Alfa bangun pagi sekali hari ini dari biasanya, karena ia tau bahwa hari ini hari dimana ia akan kesekolah untuk latihan, ia turun kebawah untuk minum namun ia mendapati ayah dan ibunya yang sedang tertidur dengan lelap di ruang tamu, dengan posisi layar televise sedang menyala, nampaknya mereka sudah rukun dari biasanya yang suka balas-membalas.
"eh.. neng bangun duluan, lapar ya neng, maaf bi nur baru bangun, soalnya begadang bapak sama ibu tadi malam nonton bola, jadi minta dibuatin makanan sama minuman" ujar bi nur dengan keadaan lusuh
"berdua?" Tanya alfa
"iya neng berdua"
"udah rukun ya" alfa tersenyum sambil melihat kedua orang tuanya
"iya neng, Alhamdulillah, oh ya neng mau makan apa, biar bi nur buatin"
"enggak usah bi, belum lapar, alfa mau jogging dulu"
"oh.. yaudah kalau gitu neng, bi nur mau mandi dulu" alfa mengangguk, dan bi nur pergi ke kamar mandi.
Alfa merasa pagi ini ia merasa ringan entah karena apa? Apakah karena ia melihat ayah dan ibunya yang rukun hari ini, atau karena ia tumben bangun pagi dan berniat untuk jogging? Ah entahlah. Pagi ini lebih sedikit yang jogging dibandingkan sore itu, mungkin karena jam segini orang-orang belum pada bangun atau pada bersiap untuk kerja
"ketemu lagi" ada suara seseorang dari sampingnya
"hay..." sapa alfa dan ternyata itu virgo
"tumben jogging pagi?"
"lu sendiri?"
"gue mah setiap sore dan minggu pagi"
"rajin yah"
"demi badan yang bagus"
"lu masih smp kali, kan sma bisa lu mulai"
"kenapa enggak mulai sekarang aja"
"iyadeh, terserah lu" disela-sela jogging mereka masih mengobrol panjang lebar, membahas hal yang enggak penting sebenarnya.
"kamu mau kemana fa?" Tanya ibunya dari meja makan karena melihat alfa telah berpakaian rapi
"mau kesekolah"
"minggu kok sekolah?"
"alfa ada latihan drama sekolah, buat perpisahan"
"pulangnya jangan kesorean"
"iya bu" alfa pun mulai berangkat kesekolah dianter sama pak muju seperti biasa. Disana ia melihat banyak sekali siswa dan siswi yang sedang latihan, ada yang sedang paduan suara, dance, menari, menyanyi dll.
"dimana ya dafa" alfa mulai melihat kanan kiri sedang mencari dafa
"faaa, siniii" teriak dafa dari kejauhan, dan langsung disusul oleh dafa
"akhirnya datang juga, gue kira elu gak mau, hampir aja diganti pemainnya"
"terlambat ya gue?"
"lumayan, yukk kesana"
"kak ini alfa sudah datang" dafa membawa dafa ke kak sella
"alfa sudah tau kita mau buat apa?" Tanya kak sella kepada alfa
"belum kak" alfa menggeleng
"jadi gini, kita mau bikin cerita cinderela gitu, cuman dibuat modern dan dipadukan lagu, nanti kalian masing-masing mengisi suara kalian juga, lipsync gitu, dan kamu peran utamanya,cinderelanya" kak sella mulai memberikan arahan
"dan gue jadi pangerannya" sahut dafa tersenyum kearah alfa, semua tertawa.
Selepas latihan semua murid-murid disana pada beristirahat dan makan hidangan yang sudah disiapkan tapi masih juga ada yang masih latihan, alfa pun bersama teman-temannya yang lain ikut makan, kemudian alfa tak sengaja bersentuhan dengan seseorang yang juga ingin mengambil makan
"eh...." Ucapan itu terlontar dari bibir alfa, saat ia tau itu bagas
"alfa ngapain disini?" Tanya bagas
"latihan" ucapnya gugup
"latihan apa?"
