AH-32

10.8K 456 53
                                    


MAAF GAES KALAU BAGIAN PART KALI INI BIKIN BOSAN

DAN GAK MASUK DI FEEL

JADI YA MAAFIN YA
:,)

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YA GAES


_______________________________






Sudah dua jam haykal berdiri ditoko yang sama,berkelana kesana kemari tapi semua toko tak ada yang cocok bagi syifa. Mencari baju hamil baginya sangat mudah tapi bagi syifa sangat sulit,karena dia harus memperhatikan bahan dan blablablabla

"Yang ini bagus" syifa memilih baju berwarna merah maroon polos.

"Kamu mau mancing aku naik ceritanya ?" Syifa mendelik tajam kearah duha yang menatapnya sambil memainkan alisnya

"Anak satu aja belom lahir,situ udah mau lagi" duha tertawa membuat sebagian pengunjung melihat kearah mereka.

"Udah ah duha,malu diliatin" syifa menutupi wajahnya dengan tangannya,jujur saja kali ini wajahnya berubah menjadi merah karena kelakuan duha

"Iya iya udah udahh udahhhh" ucap duha sembari menahan tawanya

"So puan nak pilih yang mane ?" Syifa terkejut,dia lupa kalau sedang memilih sebuah pakaian dan membuat mbak mbak berkonde unta itu sedang menunggunya.

"Yang ini aja deh,biar suami saya jadi bangun" syifa terkekeh lalu mengikuti langkah pegawai toko tersebut menuju kasir

Dilihatnya toko ini cukup ramai tapi dibagian kasir tidak terlalu sepi,mungkin hanya datang melihat belanja tidak wkwkwkwk

"Udah ?" Syifa mengangguk lalu menggandeng lengan duha keluar toko dan menuju restorant yang terdapar di mall ini.

"Baru kali ini aku ke mall sampe tiga jam" duha terkekeh dan langsung dihadiahi cubitan dipinggangnya

"Ngejek aku ya kamu ?" Duha celimpungan,sepertinya dia yang salah bicara atau hormon ibu hamil syifa yang berantakan.

"Enggak kok sayang,aku malah seneng"

"Bodo amat" syifa berjalan mendahului duha, masa bodo jika duha diambil wanita lain, toh dia lakunya cuma sama syifa.

Sudah hampir lima menit syifa berjalan mendahului duha tapi duha tidak mengejarnya,memang suami macam apa duha istri ngambek gak dibujuk.

"Loh ? Duha ?" Syifa kebingungan begitu mengetahui duha tidak ada dibelakangnya lagi,perasaan mereka hanya berjarak satu meter saja tadi

"Duha" syifa kembali menelusuri jalan yang mereka lewati tadi,namun sosok duha tak dapat dia temukan. Syifa sudah panik dibuatnya,dia bingung harus bagaimana.

"Duh ya Allah kalau gw ilang palingan gw pulang ke indo dah ni" mulut syifa tak henti-hentinya komat kamit mencari keberadaan duha

"Astagfirullah duha" dada syifa seperti tertusuk samurai,terbelah menjadi dua. Bisa-bisanya disaat seperti ini duha malah berduaan dengan wanita lain.

"Gila ya tu orang, gw disini lagi hamil nyariin dia kesana kemari. Taunya malah dua-duaan ama cewek lain. Pake dilap-lap lagi jidatnya"  hati syifa semakin panas membara,kepalanya rasanya ingin pecah dibuatnya.

"Gila lu ya, gw lagi hamil gede lu malah selingkuh!!" Syifa memukul lengan duha,bodo amat jika tak terasa pukulannya yang penting dia sudah memukulnya.

"Hei ape awak buat ni ? Nanti awek saye kenape-kenape awak nak tanggung jawab?!" Wanita itu menepis tangan syifa dengan keras membuatnya hampir terjatuh kedepan

"Eh gw bilangin ya ama lu! Dia laki gw!" Kali ini syifa sudah tak tahan lagi dengan emosinya,enak aja dia sedang berjuang mati-matian eh malah di selingkuhin

"Lu juga duha! Kalau mau selingkuh ? Selingkuh depan gw !" Syifa lalu berlalu meninggalkan duha dan wanita yang tak dikenalnya itu,persetanan dengan mereka.

*

"Kamu itu harusnya bicara baik-baik dulu,jangan langsung mengambil kesimpulan sendiri" syifa menahan emosinya sejak dari tadi, pasalnya dia ketahuan kabur kerumah neneknya yang berada di semarang. Ya, syifa kabur dari malaysia, selepas melihat kejadian tadi siang syifa langsung kabur kesemarang, lumayanlah tiket pun tak mahal.

"Terus suami mu gimana ndok ?" Syifa menggidikkan bahunya, neneknya hanya bisa mengehembuskan nafas gusar melihat cucunya yang sedang plinplan saat ini.

"Yo ndok,istirahat dulu. Kasihan kamu besok gak kuat dengerin ceramah bapak ibu mu" syifa mengangguk lalu mengikuti langkah neneknya menuju kamar tidur.

"Bagus ya,lari dari suami" syifa terkejut mendengar ucapan mamanya dengan nada yang datar

"Maaf ma, syifa gak kuat" syifa memelas,dia sudah tak sanggup. Disaat sedang hamil besar,dia justru melihat duha dengan wanita lain.

"Wes toh su,ngko wae ceramah e. Saake anakmu,bar berkelana seko negeri jauh. Rak sah cangkeman kowe" syifa salut dengan neneknya, neneknya lah yang selalu melindungi syifa disaat memang syifa yang tak bersalah. Tapi nenekpun bisa marah besar disaat memang dia yang salah tapi dia tak mah mengaku.

"Ya wes, istirahat sana" panjat sukur dihadiratkan oleh syifa karena selamat dari ceramahnya. Karena jujur kali ini syifa ingin bergelut manja dengan bantal guling :,)

"Tapi jam 7 kamu harus udah turun loh nak" syifa mengangguk lalu berjalan mengikuti neneknya

______________________________________

AH GAES SEPERTINYA BAGIAN KALI INI SANGAT

SANGATTT

SANGATTTTT

BOSAAAAAN

ASSALAMUALLAIKUM HUMAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang