Pagi ini alfa masih setia ditempat tidurnya, menghirup hembusan ac yang sedang menyala berada diatas pintunya yang berwarna abu-abu itu, terdapat beberapa foto-foto alfa semasa ia kecil menempel di berbagai dinding kamar berwarna biru laut. Kamar itu Nampak cantik secantik senyumnya dipagi hari menatap cahaya merah kekuning-kuningan yang menerobos gorden jendela tipe sheer yang berbahan tipis berwarna putih suci. Ditempat lain suara teriakan yang berasal dari jam wekernya, seolah membangunkan alfa dengan nafsunya, namun ia hanya sebuah benda mati yang berusaha untuk hidup. Alfa tau dan alfa dengar namun ia seolah tidak memperdulikannya, ia masih nyaman mendengarkan jam itu terus membangunkannya, ia tak berniat untuk menghentikannya, karena memang pada dasarnya ia sangat menyukai itu, alfa merasa ada yang dengan perhatian membangunkan tidurnya setiap hari, meski itu hanya sebuah jam weker.
Sebuah teriakan gemuruh dari luar kamarnya, nampakknya itu berasal dari ruang keluarga, ia awalnya tak berniat keluar kamar namun teriakan itu seolah telah menariknya, ia tau kakinya masih enggan untuk berjalan karena kemalasan itu terus memuncak, dilihatnya dari atas kamar tidur yang berlantai 2 itu, ia melihat seorang laki-laki mengenakan kemeja putih dan diselingi dengan jaket levis berwarna dark blue, ia tau tipe seseorang yang berpenampilan itu, ia adalah Amdi Syeindra, ayahnya yang telah pulang dari studinya di luar negeri, ia melihat ibunya yang menyambut kepulangan ayahnya itu,bi nur dan pak muju semakin sibuk dari biasanya. Alfa tak berniat mengucapkan selamat datang atau hal semacam lainnya, ia kembali masuk kedalam kamar tercintanya, kembali menjadi alfa yang malas untuk 1 hari, ia mulai menghidupkan komputernya dan menyalakan beberapa lagu miliknya, kala itu computer dikamar alfa masih layar cembung, alfa tidak mempunyai ponsel, karena umur alfa masih terlalu muda, tentu saja alfa kangen dengan bagas, karena hari ini ia tak bisa bertemu dengan bagas, dikarenakan hari ini adalah hari minggu, besok ia pasti akan bertemu.
"alfa" sapa dari ayahnya yang sedang menonton dilantai bawah, melihat anak perempuannya bangun petang sekali
"ayah" alfa membalas itu
"neng, makan dulu" ujar bi nur yang masih masak, alfa menangguk
"itu anak kamu udah cinta-cintaan" sahut gita seolah mengadu kepada amdi
"siapa?" Tanya amdi
"ya alfa lah, siapa lagi", kemudian amdi melirik ke arah yang sedang makan siang, alfa tau ayahnya itu sedang meliriknya, namun ia seolah tidak melihatnya, namun alfa pun takut jika ditanya yang macem-macem oleh ayahnya, karena ayahnya termasuk orang yang jarang marah dan bicara, namun sekali marah seramnya minta ampun
"alfa, selesai makan kesini yah" ucap amdi dan dianggukan oleh alfa, alfa yang tau pasti nanti akan diceramahin semakin memperlambat suapannya, agar ayahnya nanti lupa.
"kenapa yah" ujar alfa yang baru selesai makan
"duduk dulu"
"yang kata ibu kamu benar?" Tanya nya
"yang mana yah?" Tanya alfa lagi, kemudian ibunya yang juga masih disana langsung menyelip pembicaraan mereka
"cowok yang kemarin itu siapa?" Tanya gita cuek
"temen alfa bu" ucapnya gugup
"temen kok manggilnya sayang" ucap gita lagi, dan alfa hanya diam menunduk
"alfa, kamu itu masih kecil, baru lulus sd" timpal gita lagi, alfa masih diam
KAMU SEDANG MEMBACA
Alphabet
Random[ tahap revisi ] Dulunya dia seorang gadis yang manis dan mempunyai hati yang baik Tapi , mempunyai banyak teman bukan berarti dia akan bahagia Orang-orang salah menggunakan kebaikannya Dan malah lebih membencinya, ia selalu sendirian Ia selalu kese...