"drama musical"
"kalau gue nyanyi nanti" bagas tersenyum dengan pedenya
"oh.. gitu, yaudah aku kesana dulu" alfa kemudian pergi meninggalkan bagas, situasi seperti tadi membuat dia ingin cepat meninggalkan bagas entah kenapa tadi dia tidak nyaman saja. Selepas makan alfa dan teman-temannya tidak melakukan latihan kembali namun mereka hanya mencoba menghapal dialog mereka masing-masing sambil melihat anggota dance sedang latihan, dari kejauhan alfa melihat virgo yang sedang menatapnya dan virgo pun mengetahui alfa sudah melihatnya dan virgo langsung menemui alfa
"lu disini juga?" Tanya alfa ketika virgo hendak duduk disampingnya
"iya, latihan ngeband" ucapnya "kamu sendiri ngapain disini? Latihan apa?" Tanya nya kembali
"drama musical" alfa memperlihatkan kertas dialognya ke virgo
"lu haus enggak?" Tanya virgo
"lumayan"
"yaudah gue mau beli minum mau titip apa?"
"es coklat aja"
"yaudah, gue kesana dulu ya" alfa mengangguk, dan melanjutkan hapalannya, tiba-tiba datang seorang laki-laki menutup cahaya matahari didepannya
"gue mau ngomong" dan itulah ucapan yang terlontar dari bibir bagas, bagas pun menarik tangan alfa menuju ruangan osis yang tidak ada siapapun disana
"bisa enggak usah kasar?" alfa mulai kesal
"kalau enggak gitu, lu pasti enggak mau" dan mereka berdua pun sudah berada di ruangan osis, bagas pun mulai menutup pintu itu
"ngapain ditutup, mau ngapain lu?" alfa mulai binggung dan raut wajahnya juga kesal sekali
"gue enggak suka lu deket-deket dia" suara bagas mulai tegas
"dia siapa?"
"si anak baru, virgo" ucap bagas lagi
"urusan sama lu apa? Berhak kan gue deket-deket siapapun" alfa pun mulai tegas
"cowok itu pasti akan bernasib sama dengan gue, orang tua lu yang matre itu pasti akan memaki-maki dia" ucapan menyakitkan itu semakin membuat alfa semakin kesal
"awalnya gue seneng ya sama lu tadi yang mulai komunikasi lagi sama gue, cuman gue enggak senang didepan gue lu berani ngejelekin orang tua gue, hebat ya" alfa semakin muak melihat tampang bagas yang memasang muka bersalah, ia pun pergi meninggalkan bagas namun saat itu juga ada orang lain yang membuka pintu dan nampaknya dia adalah panitia osis dan melihat alfa yang Nampak kesal
"eh, lu ngapain barusan" pertanyaan itu terlontar dari bibir rizal yang juga panitia disana, namun bagas hanya diam melihat alfa pergi dan tidak menjawab pertanyaan temannya itu. Alfa pun kembali ke tempat ia duduk dan mengambil dialognya untuk pulang
"dari mana, gue nyariin" virgo yang dari tadi duduk disana menunggu alfa
"gue mau pulang" alfa mulai mengambil dialog dari tangan virgo
"ini minumannya" virgo mulai menyerahkan minuman yang alfa pesan tadi, dan alfa pun mengambilnya dan cabut untuk meninggalkan virgo disana dan teman-temannya yang lain, virgo yang tau ada yang berbeda dengan alfa sebelum ia mengilang tadi.
"pak, ayuk pulang" alfa mengajak pak muju yang sedang menunggu alfa di warung kopi tepat di depan sekolah alfa
"sekarang neng?" pak muju bertanya, dan alfa mengangguk
"yaudah, duluan ke mobil aja neng, pak muju bayar kopi sama gorengan dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alphabet
Random[ tahap revisi ] Dulunya dia seorang gadis yang manis dan mempunyai hati yang baik Tapi , mempunyai banyak teman bukan berarti dia akan bahagia Orang-orang salah menggunakan kebaikannya Dan malah lebih membencinya, ia selalu sendirian Ia selalu kese...