

YANG UDAH NAGIH TRUS VOTE NYA DONGGG

JANGAN LUPA VOTE OK TOLONG HARGAI AUTHOR WKWKKW MAAF MAKIN GAJE YAAA

SEE YOU

ASSALAMUALLAIKUM HUMAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang